Feature

Rumus Langit Ditembus, Hidup Akan Lurus

×

Rumus Langit Ditembus, Hidup Akan Lurus

Sebarkan artikel ini
Khairi, S.Th.I., M.Pd.I menjelaskan Rumus langit di Gerakan Perempuan Mengaji.(Tagar.co/Nur Hasanah)

Rumus Langit terungkap pada Gerakan Perempuan Mengaji (GPM) yang digelar Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wringinanom. Rumus ini bikin hidup lurus.

Tagar.co – Sejak pagi, mulai pukul 06.00 WIB, panitia sudah menyiapkan tempat dan makanan ringan. Jajan dimasukkan dalam kardus berwarna cokelat.

Sementara Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Panggang Evi Dyah Rahmawati, A.Md., Ak., ikut menyiapkan dan memasang banner. Pada banner bernuansa biru hijau itu tertera nama kegiatan: Gerakan Perempuan Mengaji (GPM) Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wringinanom.

GPM rutin digelar setiap bulan. Kali ini bertempat di Masjid Al Mukminun Panggang, Wringinanom, Gresik Jawa Timur, Ahad (17/11/24).

Evi, sapaan akrabnya, lantas meletakkan buku presensi pada meja kecil di sebelah pintu masuk masjid. Tepat pukul 08.00 WIB, GPM dimulai. Pembacaan tilawah Quran surat Al-Isra ayat 94-101 bersama-sama mengawali pertemuan pagi itu.

Khairi, S.Th.I., M.Pd.I memulai tausiahnya. Ia membaca Al-Quran surat At-Taubah ayat 112 yang berisi kabar gembira bagi orang yang beriman.

Sambil duduk di depan meja kecil, menghadap jamaah ibu-ibu, ia berpesan beberapa hal yang harus dilakukan jika ingin hidup di dunia dan akhirat lebih baik.

Pertama, rajin taubat. “Aslinya manusia itu oleh Allah dipanggil untuk masuk ke negeri keselamatan dengan setting hidup tenteram, enak,dan senang,” ujarnya.

Ustadz kelahiran Ngoro, Mojokerto, ini melanjutkan, kalau ada orang yang hidup tapi ruwet dan buruk itu karena perbuatannya sendiri. “Jangan gegabah beranggapan itu ujian dari Allah. Karena orang yang diuji itu jelas diberikan kepada orang yang tidak punya atau tersentuh dosa,” imbuhnya.

“Orang yang diberi ujian obatnya adakah sabar, dengan sabar Allah memberikan kabar gembira,” ujarnya.

Baca Juga:  Semarak, Gelar Karya P5 SMA Negeri 1 Karas

Wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Mojokerto ini mengungkapkan ciri orang yang tertimpa ujian yaitu susahnya sedikit, senangnya banyak (Fabassirisshobirin).

Sebagai contoh, lanjutnya, orang yang punya ujian anaknya sakit. Sudah membayar iuran untuk rekreasi, tiba waktunya anaknya sakit. Akhirnya tidak bisa rekreasi. Uangnya hangus dipakai berobat.

Di rumah sakit, yang memeriksa dokter koas. Melihat seorang perempuan yang sakit typus ini sepertinya ahli Quran, terlihat sering mengaji sama ibu-ibu Aisyiyah, akhirnya dokter itu bilang ke ayahnya yang punya rumah sakit tersebut berkeinginan meminang gadis tersebut. “Itulah namanya berita gembira,” tandasnya.

Owner Terapi Tombo Al Khair yang terletak di Desa Ngedek Mojokerto ini menjelaskan, temanya karena dosa dan orangnya bilang sabar, tambah diajar, pintunya berbeda, ujian keluarnya sabar. Kalau salah atau dosa keluarnya harus taubat.

Ustaz yang bisa mendiagnosa penyakit seseorang dari melihat iris mata dan detak jantung ini menyitir Quran surat Thaha ayat 124. Inti kandungannya, siapa yang berpaling dari peringatan Allah akan dibuatnya hidup sempit.

“Orang dibuat Allah hidupnya sempit dan sulit jika sudah punya wadah, wadah tersebut berasal dari dosa dirinya,” ujarnya.

“Makanya jika seorang terkena masalah harus mencari salahnya apa, jangan terburu mencari jalan keluar, tetapi jalan kedalam,” imbuhnya.

Ia bercerita kenyataan. Ada seorang ibu dari daerah Sooko Mojokerto. Usai kajian, mendekati dan bertanya, semenjak beli mobil Ertiga mengalami banyak ujian. Pertama, anaknya dipanggil kepala sekolah karena kesalahannya. Kedua, ibunya keluar masuk rumah sakit padahal tadinya sehat. Ketiga, suaminya pegawai negeri difitnah mencuri di tempat kerjanya.

Baca Juga:  Unisa Yogyakarta, Kampus Perempuan Pertama yang Buka Fakultas Kedokteran

Ibu tersebut bertanya, “Jangan-jangan saya disihir Ustaz?”

Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Fakultas Saintek ini menjawab belum tentu. Karena orang yang disihir bisa masuk jika ada tempatnya.

“Baik saya akan mampir ke rumah ibu. Ternyata belum saya masuk rumah sudah bisa dilihat. Parkir mobil melebihi batas tanahnya. Yang dulunya mobil katanya cukup, ganti mobil Ertiga memakan batas sampai jalan,” ujarnya.

Makanya, jelasnya, orang tersebut kena dalil sesungguhnya Allah melaknat orang yang suka mengubah batas tanah.

“Masalahnya sudah jelas dari dalam. Alhasil beliau orang baik dan banyak istigfar langsung bongkar pagar. Sofa dan meja makan diletakkan di rumah saya,” imbuhnya.

Ia lanjut bercerita, kajian berikutnya di Bumi Sooko Permai, ibu tersebut datang dan memberi kabar bahwa masalahnya sudah selesai. “Makanya kalau ada orang yang hidupnya ruwet jangan terburu-buru menyalahkan orang, dan mencari jalan keluar, tapi ke dalam,” ujarnya.

Allah akan memberikan tester atau incip siksa akhirat yang tertuang dalam Quran Surat As Sajadah 21. Intinya, sesungguhnya Allah berkenan memberikan siksa di akhirat diberikan di dunia supaya orang yang berbuat salah kembali bertaubat. Jadi sulitnya hidup disebabkan dosa.

Rajin Beribadah

Kedua, jika hidup ingin enak dan lurus baik-baik saja, di dunia dan akhirat harus siap dan rajin beribadah.

“Wahai anak Adam, sempat-sempatkan beribadah. Allah akan membuat hidupmu cukup dan lapang dan Aku berjanji membimbing dan membatasi kalian dengan kefakiran,” sitirnya dari hadist Qudsi.

“Kalau kita dipanggil dengan dengan kalimat wahai anak keturunan Adam itu banyak risikonya. Karena tempat semula di surga dan dikembalikan lagi ke surga setelah hidup di dunia,” jelasnya.

Baca Juga:  Ribuan Haji Cilik Putihkan Lapangan HW Kota Depok

Maka kita semua keturunan Nabi Adam, sambungnya, alamat asli bapak kita di surga, maka sempatkan dan harus disempatkan beribadah untuk mencapai alamat tersebut.

“Rajin beribadah hadiahnya hatinya lapang dan kefakiran hilang,” tuturnya.

Cerita nyata lainnya di kota Kutorejo Mojokerto. “Ada seorang mengundang saya untuk mengisi walimah, undangannya banyak dan saya bertanya apa usahanya,” kenangnya.

Ia menjawab usaha kerupuk. Si Ustaz balik tanya tentang marketing dan lainnya. Bapak tersebut tidak paham.  Karena penasaran, ia tanya apa amalan yang membuat ini semua. Karena ilmu dunia dia tidak paham, jelas ini ilmu langit!

Ia pun menjawab setelah ikut kajian ada ceramah salat 50 kali. Sedari waktu muda sampai sekarang Saya tidak mau berganti hari kecuali sholat 50 kali.

Khairi menerangkan 50 kali itu antara lain, shalat wajib 17 rakaat, tahiyatul masjid 10 rakaat, qabliyah dan badiyah 12 rakaat, tahajud 11 rakaat.

“Andai tidak semua ibadah bernilai 10, usahakan salah satu ibadah ada nilai terbaiknya,” ajaknya.

Bersyukur

Ketiga, orang yang ingin hidupnya tidak ruwet harus bersyukur.

“Cara bersyukur salah satunya dengan mengucapkan kalimat hamdalah, alhamdulillah,” contohnya.

Sebaliknya, ia menjelaskan orang yang ingin tahu penghuni neraka. Zikir alhamdulillah diganti dengan kata “ealah” dan selalu membiasakan ealah jika mendapat sesuatu.

Selanjutnya, nomor empat, insya Allah akan dibahas pada pertemuan mendatang. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pembagian door prize. (#)

Jurnalis Kusmiani Penyunting Sayyidah Nuriyah