Feature

Bazar Memeriahkan Buana Expert Management Training

×

Bazar Memeriahkan Buana Expert Management Training

Sebarkan artikel ini
Bazar memeriahkan Buana Expert Management Training (BEMT) yang diadakan PWNA Jawa Timur. Stan ini ramai diserbu peserta maupun panitia yang tertarik membeli jajan atau minuman.
Bazar di BEMT PWNA Jatim. (Tagar.co/Nurul Mawaridah)

Bazar memeriahkan Buana Expert Management Training (BEMT) yang diadakan PWNA Jawa Timur. Stan ini ramai diserbu peserta maupun panitia yang tertarik membeli jajan atau minuman.

Tagar.co – Para peserta maupun panitia Buana Expert Management Training (BEMT) mengerubungi stan bazar di dekat pintu masuk Aula Mas Mansur, Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

Bazar ini menampilkan berbagai produk hasil usaha Badan Usaha Nasyiatul Aisyiyah (BUANA) dari seluruh daerah di Jawa Timur. Produk-produk yang dipamerkan meliputi kerajinan tangan, makanan dan minuman lokal, hingga produk kesehatan dan kecantikan.

Di antaranya, jilbab seragam Nasyiatul Aisyiyah (NA), batik, pin, binder hingga jajanan bolen, bawang goreng, bumbu rujak, dan jamu. Semua tertata rapi di atas meja kayu panjang.

Salah satu peserta dari PDNA Bojonegoro Salwa Hunaina merasa senang ada bazar di acara ini. Sebab, ia bisa membeli jilbab seragam NA yang dia butuhkan.

“Jilbabku habis dipinjam belum kembali. Jadi kebetulan tadi langsung beli,” ujarnya, Ahad (10/11/2024).

Pengembangan Ekonomi

Menurut Ketua PWNA Jatim Desi Ratna Sari, S.H., bazar ini bertujuan mendukung pengembangan ekonomi dan keberlanjutan BUANA di Jawa Timur. Selain meningkatkan kompetensi pengelola BUANA dari berbagai daerah, adanya bazar bisa menampilkan produk unggulan dari BUANA.

Acara tersebut dihadiri sekitar 140 peserta. Mereka dari unsur ketua dan wakil ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) di seluruh Jawa Timur. Juga departemen yang bertanggung jawab dalam pengembangan ekonomi dan kewirausahaan, serta pengelola BUANA.

Baca Juga:  Aksi Pelajar Bersih Pantai Diikuti Tiga Sekolah Gresik

Selain itu, ada juga kader-kader Nasyiatul Aisyiyah yang memiliki minat dan potensi di bidang ekonomi dan kewirausahaan turut berpartisipasi. Pasalnya, program BEMT dirancang untuk memberikan pelatihan intensif seputar manajemen organisasi bisnis, pemasaran, hingga pengelolaan keuangan.

Dengan keahlian ini, PWNA Jawa Timur berharap para pengelola BUANA dapat mengembangkan usahanya secara profesional dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Baca juga: Mimpi Besar Nasyiah Jatim Membangun Kemandirian Ekonomi

BUANA Jadi Pondasi Kuat

Desi juga menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat menjadi pondasi kuat bagi BUANA. “Sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur,” ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya program Satu BUANA Satu Daerah (Sabusada) sebagai langkah strategis dalam mengembangkan usaha di setiap daerah.

“Dengan adanya Sabusada, kami berharap setiap daerah di Jawa Timur dapat memiliki satu unit usaha BUANA yang mandiri, produktif, dan berdaya saing. Ini adalah upaya kami dalam memberdayakan ekonomi umat, terutama di kalangan perempuan,” ujarnya.

Bagi Desi, bazar ini tidak hanya menjadi ajang promosi bagi para pengelola BUANA. Tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperluas jaringan pemasaran dan mendapatkan umpan balik dari para pengunjung.

Dengan adanya bazar ini, Desi berharap, produk-produk BUANA dapat lebih dikenal masyarakat luas. Juga meningkatkan daya saing usaha lokal.

Baca juga: Layanan Educare Bikin Ibu dan Anak Nyaman di BEMT

Baca Juga:  Serikat Usaha Muhammadiyah Terbuka untuk Anggota Umum

Tunjukkan Potensi

“Bazar ini adalah langkah awal bagi BUANA untuk menunjukkan potensinya. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, para pengelola BUANA dapat memahami kebutuhan pasar dan memperbaiki kualitas produk mereka,” ungkap Desi.

Ia juga mengatakan, bazar ini menjadi kesempatan untuk mempromosikan BUANA sebagai usaha yang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

Dalam pidato penutupnya, Desi menekankan, BUANA memiliki potensi besar untuk berkembang. Tentunya jika dikelola dengan manajemen yang baik dan inovatif.

Selain itu, ia mengajak seluruh peserta untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi di daerah masing-masing melalui program Sabusada.

“Mari kita bersama-sama membangun BUANA menjadi usaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Saya yakin, melalui kolaborasi dan kerja keras, kita dapat mencapai tujuan tersebut,” sambungnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara PWNA, kader-kader Nasyiatul Aisyiyah, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi yang berdaya dan berkeadilan bagi seluruh umat. (#)

Jurnalis Nurul Mawaridah Penyunting Nely Izzatul