Feature

Dakwah, antara Global dan Lokal

×

Dakwah, antara Global dan Lokal

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, di depan para peserta Pelatihan Standarisasi Dai Ke-35 di Bank Syariah Indonesia.

Dakwah global untuk menyampaikan rialah Islam ke berbagai negara. Dakwah lokal untuk melindungi umat dari bahaya pemahaman agama yang ekstrem.

Tagar.co – Pada pagi yang cerah di Jakarta, Senin (18/11/2024). Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, berdiri di depan para peserta Pelatihan Standarisasi Dai Ke-35 di Bank Syariah Indonesia.

Dengan suara yang penuh semangat, ia menyampaikan dua pesan penting yang harus menjadi pedoman bagi para dai masa kini.

Pertama, perkuat misi dakwah di tingkat global karena MUI bagian dari masyarakat dunia (ad-dualiah) untuk menyampaikan risalah keberbagai negara sehingga kehadiran Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam (rahmatan lil alamin) bisa di rasakan.

Ia mengisahkan pekan lalu pada 6-13 November 2024 melakukan muhibah dakwah ke Thailand dan Malaysia.

Dakwah Lokal

Kedua, dakwah pada tingkat lokal untuk melindungi umat dari sikap ifrad wa tafrid (ekstrem kanan dan kiri) sehingga dapat memberikan pemahaman Islam yang wasatiah.

“Jadi perlu berpikir global bersikap lokal (think globally act locally). Lebih jauh ia memaparkan bahwa kekuatan dakwah yang disampaikan para mubaligh yang berasal dari 87 ormas yang berhimpun di MUI memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan visi MUI,” katanya.

Yakni, sambungnya, terciptanya kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang baik, yang memperoleh rida dan ampunan Allah SWT (baldatun thayibatun wa rabbun ghafur) menuju masyarakat berkualitas (khaira ummah) demi terwujudnya kejayaan Islam dan kaum muslimin (izzul Islam wal muslimin) dalam wadah NKRI.

Baca Juga:  Nasyiah Besuk Pantai Gresik, Temukan Sampah dari Rusia dan Ukraina

Hal itu bisa direalisasikan dengan tiga misi; kekuatan kepemimpinan kelembagaan; penguatan dakwah dakwah Islam; serta, penguatan ukhuwah islamiah, insaniah, dan wathaniah agar umat bersatu dalam mewujudkan visa MUI dalam berbangsa dan bernegara. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni