Alas Veenuz Trawas menjadi satu di antara beberapa tempat ngadem yang direkomendasikan untuk liburan bersama keluarga. Selain aksesnya mudah, harganya pun murah meriah.
Tagar.co – Wajah Ananda Atta tampak basah. Siswa kelas IV SD Al Azizah Sidoarjo itu baru selesai berwudu dan bersiap salat Asar. Cukup lama dia menunggu jemaah lain di musala panggung Wisata Alam Alas Veenuz. Meski kecil, musala tersebut cukup representatif. Letaknya memang agak nyempil di sisi timur. Tapi suasananya hening, karena berada di balik kolam renang dan arena bermain anak-anak.
Atta rupanya tidak sendiri. Saat ditanya, dia mengaku berangkat bersama ibu dan adik-adiknya. “Iya, berangkat dari Sidoarjo menuju Trawas,” ujarnya pada Kamis (4/7/2024).
Alas Veenuz merupakan satu di antara banyak tempat ngadem yang berada di Kecamatan Trawas. Akses ke tempat wisata yang berada di jalan Trawas, Mojosari, Sukosari, Kecamatan Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, itu relatif mudah dijangkau.
Baca juga: Menikmati Senja di Pantai Tunggul, Airnya Hangat untuk Terapi
Dengan mobil pribadi, para pengunjung dapat masuk ke wisata dengan konsep campground dan playground tersebut lewat jalur Mojosari atau Prigen. Masuk via Mojosari dapat menjadi pilihan karena rutenya yang cukup landai dan tidak terlalu menanjak. Dikelilingi pohon pinus, tempat wisata tersebut cocok untuk camping, piknik, atau sekadar menyeka penat dari rutinitas harian.
Seperti yang disampaikan Ratna Puspitasari, guru IPA SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi). Dia berangkat bersama dua anak serta keluarga besarnya ke Alas Veenuz untuk memanfaatkan waktu libur. “Alhamdulillah, mumpung libur, dan memberi pengalaman baru bagi anak-anak,” ujar ibu dari Hamazah Rahma Syahidah dan Hamraz Nabil Alhazen tersebut.
Memakai mobil pribadi, dia berangkat dari Sidoarjo sekitar pukul 09.00 dan sampai di lokasi satu setengah jam setelahnya. “Tadi ada perbaikan jalan sebelum Jembatan Ngoro, Mojokerto. Jadi arus lalu lintas dialihkan ke jalanan kampung Tanjangrono,” ungkapnya.
Tiket masuk ke Alas Veenuz boleh dikatakan murah meriah. Cukup membayar Rp 10 ribu per orang, pengunjung sudah bisa masuk ke area kawasan Perhutani Trawas. Jika ingin masuk ke lokasi playground, harga tiket masuknya Rp 10 ribu per orang dengan bonus susu cokelat selama persediaan masih ada.
Di dalam playground, ada fasilitas kolam renang, taman bermain anak, musala, toilet, hingga tenda piknik, taman kelinci, dan terapi ikan. Jika ingin nge-camp, ada tarif tersendiri dan disarankan terlebih dahulu melakukan reservasi.
Baca juga: Kota Lama Surabaya, Menghidupkan Zaman Kolonial
Di Alas Veenuz juga menyediakan jasa menunggang kuda. Cukup merogoh kocek Rp 35 ribu, kita sudah bisa berkeliling naik kuda sambil menikmati suasana pegunungan hutan pinus yang segar.
Masuk ke kawasan playground, kita disambut kapal raksasa dengan air mancur di sisi kanan-kiri lambungnya. Arena tersebut memang menjadi spot pertama yang dilihat para pengunjung saat pertama kali masuk. Jika membawa anak balita hingga TK, kolam renang dengan kontur terasiring cukup representatif. Kolam yang cukup baik bagi anak-anak yang ingin bermain air atau menikmati pancuran air.
Jika masuk ke playground disarankan membawa makanan sendiri dan memakannya di area tenda piknik. Selain karena ada larangan makan di sekitar playground, di pintu masuk hanya menyediakan makanan ringan semacam snack dan pop mi.
Untuk menuju ke taman kelinci dan terapi ikan, pengunjung dapat melewati beberapa akses jalan yang disediakan. Tiket masuk untuk terapi ikan dan taman kelinci gratis. Jika ingin memberi makan makanan berupa wortel, pengunjung tinggal menebusnya dengan harga Rp 5 ribu dan dapat dibeli di dekat pintu masuk taman kelinci.
Karena cuaca pegunungan tidak menentu, yang tiba-tiba turun gerimis padahal sebelumnya terang benderang. Maka disarankan datang agak pagi. Playground dibuka mulai pukul 07.00-17.00, sementara campground buka 24 jam. Hal tersebut dialami Ratna saat sedang bermain bersama anak-anaknya di tenda camping menjelang Asar.
“Iya, tiba-tiba awan mendung bergelayut dan langsung gerimis, akhirnya semua pengunjung banyak yang bubar,” tuturnya sambil tersenyum. Dia bersama keluarga besarnya pun akhirnya berkemas.
Baja juga: Menikmati Wisata Air Malindo, Ada Menara Eiffelnya
Para pengunjung yang membawa keluarga yang tidak sempat menjelajahi tempat-tempat kuliner di sekitar Alas Veenuz, mereka dapat menuntaskan dahaga kuliner selama perjalanan pulang. Jika lewat Mojosari, maka dapat melipir ke Waroeng Desa atau Sego Lego.
Di sepanjang jalan pulang, kita juga akan banyak menjumpai para penjual buah tangan. Rekomendasinya adalah ubi Cilembu, ubi madu, atau telo ungu. Jangan khawatir soal harga, untuk ubi Cilembu matang harganya hanya Rp 20 ribu sekilo. Sementara telo ungu mentah hanya Rp 8 ribu. Cukup murah meriah, bukan? (#)
Jurnalis Darul Setiawan Penyunting Mohammad Nurfatoni