Komjen Penang mengapresiasi silaturahmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin Buya Amirsyah Tambunan.
Tagar.co – Silaturahmi rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke Negeri Jiran berlangsung sepekan hingga Rabu (13/11/2024). Agenda MUI yang dipimpin Sekjend MUI Buya Amirsyah Tambunan ini terwujud melalui Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLN-KI).
Dalam rombongan itu turut hadir Ketua MUI Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, KH. Cholil Nafis, Ph.D., Dr. Erni Juliani, Trisna Ningsih, S.E., Ketua Komisi HLN Bunyamin Saptomo, Dr. Ihsan Tanjung dan rombongan lainnya. Mereka mendapat sambutan hangat oleh Konsulat Jenderal Wanton Saragih SID beserta jajarannya di Wisma Rumah Dinas.
Buya Amirsyah dalam sambutannya meminta pemerintah Indonesia–melalui Komjen di Penang–dapat menjaga dan memperkuat hubungan persahabatan kedua negara, Indonesia dengan Malaysia. Selain itu, juga mampu meningkatkan ekspor impor antara Indonesia dan Malaysia.
Lebih lanjut, Buya Amirsyah menjelaskan, konsulat Jenderal Republik Indonesia telah eksis melayani warga Negara Indonesia yang bekerja, mahasiswa, dan perdagangan di Penang, Malaysia. Ia optimis 100 tahun Indonesia merdeka 2045 akan mampu mencapai cita-cita mewujudkan Indonesia Emas.
“Bukan Indonesia cemas merujuk Qur’an Al-Imran ayat 139: Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin,” ujarnya.
Kontribusi Besar
Oleh sebab itu, ia berharap, Konsulat Jenderal dapat berkontribusi lebih besar. “Karena telah eksis sejak berdiri 17 Agustus 1953 hingga saat ini terus memenuhi kebutuhan warga Negara Indonesia,” imbuhnya.
Karena itu, sejak 1 Agustus 1955 terus mampu berkiprah hingga menjadi sebuah konsulat di Jalan Burma, George Town No. 467, Penang, Malaysia.
Lebih lanjut, Buya Amirsyah mengimbau KJRI dapat meningkatkan tiga tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Pertama, fungsi Konsulor. “Yakni menyelesaikan masalah warga negara yang tidak memiliki dokumen kewarganegaraan,” ungkapnya.
Kedua, fungsi sosial budaya lebih kepada sosialisasi dan edukasi. Ketiga, fungsi ekonomi yakni meningkatkan frekuensi perdagangan antar dua negara.
“Hingga saat ini, program perdagangan melalui travel agency bidang Pariwisata meningkat menjadi 38 Miliar. Capaian investasi 2024 ini dianggap belum optimal,” kata Buya Amirsyah.
Karena itu, ia mengajak semua pemangku kepentingan, baik para pegiat bidang sosial budaya (Sosbud) maupun bidang lainnya, harus terus bergiat untuk meningkatkan citra positif wilayah kerja. Ia mencontohkan, melalu media sosial dalam bidang pendidikan, peningkatan people to people sehingga lebih produktif terutama dalam bidang halal dan industri keuangan. (#)
Penyunting Sayyidah Nuriyah