Budaya

100 Tahun A.A. Navis: Visualisasi Sosok dan Karya Inspiratif Tokoh Sastra Indonesia

×

100 Tahun A.A. Navis: Visualisasi Sosok dan Karya Inspiratif Tokoh Sastra Indonesia

Sebarkan artikel ini
Peringatan AA Navis

100 Tahun A.A. Navis: Visualisasi Sosok dan Karya Inspiratif Tokoh Sastra Indonesia (Tagar.co/Istimewa)

A.A. Navis tokoh besar sastra nasional lahir sebagai simbol bahwa karya sastra tidak sekadar bacaan, tetapi dapat memperkaya pengetahuan dan menyumbangkan pemikiran-pemikiran kritis untuk bangsa dan negara.

Tagar.co – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Pameran Nasional Peringatan 100 tahun A.A Navis, Selasa (19/11/2024).

Pameran ini menjadi puncak dari rangkaian acara Peringatan 100 tahun A.A Navis yang dilakukan Badan Bahasa bersama Perpustakan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar Harimansyah mengatakan Peringatan 100 tahun A.A Navis juga dirayakan oleh 30 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bekerja sama dengan Perpustakaan Daerah di seluruh Indonesia. Pameran ini menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian acara yang digelar sejak bulan Mei 2024.

“Dalam pameran ini masyarakat dapat melihat dan mengapresiasi sosok dan karya-karya inspiratif dari tokoh besar sastra Indonesia, yaitu A.A. Navis,” ujarnya saat membuka pameran di Jakarta, Senin (18/11/2024).

Dia mengatakan, pemilihan A.A. Navis sebagai tokoh besar sastra nasional yang diperingati hari lahirnya ini merupakan apresiasi kepada para sastrawan secara umum dan simbolisasi bahwa karya sastra tidak sekadar bacaan, tetapi dapat memperkaya pengetahuan dan menyumbangkan pemikiran-pemikiran kritis untuk bangsa dan negara.

Baca Juga:  Chairil Anwar dan Nasionalisme

Lebih lanjut, Ganjar menyebut karya-karya A.A Navis juga menjadi semiotika kondisi sosial masyarakat Indonesia pascakemerdekaan. Banyak dari karya A.A Navis yang mendapatkan penghargaan dalam skala nasional maupun internasional.

“Dalam konteks pendidikan, karya A.A Navis dapat menjadi sumber bahan ajar untuk peserta didik di sekolah. Bahkan, dalam beberapa karyanya terdapat pembelajaran sosiologis yang juga dapat dipelajari oleh peserta didik di SMA,” tuturnya.

Melalui penyelenggaraan pameran ini, Ganjar turut mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerja sama antara Perpusnas dengan Badan Bahasa.

“Kerja sama ini telah berlangsung dengan sangat baik, pemberitaan dari seluruh rangkaian Peringatan 100 tahun A.A Navis akan dijadikan sebuah buku yang segera akan diluncurkan pada siang ini juga. Semoga pameran ini dapat menggugah semangat literasi dan menginspirasi publik melalui karya sastra A.A. Navis,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya, Perpusnas, Adin Bondar, menyambut baik dan mengapresiasi kolaborasi yang apik atas terselenggaranya pameran dan seluruh rangkaian acara Peringatan 100 tahun A.A Navis.

Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa Perpusnas merupakan lembaga nonkementerian yang memiliki tugas dan fungsi mendukung pendidikan nasional, kebudayaan, dan pembangunan karakter peserta didik.

“Terkait Peringatan 100 tahun A.A. Navis, Perpusnas telah membuat surat kepada Kepala Dinas Perpustakaan Daerah di kabupaten/kota seluruh Indonesia untuk menggelar acara dukungan, seperti pameran, diskusi, maupun lomba. Dan juga kami membuat arahan dalam publikasi di media sosial dengan tagar 100 tahun A.A. Navis,” ujarnya.

Baca Juga:  Pahlawan Itu Sepasang Kekasih

Baca juga: 100 Tahun Sastrawan Indonesia A.A. Navis Diperingati di Prancis

Konten Pameran

Terkait dengan konten pameran, Dhianita Kusuma Pertiwi selaku Kurator Pameran mengungkapkan riset tentang A.A. Navis dimulai pada Februari 2024 di Kota Padang Panjang.

Dalam proses riset, dia mendapatkan berbagai arsip dari Perpustakaan Daerah di Padang Panjang dan arsip yang tersimpan baik oleh keluarga A.A. Navis.

“Dalam pameran ini pengunjung akan memulainya dengan melihat lini masa perjalanan hidup seorang A.A. Navis. Kemudian, juga terdapat karya-karya masterpiece (adikarya) dan karya nonfiksi yang terdapat di berbagai surat kabar,” paparnya.

Dalam tulisan kuratorialnya, lanjutnya, dia menuturkan karya-karya Navis tidak hanya mengajak untuk melihat kehidupan dengan perspektif yang lebih kritis, tetapi juga mengingatkan kepada para pembaca bahwa ‘pena lebih tajam daripada pedang’.

“Peringatan 100 tahun A.A. Navis yang diakui oleh UNESCO ini perlu dimaknai lebih mendalam dari sekadar perayaan. Pengakuan tersebut menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang sosok satiris ulung yang telah menyumbangkan karya dan pemikiran bermakna terhadap dunia kebudayaan, sosial, dan politik Indonesia,” imbuhnya.

Pameran Nasional Peringatan 100 Tahun A.A. Navis berlangsung mulai dari 17 s.d. 28 November 2024, di Gedung Perpusnas lantai 4. Selain menggelar pameran, gelaran ini juga menghadirkan seminar nasional pada 28 November 2024 sekaligus menutup berlangsungnya pameran. (#)

Baca Juga:  Pesan Moral Novel ‘Ayah’ Karya Andrea Hirata

Jurnalis Ichwan Arif. Penyunting Mohammad Nurfatoni.