Telaah

Allah Berselawat pada Nabi, Apa Maksudnya?

×

Allah Berselawat pada Nabi, Apa Maksudnya?

Sebarkan artikel ini
Apa yang dimaksud selawat? Apa maksud Allah berselawat atas Nabi Saw? Bagaiamana teks selawat yang diajarkan oleh Nabi Saw?
Teks selawat Nabi Saw

Apa yang dimaksud selawat? Apa maksud Allah berselawat atas Nabi Saw? Bagaiamana teks selawat yang diajarkan oleh Nabi Saw?

Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM). 

Tagar.co – Selawat merupakan bentuk jamak dari salat yang berarti doa atau rahmat. Namun secara definisi salat adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan takbir, diakhiri dengan salam dan berdasar atas syarat-syarat dan rukun-rukun tertentu.

Kata selawat digunakan sebanyak lima kali dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat Al-Baqarah/2:157; At-Taubah/9:99; Al-Haj/22:43; dan Al -Mukminun/23:9.

Sebagian dari ayat-ayat itu mengacu pada makna bahasa seperti, “Mereka itulah orang-orang yang mendapat shalawat (keberkatan) dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Al-Baqarah/2:157; baca juga At-Taubah/9:99).

Baca juga: Lukman, Mengapa Dijuluki Al-Hakim?

Sebagian yang lain mengacu pada arti secara definitif seperti, “Dan orang-orang yang memelihara selawat (salat) mereka” (Al-Mukminun/23:9).

Allah Swt memerintahkan orang-orang yang beriman sebagaimana firman-Nya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi; Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya” (Al-Ahzab/33:560).

Pengertian Allah berselawat untuk Nabi berarti Allah memberi rahmat; Malaikat bershalawat untuk Nabi berarti memintakan ampun, dan manusia bershalawat untuk Nabi berarti berdoa agar Nabi mendapat rahmat.

Contoh Teks Selawat Nabi

Berikut ini contoh teks-teks selawat yang terdapat dalam kitab Riadushalihin: “Allahumma salli ala Muhammad wa ala alihi Muhammad kama salaita ala Ibrahim wa barik ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kama barakta ‘ala aali Ibrahim. Innaka hamidun majid.”

Ya Allah berilah rahmat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi rahmat atas Ibrahim dan keluarganya. Berilah Karunia atas Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah mengaruniai Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Allahuma salli ‘ala Muhammad waal ali Muhammad kam sallaita ala aali Ibrahim innaka hamidun majid; Allahumma barik ala Muhammad wa ala aali Muhammad kama barakta ala aali Ibrahim innaka hamidun majid”

Ya Allah berilah rahmat atas Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberi rahmat atas Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah berilah karunia kepada Muhammad dan keluarganya sebagimana telah Engkau beri karunia Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Allahuma sali ‘ala Muhammad wa ala azwajihi wa zuriyatihi kama salaita ala Ibrahim wa barik ala Muhammad wa ala azwajihi wa zuriyatihi kama barakta ‘ala Ibrahim innaka hamidun majid.

Ya Allah berilah rahmat atas Nabi Muhammad, istri-istrinya dan anak cucunya sebagaimana Engkau telah beri rahmat atas Nabi Ibrahim. Dan berilah karunia atas Nabi Muhammad, istri-istrinya dan anak cucunya sebagaimana Engkau telah memberi karunia lbrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Baca Juga:  Tafsir Surat Al-Asr: Islamisasi Tak Boleh Merusak

Keutamaan Selawat

Terdapat banyak keutamaan dari orang yang berselawat atas Nabi, salah di antaranya dikatakan, “Barangsiapa yang berselawat padaku (Nabi Muhammad) satu kali, Allah akan berselawat atasnya (orang yang berelawat itu) sepuluh kali (H.R. Muslim).

Sebaliknya Rasulullah Saw mengatakan orang yang tidak bershelawat ketika namanya disebut sebagai orang yang bakhil. “Orang yang bakhil adalah orang yang apabila disebut namaku di sisinya, dia tidak bershalawat atasku” (H.R. Tirmidzi).

Semoga selawat yang terucap dari lisan kita sebagai perlambang cinta kita kepada Rasulullah Saw! (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni