Feature

Akhirnya Paskibraka Putri Boleh Berjilbab saat Bertugas di Upacara HUT Ke-79 RI

×

Akhirnya Paskibraka Putri Boleh Berjilbab saat Bertugas di Upacara HUT Ke-79 RI

Sebarkan artikel ini
Paskibraka putri yang dalam pengkuhan melepas jilbab, akhirnya bisa berjilbab saat mereka menunaikan tugas Negara mengibarkan Marah Putih dalam Upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di Istana Negara, IKN.
Paskibraka saat menunaikan tugasnya di IKN. Tampak Paskibraka putri yang bejilbab. (tangkapan layar video)

Paskibraka putri yang dalam pengukuhan melepas jilbab, akhirnya bisa berjilbab saat mereka menunaikan tugas Negara mengibarkan Marah Putih dalam Upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan RI di Istana Negara, IKN.

Tagar.co – Dengan langkah tegap, kompak, dan penuh disiplin, 76 anggota Paskibraka berhasil mengibarkan bendera Merah Putih dalam Upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024).

Mereka mengenakan setelan pakaian berwarna putih, peci dan sepatu berwarna hitam, serta kaos kaki dan sarung tangan putih. Di peci mereka terpasang pin Lambang Garuda.

Di antara Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) itu tampak beberapa yang mengenakan jilbab. Meski begitu, mereka tak terlihat mencolok karena jilbab hitam yang mereka pakai modelnya hampir sama dengan rambut anggota Paskibraka putri lainnya yang dipotong pendek sebahu.

Rok yang dikenakan mereka pun sama dengan anggota Paskibraka putri lainnya, yang panjangnya di bawah lutut dan disambung dengan kaos kaki panjang, membuat aurat mereka tertutup.

Paskibraka saat menunaikan tugasnya di IKN (tangkapan layar video)

Polemik Sebelumnya

Sebelumnya, soal anggota Paskibraka berjilbab ini menjadi polemik sejak penampilan mereka di acara pengukuhan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di IKN Selasa (13/8/2024). Saat itu 18 anggota Paskibraka putri yang biasanya mengenakan jilbab tak tampak memakainya. 

Polemik pun mencuat. Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan para Paskibraka putri itu sukarela melepas jilbab untuk mengikuti aturan terkait pakaian.

Baca Juga:  25,22 Juta Penduduk Indonesia di Bawah Garis Kemiskinan

Baca juga: Anggota Paskibraka Lepas Jilbab, Dipaksa atau Sukarela?

“Dan hanya dilakukan pada saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja. Di luar acara pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan Paskibraka Putri memiliki kebebasan penggunaan jilbab,” katanya.

Tapi para tokoh masyarakat dan netizen tetap mengkritik keras larangan pemakian jilbab secara terbatas itu. Termasuk Ketua Umum Pimpinan Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PP PPI) Gousta Feriza 

“Mengapa pada waktu pertama kali mereka tiba di pemusatan latihan masih diperkenankan menggunakan hijab atau jilbab, juga pada saat-saat latihan, renungan suci dan bahkan gladi mereka masih diizinkan menggunakan hijab atau jilbab. Lalu kenapa pada saat pengukuhan ‘dilarang’ menggunakan hijab atau jilbab atau bahasa lain ‘diseragamkan’ untuk tidak menggunakan hijab atau jilbab?” protes dia.

Dipebolehkan Berjilab

Rupanya kritik-kritik keras mereka didengar. Pada hari Rabu (14/8/2024), Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono berjanji bahwa Paskibraka boleh mengenakan jilbab ketika upacara HUT ke-79 RI di IKN.

“Kami baik di tingkat pusat yang akan besok tanggal 17 melakukan pengibaran bendera tetap menggunakan sebagaimana adik-adik kita mendaftar menggunakan jilbab,” ujar Heru di Balai Agung, Balai Kota Jakarta. 

Baca juga: Paskibraka Mahakarya Seniman Muslim

Yudian Wahyudi pun menyerah. Pada Kamis (15/8/2024), dia menyatakan mengikuti ‘petunjuk’ Heru tersebut. Dia pun memohon maaf dan mengizinkan agar para Paskibraka putri yang berhijab untuk tetap memakai jilbab saat upacara kenegaraan di IKN.

Akhirnya, janji itu terbukti. Anggota Paskibraka putri bisa mengenakan kewajiban sebagai perempuan Muslimah itu.

Baca Juga:  Ulul Albab: Tersungkur di Bawah Telapak Kaki Tuhan

Sayangnya, Maulia Permata Putri, anggota Paskibraka asal Minang yang berjilbab, awalnya telah ditunjuk dan dilatih untuk membawa baki dalam upacara bersejarah tersebut.

Namun ternyata mendadak diganti menjelang pelaksanaan upacara. Momen yang seharusnya menjadi kebanggaan bagi Maulia ini akhirnya justru menimbulkan polemik baru karena pergantian tugas secara mendadak.

Pelajar asal SMAN 1 Kota Solok Sumatera Barat ini digantikan Livenia Evelyn, pelajar asal Samarinda, Kalimantan Timur menjelang pelaksanaan detik-detik proklamasi pagi. (#) 

Mohammad Nurfatoni, dari berbagai sumber. Berita ini mengalami revisi Ahad (18/8/2024) pukul 21.34 WIB

Feature

Smamuga Tulangan juara II Futsal Sumpah Pemuda kategori putra se-Kabupaten Sidoarjo. Mereka mengalahkan SMKN 3 Buduran di semifinal. Sedang di final mereka harus mengakui keunggulan SMK Trisakti Tulangan