William Shakespeare, Tokoh Paling Terkenal di Dunia Sastra

0
William Shakespeare

William Shakespeare (commons.wikimedia.org/John Taylor)

William Shakespeare
William Shakespeare (commons.wikimedia.org/John Taylor)

Gaya puisinya membuka jalan bagi bentuk ekspresi baru yang masih dihargai dalam sastra dan komunikasi saat ini. Banyak penulis modern yang terinspirasi oleh kreativitas linguistiknya.

Tagar.co – Nama William Shakespeare selalu menjadi sorotan dalam dunia sastra. Dikenal sebagai Penyair dari Avon, Shakespeare menciptakan berbagai karya yang tak lekang dimakan zaman.

Drama dan soneta yang ditulisnya telah menarik perhatian penonton selama berabad-abad, mengisahkan tentang cinta, pengkhianatan, dan ambisi. Namun, seberapa banyak yang kita ketahui tentang sosok yang penuh misteri ini?

Di balik kutipan-kutipan terkenalnya dan akhir cerita yang sering tragis, ada banyak fakta menarik yang menggambarkan kecerdasan dan sisi kemanusiaan Shakespeare.

Dari latar belakangnya yang sederhana hingga pengaruhnya yang mendalam di dunia sastra, setiap aspek memberikan gambaran lebih dalam tentang siapa William Shakespeare sebenarnya.

Dengan memahami lebih jauh tentang kehidupannya, kita bisa menghargai karya-karyanya dengan lebih mendalam. Mari kita eksplorasi lima fakta menarik tentang kehidupan William Shakespeare yang mungkin belum kamu ketahui.

Baca juga: Keunikan Kata di Tangan Sutardji Calzoum Bachri

Awal Berkarier

William Shakespeare lahir pada bulan April 1564 di Stratford-upon-Avon. Dia merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara dan tumbuh dalam keluarga yang cukup sederhana. Ayahnya, John, adalah seorang pembuat sarung tangan yang juga menjabat di berbagai posisi dalam masyarakat.

Terkait dengan pendidikan Shakespeare, masih banyak yang belum diketahui. Diperkirakan bahwa ia menempuh pendidikan di sekolah tata bahasa setempat, di mana ia mungkin belajar tentang sastra Latin dan karya-karya klasik. Pengalaman awalnya dengan bahasa ini sangat memengaruhi gaya penulisannya di kemudian hari.

Ketika menginjak usia 18 tahun, Shakespeare menikahi Anne Hathaway dan mereka dikaruniai tiga orang anak sebelum ia memutuskan untuk merantau ke London sekitar tahun 1585.

Di sana, Shakespeare memulai kariernya sebagai aktor dan penulis naskah drama di tengah gemerlap era teater Elizabethan di Inggris.

Pada awal tahun 1590-an, karya-karyanya mulai mendapat perhatian, baik dalam bentuk drama maupun puisi, yang menjadi fondasi bagi salah satu karier sastra paling terkenal dalam sejarah.

Kreativitas Linguistik

Pengaruh William Shakespeare terhadap bahasa Inggris sangat luar biasa. Ia telah menambahkan lebih dari 1.700 kata ke dalam kosakata—dalam bahasa Inggris—dan banyak dari kata-kata tersebut masih digunakan hingga saat ini. Kata-kata seperti swagger, lonely, dan bedroom adalah hasil dari imajinasinya yang brilian.

Selain itu, kemampuannya dalam menciptakan frasa juga meninggalkan dampak yang mendalam. Ungkapan seperti break the ice dan heart of gold kini menjadi bagian dari percakapan sehari-hari di negara dengan bahasa resmi Inggris. Idiom-idiom demikian tidak hanya memperkaya bahasa, namun juga mencerminkan semangat inovatif yang dimilikinya.

Keahlian Shakespeare dalam memainkan bahasa telah mengubah cara orang berinteraksi. Gaya puisinya membuka jalan bagi bentuk ekspresi baru yang masih dihargai dalam sastra dan komunikasi saat ini.

Melalui karya-karyanya, ia menunjukkan betapa indah dan fleksibelnya bahasa Inggris. Banyak penulis modern yang terinspirasi oleh kreativitas linguistiknya, yang memastikan bahwa pengaruh Shakespeare akan terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.

Baca juga: Andrea Hirata, Belitong, dan Mimpi Anak yang Berkibar

Kontroversi Kepengarangan

Asal-usul kepengarangan karya-karya Shakespeare sudah lama menjadi bahan perdebatan hangat. Banyak akademisi berpendapat bahwa Shakespeare mungkin tidak sepenuhnya menulis semua drama yang dikenal dengan namanya. Kontroversi ini sering kali melibatkan nama-nama seperti Christopher Marlowe atau Edward de Vere, Earl of Oxford.

Kritikus mempertanyakan bagaimana seorang yang berasal dari latar belakang sederhana bisa menciptakan karya sastra yang begitu mendalam. Mereka berargumen bahwa pendidikan dan pengalaman hidupnya mungkin tidak sejalan dengan kedalaman yang ada dalam tulisannya.

Ada juga teori menarik yang menyebutkan bahwa banyak penulis mungkin berkolaborasi di bawah nama Shakespeare. Ide ini menunjukkan adanya kerja sama di antara para penulis drama pada masa yang penuh dinamika dalam sejarah teater Inggris.

Kontroversi ini mendorong pembaca untuk menggali lebih dalam tentang sejarah sastra dan menantang pandangan tradisional mengenai kreativitas dan kejeniusan. Ketertarikan seputar kepengarangan Shakespeare terus memicu diskusi, menjadikannya topik yang tak pernah usang untuk diteliti oleh para pecinta sastra dan cendekiawan.


Sisi Kehidupan


Shakespeare menikah dengan Anne Hathaway saat usianya baru 18 tahun, sementara usia Anne delapan tahun lebih tua darinya. Hubungan mereka selalu menjadi topik menarik bagi para peneliti dan pecinta sastra.

Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga anak: Susanna, serta sepasang kembar, Hamnet dan Judith. Sayangnya, Hamnet meninggal dunia saat masih kecil dan banyak yang percaya bahwa pengalaman kehilangan ini sangat mempengaruhi karya-karya Shakespeare.

Menariknya, meskipun Shakespeare dikenal sebagai salah satu penulis drama terbesar dalam sejarah, namun ia menghabiskan sebagian besar waktunya di London, sementara keluarganya tinggal di Stratford-upon-Avon.

Jarak ini menimbulkan banyak spekulasi terkait dengan bagaimana mereka menjalin hubungan. Sebetulnya, dalam sepanjang hidupnya, Shakespeare tidak pernah menerbitkan satu pun karyanya. Karena semua naskah dramanya baru dikumpulkan setelah ia meninggal, dan hal itu pun berkat bantuan dari teman-teman dan rekan-rekan aktornya.

Baca juga: Pramoedya Ananta Toer: Antara Pulau Buru, Lekra, dan Suara Penderitaan Rakyat

Warisan di Zaman Modern


Pengaruh William Shakespeare menggema jauh melampaui masa hidupnya. Karya-karyanya terus menjadi sumber inspirasi bagi berbagai adaptasi dalam film, teater, dan sastra. Banyak cerita modern yang mengambil tema-tema seperti cinta, ambisi, dan pengkhianatan yang sering muncul dalam karyanya.

Karakter-karakter yang diciptakannya menjadi arketipe yang tak lekang oleh zaman—tetap relevan dalam cerita-cerita masa kini. Dari penjahat yang kompleks hingga pahlawan yang tragis, mereka terus hidup dalam imajinasi generasi baru.

Gaya bahasa Shakespeare yang unik juga telah memberikan dampak besar pada perkembangan bahasa Inggris modern. Banyak ungkapan yang digunakan, seperti break the ice dan wild-goose chase  berasal dari karyanya.

Dalam berbagai sistem pendidikan di seluruh dunia, Shakespeare diajarkan sebagai bagian penting dari kurikulum, memastikan bahwa setiap generasi baru dapat mengapresiasi kekayaan karyanya. Bahkan saat ini, festival yang merayakan kehidupan Shakespeare, telah menarik banyak pengunjung dari seluruh dunia. Hal ini menunjukkan betapa besarnya ketertarikan orang-orang terhadapnya sebagai salah satu ikon budaya yang tak tergantikan.

William Shakespeare adalah sosok yang tak tergantikan dalam dunia sastra. Dengan karya-karyanya yang terus menginspirasi dan relevan sepanjang masa, menciptakan warisan yang mendalam bagi cerita dan teater modern.

Kehidupan dan karyanya yang penuh misteri menunjukkan kompleksitas seorang penulis yang telah meninggalkan jejak tak terhapuskan dalam bahasa Inggris dan seni. (#)

Jurnalis Ichwan Arif. Penyunting Mohammad Nurfatoni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *