
Awas! Remaja rentan terjangkit penyakit menular seksual (PMS). Hal ini diungkapkan Dokter Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik dr. M. Saiful Rizal, Sp.OG pada Pelatihan Motivator Pashmina Kabupaten Gresik.
Tagar.co – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Gresik menghadirkan dokter spesialis kandungan pada Pelatihan Motivator Pashmina. Ialah dr. M. Saiful Rizal, Sp.OG yang sehari-harinya mengabdi di RS Muhammadiyah Gresik.
Di hadapan para calon motivator Pashmina se-Kabupaten Gresik, dr. Rizal menerangkan materi kedua pada pelatihan hari kedua itu, Ahad (12/1/2024) pagi. Yaitu kesehatan reproduksi dalam persepektif Islam.
Awalnya ia menekankan tiga pilar penting kesehatan reproduksi. “Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat fisik, mental, dan sosial yang utuh. Berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi,” ujarnya di lantai 3 Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik.
Pertama, sehat secara fisik. Artinya, tidak tertular penyakit dan tidak mengalami/menyebabkan kehamilan yang tak diinginkan. Selain itu, tidak menyakiti pasangan dan tidak merusak kesehatan orang lain.
Kedua, sehat secara psikis. Artinya, tidak ada gangguan psikis seperti kecemasan berhubungan dengan organ seksual dan fungsi reproduksi. Selain itu, mempunyai nilai yang kuat dan tidak mudah terjebak dalam godaan.
Sehat dalam konteks ini juga berarti menguasai informasi tentang seksualitas, percaya diri, dan mampu berkomunikasi dengan siapa pun. Di samping itu, mampu mengambil keputusan dan bertanggung jawab.
Ketiga, sehat secara sosial. Artinya, mampu mempertimbangkan dan menyesuaikan nilai yang ada di sekitar, berupa ajaran agama, budaya, dan sosial dalam membina relasi yang setara dan harmonis. Selain itu, tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma hukum.

Sistem Reproduksi
Sebelum membahas sistem reproduksi, bapak dua anak ini mengajak peserta merenungkan pesan Allah dalam At-Tariq (86) ayat 5 yang diperkuat dengan Al-Hajj ayat 5. Katanya, Al-Qur’an dengan jelas menerangkan dari apa Allah menciptakan manusia.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang ini menyoroti bagaimana Kitab Suci Muslim ini mengungkap manusia dari tanah, setetes mani, segumpal darah dan daging, dan berada di dalam rahim sampai waktu yang ditentukan.
Sistem reproduksi sendiri, lanjut dr. Rizal, merupakan kumpulan organ internal dan eksternal yang saling bekerja sama untuk berkembang biak dan bertanggung jawab dalam keberlangsungan generasi.
“Di dalam Islam, proses terciptanya manusia telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun (23) ayat 12 dan 14,” ungkap bapak kelahiran 2 Oktober 1985 itu.
Proses Reproduksi Sehat
Rizal menekankan, proses reproduksi harus sehat. Sebab, jika tidak sehat dan menyimpang, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Baik penyakit menular maupun penyakit ganas.
Selain itu, lulusan Universitas Indonesia ini menganjurkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi. Baik pada laki-laki maupun perempuan. Hal ini berguna untuk keberlangsungan hidup.
Dalam Al-Qur’an, lanjut dr. Rizal, Allah telah berpesan pada An-Nur (24) ayat 30: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
Selanjutnya, pria yang berdomisili di Karangpoh, Gresik, ini juga memaparkan penyakit dan kelainan pada sistem reproduksi. Di antaranya, kelainan kongenital/bawaan.
Contohnya, gangguan organogenesis, kromosom tidak normal, pengaruh hormonal; tumor baik jinak maupun ganas; dan penyakit infeksi/penyakit menular seksual (PMS). “Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual,” ungkapnya.

Remaja Rentan
Anggota Indonesian Gynecological Endoscopy Society (IGES) ini lanjut menerangkan, usia remaja merupakan kelompok yang rentan terjangkit PMS. “Hal ini karena kurangnya pengetahuan, tidak mendapatkan pemeriksaan yang tepat, tidak terbuka terhadap orangtua maupun dokter, dan perilaku seksual yang berisiko,” paparnya.
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Gresik ini lantas menyebutkan gejala PMS. “Kencing bernanah, keputihan, lecet pada kelamin, dan kutil pada kelamin,” urainya pada kader Nasyiah se-Kabupaten Gresik yang duduk mengelilinginya, membentuk setengah lingkaran.
Di samping itu, dr. Rizal juga menyebutkan ada PMS yang seringnya tidak menunjukkan gejala. Di antaranya infeksi HIV, Hepatitis B dan C, Gonore, Klamidia, Herpes, Sifilis, dan infeksi HPV.
Kemudian, Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) RSMG ini menyampaikan hal yang dapat remaja lakukan untuk mencegah PMS. “Lakukan pemeriksaan sebelum melakukan hubungan seksual, vaksinasi terhadap PMS (hepatitis, HPV), dan jangan mengkonsumsi alkohol maupun narkoba,” tuturnya.
Kata dr. Rizal, PMS dapat sembuh dengan pemeriksaan dan pengobatan sampai tuntas. Ia lalu menjelaskan pencegahan HIV-AIDS.
“Dapat dilakukan dengan tidak melakukan hubungan seksual bagi yang belum menikah, tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, menghindari narkoba, dan memberikan edukasi yang benar mengenai HIV,” pesannya.
Di akhir sesi, menyadari remaja termasuk kelompok rentan, ia juga berpesan, “Pemenuhan naluri biologis dengan cara yang tidak diridai, seperti berhubungan seksual di luar pernikahan dapat menyebabkan gangguan fungsi reproduksi yang tidak sehat dan perbuatan itu dikutuk oleh Allah Swt.”
Sebaliknya, setiap individu pelaku proses reproduksi dalam kondisi yang sehat dengan proses yang sehat akan mendapatkan pelayanan yang sehat pula. (#)
Jurnalis Lu’luatul Usroh Penyunting Sayyidah Nuriyah