Feature

Jangan Ragu-Ragu Libatkan Muhammadiyah dalam Mengelola Negara

×

Jangan Ragu-Ragu Libatkan Muhammadiyah dalam Mengelola Negara

Sebarkan artikel ini
Amirsyah Tambunan bersama Kokam (Tagar.co/Istimewa)
Jangan ragu-ragu libatkan Muhammadiyah dalam mengelola negara adalah pernyataan yang disampaikan Sekjen MUI Amirsyah Tambunan dalam perayaan Milad Ke-112 Muhammadiyah di Labuhanbatu Utara. Muhammadiyah sudah kenyang pengalaman.

Tagar.co
– Di Aula Pemda Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatra Utara, suasana khidmat meliputi ruangan saat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Labura menggelar resepsi Milad Muhammadiyah ke-112 pada tanggal 23 November 2024.

Ketua PDM Labura, Taupik Hidayat, dengan penuh semangat menyampaikan bahwa Muhammadiyah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari alam pikiran masyarakat Indonesia, memberikan sumbangan besar dalam kemakmuran bangsa.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Labura sedang cuti Dr. Hendriyanto Sitorus, S.E, M.M; Wakil Bupati Dr. H. Samsul Tanjung, Ketua DPRD Rimba Bertuah Sitorus, M.M.; Pj. Bupati yang diwakili Sekda Labura Dr. Muhammad Suib, S.Pd., M.M.

Pj. Bpati mengucapkan terima kasih atas kerja nyata Muhammadiyah yang terus berlanjut hingga usia 112 tahun. Dia menyoroti bahwa berbagai amal usaha Muhammadiyah (AUM) telah berkarya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Acara diisi dengan Tabligh Akbar yang menghadirkan Sekjen MUI Amirsyah Tambunan. Dia mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah yang telah melahirkan tokoh-tokoh dan pahlawan nasional.

Buya Amirsyah, sapannya, menyebutkan beberapa nama besar seperti K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah yang diakui sebagai Pahlawan Nasional pada 1961, hingga tokoh-tokoh seperti Hj. Siti Walidah, Fatmawati Soekarno, Ir. Sukarno, Jenderal Soedirman, Ir. Djoeanda, K.H. Fachrudin, Gatot Mangkoepradja, K.H. Mas Manur, Ki Bagus Hadikoesoemo, Kasman Singodimedjo, Abdul Kahar Muzakkir., dan Buya Hamka.

Amirsyah menekankan bahwa Muhammadiyah memiliki jejak sejarah panjang dalam mengelola negara. Ia mengingatkan agar tidak ragu jika tokoh-tokoh Muhammadiyah diberi tanggung jawab mengelola negara, namun dengan sikap kenegarawanan yang mengedepankan kemakmuran untuk semua, sesuai dengan tema milad tahun ini, “Kemakmuran untuk Semua”.

Dia menutup sambutannya dengan mengutip ayat Al-Qur’an dari Surah Assaf, ayat 13: yang artinya: “Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin.”

Dengan mengutip ayat ini, ia mengajak semua pihak untuk terus berjuang dalam mengembangkan Muhammadiyah sebagai wadah perjuangan untuk kebaikan dan kemakmuran bersama. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni