Feature

Mahad Manarul Quran Paciran Menggelar Daurah Al-Quran

×

Mahad Manarul Quran Paciran Menggelar Daurah Al-Quran

Sebarkan artikel ini
Suasana kelompok putri mengikuti Daurah Al-Quran (Tagar.co/Istimewa

Mahad Manarul Quran Paciran mengelar Daurah Al-Quran. Kegiatan yang berlangsung selama satu pekan ini memberikan kesempatan bagi para santri untuk fokus menghafal Al-Quran di luar jadwal rutin.

Tagar.co – Enam baris santriwati tampak rapi. Mereka sedang menghafal sekaligus antre untuk setor hafalan pada para ustazah di depan. Sebagian besar mereka memakai baju merah dengan jilbab merah muda. Beberapa memakai pakaian serba hitam.

Suasana itu berlangsung saat Mahad Manarul Quran (MMQ) Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Daurah Al-Quran, Ahad (10/11/2024).

Kegiatan Daurah Al-Quran ini dilaksanakan terpisah antara santri putra dan putri, untuk menjaga ketertiban dan konsentrasi dalam proses hafalan.

Baca juga: Sekolah Perlu Belajar dari Warung Bakso

Kegiatan yang berlangsung selama satu pekan ini memberikan kesempatan tambahan bagi para santri untuk fokus menghafal Al-Quran di luar jadwal rutin mereka yang biasanya dilakukan setiap pagi dan sore.

Pembukaan Daurah Al-Quran MMQ diadakan pada Sabtu (9/11/2024) di Aula Pondok Pesantren Manarul Quran Paciran yang dihadiri oleh seluruh santri dan guru.

“Kegiatan bisa dimanfaatkan para santri untuk meningkatkan jumlah hafalan mereka,” kata Mudir Tahfidz Mahad Manarul Quran Ustadz Rohmat Nashor, Lc.

Dia berharap momen ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal agar jumlah hafalan kalian semakin bertambah dan lebih kuat.

Santri MMQ Paciran Lamongan mengikuti pembukaan Daurah Al-Quran (Tagar.co/Istimewa)

Penting Belajar Al-Quran

Kepala Bidang Pendidikan Mahad Manarul Quran Ustadz Nasrudin, LC., M.Pd., dalam materi motivasi saat acara pembukaan, menyampaikan pentingnya belajar dan mengamalkan Al-Quran bagi setiap santri.

Baca Juga:  Keluarga Besar PII Diajak Menyelamatkan Kelas Menengah

“Sungguh beruntung bagi mereka yang memiliki kesempatan untuk mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya,” katanya.

Dia berharap dapat menambah semangat para santri dalam mengikuti kegiatan Daurah Al-Quran.

Tidak hanya bagi santri, lanjutnya, kegiatan ini juga membawa manfaat bagi para guru yang biasanya mengajar pelajaran umum.

Dalam daurah kali ini, para guru diberi peran sebagai pendamping hafalan Al-Quran, sebuah pengalaman baru yang mempererat hubungan guru dan santri dalam suasana berbeda.

Selain itu, para guru juga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan kuliah tujuh menit (kultum) setiap bakda salat Zuhur, menambah pengalaman mereka dalam menyimak hafalan serta membina santri dalam aspek keagamaan.

Di bawah bimbingan ustaz dan ustazah yang sabar dan telaten, para santri diharapkan dapat mencapai target hafalan yang telah ditentukan. Acara ini dijadwalkan akan berlangsung hingga tanggal 14 November dengan target mendorong santri untuk lebih dekat dengan Al-Quran dan meningkatkan kecintaan mereka dalam menghafalnya.

Daurah Al-Quran MMQ menjadi wadah bagi santri untuk menambah hafalan mereka sekaligus memperkuat karakter sebagai penghafal Al-Quran.

“Kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara santri dan para guru serta membangun suasana pesantren yang kondusif untuk terus mendalami ilmu agama,” harapnya. (#)

Jurnalis Arul Chandrana Penyunting Ichwan Arif