Bersepeda di jalur gravel bisa dinikmati bersama kolega atau keluarga, serta warga masyarakat yang dilewati. Masyarakat pedesaan tampak antusias jika kampung mereka dilewati para peserta.
Tagar.co – Kegiatan olahraga bersepeda semakin variatif. Salah satunya bersepeda di rute-rute gravel yaitu jalanan berbatu, berdebu, di gunung-gunung, sawah, kebun, hingga perkampungan.
Bersepeda jalur gravel (berkerikil) bisa disebut sepedahan lintas alam. Relatif moderat dibandingkan fun bike, sepeda santai di jalan raya, ultracycling, jalur ekstrem gunung-gunung, naik turun gunung, jalanan berpasir, berlumpur, dan sejenisnya.
Bersepeda jalur gravel bisa dinikmati bersama kolega atau keluarga, serta bersama warga masyarakat yang dilewati. Masyarakat pedesaan sering tampak merasa antusias bahkan bangga jika kampung, bahkan sawah ladang, mereka dilewati para peserta.
Baca juga: Soto Cak Har Bikin Ketagihan
Bersepeda model demikian tidak perlu takut kelaparan atau kehausan karena di sepanjang jalan banyak warung makan penjaja makanan dan minuman.
Jarak yang ditempuh seringkali antara 50-100 kilometer. Jika start pukul 06.30 peserta tercepat tiba pukul 11.00 dan paling buncit pukul 16.00, bahkan pukul 17.00.
Peserta yang gagal finish juga banyak. Biasanya karena tersesat, salah jalur karena yang dilalui bukan jalan umum. Sebab lain yang gagal finish bisa karena kelelahan, kerusakan sepeda, sakit mendadak seperti kram bahkan kecelakaan, benturan dengan sesama peserta, kecelakaan tunggal atau tertabrak kendaraan.
Tip Aman dan Nyaman Bersepeda Jalur Gravel
- Memastikan kondisi badan dan sepeda fit.
- Sarapan cukup.
- Berkelompok atau beregu.
- Ikuti arahan panitia
- Bawa peralatan servis ringan, ganti ban, tambal ban, penguat mur, baut.
- Bawa bekal makanan, minuman.
- Bawa obat-obatan, kacamata antisilau, masker anti =debu.
- Bawa peta digital terkoneksi Internet.
Jurnalis Prima Mari Kristanto Penyunting Mohammad Nurfatoni