Cinta Produk Lokal dengan Melukis Jonegoroan

0
Cinta produk lokal bisa ditempuh melalui interaksi langsung dengan pelaku usaha. Seperti Griya Zahida Painting yang telah mengadakan pameran di berbagai daerah, bahkan hingga ke luar negeri.

Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro melukis di dompet kain. (Tagar.co/Arul Chandrana)

Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro melukis di dompet kain.  (Tagar.co/Aulia Singa Zanki)

Cinta produk lokal bisa ditempuh melalui interaksi langsung dengan pelaku usaha. Seperti Griya Zahida Painting yang telah mengadakan pameran di berbagai daerah, bahkan hingga ke luar negeri.

Tagar.co – Teras Griya Zahida Painting dipenuhi mahasiswa berjas merah. Mahasiswa Semester 3 Prodi PIAUD STIT Muhammadiyah Bojonegoro itu belajar melukis ala Jonegoroan di dompet kain berwarna navy, Jumat (8/11/2024).

Sambil duduk melingkar beralas karpet merah, mereka mengikuti pelatihan di Desa Tulung, Trucuk, Bojonegoro, Jawa Timur. Pelatihan ini bertajuk “Melatih Kreativitas dan Mencintai Produk Lokal Bojonegoro”.

Owner Zahida Painting Siti Nurhidayah, S.E. langsung turun tangan mendampingi para mahasiswa. Pasalnya, Zahida Painting menjadi salah satu ikon fashion di Bojonegoro bahkan Jawa Timur.

Ketua Pemuda Pelopor Nasional ini mengungkap, pihaknya ingin melatih mahasiswa agar mampu mengapresiasi seni dan menciptakan karya seni modern. “Selain itu, memupuk kreativitas dan keterampilan mahasiswa serta mencintai dan bangga dengan produk lokal Bojonegoro,” imbuh Mantan Yune Bojonegoro itu.

Ia tak sendirian menjelaskan beragam materi. Bersama timnya, Siti Nurhidayah memberikan motivasi menjadi pengusaha. Termasuk bagaimana jatuh bangun dalam dunia usaha.

“Pengalaman usaha saya awalnya dimulai dari konveksi pada tahun 2007 hingga tumbuh ide untuk fokus pada seni lukis kain,” terang Siti Nurhidayah.

Baca juga: Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro Praktik Membatik

Praktik Melukis

Usai motivasi, tibalah peserta mengikuti sesi praktik melukis. Mereka pakai media dompet kain. Lagi-lagi, tim Griya Zahira memandu dengan telaten, pun memaparkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melukis kain.

Perlahan, para mahasiswi belajar tahapan dan teknik melukis. Mulai dasar blok warna putih, gradasi warna, juga teknik memberi serat dan clear warna Glitter.

Semangat dan keceriaan terpancar di wajah mereka. Alhasil, sambil praktik, sesi tanya jawab tak terhindarkan. Ada peserta yang menanyakan jenis kain yang dapat dilukis, pewarna hasil meracik sendiri dan cara perawatan agar warna tidak pudar.

Bonusnya, para mahasiswa diajak melihat area galeri Zahida Painting. Mereka pun memperoleh sertifikat dari kampus dan cendera mata dari Zahida Painting. Pertemuan spesial hari itu ditutup dengan sesi foto bersama di galeri Griya Zahida.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia Mengenalkan Batik di Irlandia

Cinta produk lokal bisa ditempuh melalui interaksi langsung dengan pelaku usaha. Seperti Griya Zahida Painting yang telah mengadakan pameran di berbagai daerah, bahkan hingga ke luar negeri.
Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bojonegoro praktik melukis di dompet kain. (Tagar.co/Aulia Singa Zanki)

Wawasan Proses Kreatif

Kaprodi PIAUD Sriyanti, M.Pd.I. bersyukur, kunjungan ini dapat memberikan wawasan baru tentang proses kreatif dalam seni lukis kain. “Pengalaman bisa belajar langsung teknik melukis di atas kain membuat kami semakin menghargai karya seni yang dihasilkan dengan tangan,” ujarnya.

Kemudian, Sriyanti mengucapkan terima kasih kepada tim Rumah Painting Zahida Bojonegoro.

Sejalan dengannya, salah satu mahasiswa Qurrota A’yun menyampaikan kesan, kunjungan ini sangat menginspirasi dan memberikan pengalaman yang berharga.

“Kami semua antusias dalam melukis dompet. Selain itu, proses dan teknik yang juga diajarkan oleh tim memberikan pengalaman baru dan bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas,” terangnya. 

Loveika, mahasiswa lainnya, menimpali, “Kunjungan ke Griya Zahida Painting memberikan pengalaman luar biasa bagi teman-teman! Mereka dapat mengenal dunia seni melalui kegiatan melukis yang kreatif dan menyenangkan.”

Ia menilai, galeri ini tidak hanya menampilkan karya-karya indah. Tetapi juga menjadi inspirasi karena telah mengadakan pameran di berbagai daerah hingga ke luar negeri.

“Melalui kunjungan ini, teman-teman belajar mengapresiasi seni dari beragam budaya dan mendapatkan kesempatan mengekspresikan kreativitas mereka sendiri di dalam lingkungan yang kaya inspirasi,” lanjutnya.

Loveika juga meyakini, pengalaman ini pasti menjadi memori berharga yang mendorong kecintaan mereka pada seni sejak dini. (#)

Jurnalis Aulia Singa Zanki Penyunting Sayyidah Nuriyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *