Hingga tahun 2023 tercatat ada 206 Pahlawan Nasional Indonesia, sebanyak 16 adalah perempuan. Ada nama Ibu Tien Soeharto.
Tagar.co – Hingga tahun 2023, Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengangkat 206 Pahlawan Nasional.
Mereka terdiri dari 190 pria dan 16 wanita. Artinya jumlah pahlawan perempuan Indonesia baru sebesar 7,77 persen.
Baca juga: Ki Bagus Hadikusumo dan Cita-Cita Islam sebagai Dasar Negara
Mungkin banyak yang belum tahu, dari 16 nama itu ada nama Siti Hartinah alias Bu Tien Soeharto.
Dia mendapat gelar Pahlawan Nasional tiga bulan setelah meninggal dunia. Bu Tien meninggal pada 28 April 1996 di Jakarta.
Tiga bulan setelah meninggal, tepatnya pada 30 Juli 1996, dia mendapat piagam penghargaannya bernomor 001/XV/1996 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto, sang suami.
Baca juga: Ki Bagus Hadikusumo, Pemimpin yang Hidup secara Kerakyatan
Dalam piagam yang tersimpan di Ndalem Kalitan Solo tersebut tertera nama asli atau nama lengkap Bu Tien adalah Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto.
Mengutip gridpop.id dasar hukum pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Bu Tien adalah Peraturan Presiden No.33 Tahun 1964 tentang Tata Cara Penetapan Gelar Pahlawan dan Keputusan Presiden RI No 060/TK/Tahun 1996 tanggal 30 Juli 1996.
Sementara itu, usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional pada Soeharto masih menimbulkan pro kontra.
16 Pahlawan Perempuan
Berikut nama-nama pahlawan perempuan berdasarkan abjad:
- Nyi Ageng Serang: lahir 1752 wafat 1828. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1974.
Pemimpin gerilyawan Jawa yang memimpin penyerangan terhadap kolonial Belanda atas beberapa pendudukan. - Andi Depu: lahir 1907 wafat 1985. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 2018.
Pejuang dan aktivis yang berhasil mempertahankan pengibaran bendera nasional di Mandar pada 1944. - Dewi Sartika: lahi 1884 wafat 1947. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1966.
Pengajar, mendirikan sekolah untuk perempuan yang pertama di negara tersebut. - Cut Nyak Dien: lahir 1850 wafat 1908. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1964
Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan penyerangan terhadap pasukan kolonial Belanda; istri Teuku Umar. - Fatmawati: lahir 1923 wafat 1980. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 2000.
Penjahit bendera merah putih pertama, aktivis sosial, istri Sukarno. - Kartini: lahir 1879 wafat 1904. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1964.
Tokoh hak asasi perempuan Jawa. - Malahayati: lahir 1550 wafat 1604. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 2017.
Pejuang dan bangsawan, melawan pasukan Cornelis de Houtman. - Maria Walanda Maramis: lahir 1872 wafat 1924. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1969.
Pendukung hak asasi perempuan dan pengajar. - Martha Christina Tiahahu: lahir 1800 wafat 1818.
Gerilyawan dari Maluku yang wafat saat ditahan Belanda. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1969. - Cut Nyak Meutia: lahir 1870 wafat 1910. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1964.
Pemimpin gerilyawan Aceh yang melakukan perlawanan terhadap pasukan kolonial Belanda. - Opu Daeng Risaju: lahir 1880 wafat 1964. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 2006.
Politisi wanita awal, melakukan perlawanan terhadap Belanda saat Revolusi Nasional. - Rasuna Said: lahir 1910 wafat 1965. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1974.
Pendukung hak asasi wanita dan nasionalis. - Ratu Kalinyamat: lahir 1520 wafat 1579. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 2023.
Putri Kerajaan Demak, pemimpin kerajaan maritim di Jepara pada abad ke-16. - Ruhana Kuddus: lahir 1884 wafat 1972. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 2019.
Wartawati Indonesia pertama. - Siti Hartinah: lahir 1923 wafat 1996. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1996.
Istri Presiden Soeharto, aktif dalam karya sosial, mendirikan Taman Mini Indonesia Indah - Siti Walidah: lahir 1872 wafat 1946. Ditetapkan sebagai pahlawan tahun 1971.
Pendiri Aisyiyah, istri pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan.
Mohammad Nurfatoni, sumber utama wikipedia.org