Data terbaru BPS menunjukkan bahwa pada survei Agustus 2024, karyawan bidang usaha pertambangan dan penggalian memiliki gaji tertinggi. Sementara pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja.
Tagar.co – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Keadaan Tenaga Kerja Indonesia Agustus 2024.
Menurut rilis No 83/11/XXVII, 5 November 2024 itu jumlah penduduk usia kerja sebanyak 215,37 juta atau naik 2,78 juta y on y (year on year) dari Agustus 2023.
Dari jumlah itu, yang bukan angkatan kerja (BAK) sebanyak 63,26 juta atau turun 1,62 juta.
Baca juga: Kelas Menengah ‘Turun Kasta’
Sementara jumlah angkatan kerja (AK) sebesar 152,11 juta atau naik 4,40 juta. Dari jumlah ini 144,64 juta yang bekerja atau naik sebesar 4,79 juta. Sedangkan jumlah pengangguran sebesar 7,47 juta atau turun 0,39 juta.
Dari 144,64 juta yang bekerja, 98.45 juta adalah pekerja penuh yang naik 2,06 juta; 34,63 juta bekerja paruh waktu (naik 0.51 juta); dan 11,56 juta setengah pengangguran (naik 2,22 juta).
Terbanyak di Pertanian
Berdasarkan penyerapan tenaga kerja menurut bidang usaha, pertanian menempati posisi teratas dengan 28,18 juta. Selengkapnya sebagai berikut:
- Pertanian 28,18 juta (naik 1,31 juta)
- Perdagangan 18,89 juta (naik 0,78 juta)
- Industri Pengolahan 13,83 juta (naik 0,66 juta)
- Penyediaan Akomodasi, Makan dan Minum 7,79 juta (naik 0,48 juta)
- Konstruksi 7,79 juta (naik 0,22 juta)
- Pendidikan 4,95 juta (naik 0,24 juta)
- Aktivitas Jasa Keuangan 4,56 juta (naik 0,20 juta)
- Pengangkutan dan Pergudangan 4,29 juta (naik 0,05 juta)
- Aktivitas Profesional dan Perusahaan 1,69 juta (naik 0,2 juta)
- Aktivitas Kesehatan dan Kerja Sosial 1,84 juta (naik 0,15 juta)
- Pertambangan dan Penggalian 1,20 juta (naik 0,07 juta)
- Aktivitas Keuangan dan Asuransi 1,18 juta (naik 0,07 juta)
- Informasi dan Komunikasi 0,71 juta (naiak 0,04 juta)
- Real Estate 0,39 juta (naika 0,08 juta)
- Treatment Air, Sampah, dan Daur Ulang 0,38 juta (naik 0,07 juta)
- Pengadaan Listrik dan Gas 0,25 juta (naik 0,04 juta)
Mayoritas Buruh
Berdasarkan status pekerjaan, buruh/karyawan/pegawai paling banyak jumlahnya. Selengkapnya sebagai berikut:
- Buruh/Karyawan/Pegawai 38,90 juta (naik 3,44 juta)
- Berusaha Sendiri 21,78 juta (turun 0,71 juta)
- Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap 13,83 juta (naik 0,22 juta)
- Pekerja Keluarga/Tidak Dibayar 13,34 juta (naik 1,20 juta)
- Bekerja Bebas di Nonpertanian 4,93 juta (turun 0,20 juta)
- Bekerja Bebas di Pertanian 4,08 juta (naik 0,60 juta)
- Berusaha Dibantu Buruh Tetap 3,24 juta (naik 0,20 juta)
Gaji Tertinggi
Lapangan usaha dengan rata-rata upah tertinggi per bulan adalah: Pertambangan dan Penggalian (Rp 5,23 juta); Aktivitas Keuangan dan Asuransi (Rp 5,08 juta); serta Informasi dan Keuangan (Rp 4,98 juta).
Adapun lapangan usaha dengan rata-rata upah terendah per bulan adalah Aktivitas Jasa Lainnya (Rp 1,99 juta); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (Rp 2,4 juta); serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Rp 2,44 juta).
Baca juga: Persentase Ponsel Aktif di Indonesia Lebih Tinggi daripada Dunia
Dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan D4/S1/S2/S3 memiliki gaji rata-rata per bulan tertinggi yaitu Rp 4,96 juta. Disusul D1/D2/D2 Rp 4,25 juta; SMK Rp 3,09 juta; SMA Rp 3,05 juta; SMP Rp 2,38 juta; dan SD Rp 2,08 juta.
Berdasarkan jenis kelamin, rata-rata upah per bulan laki-laki lebih besar dari wanita, yaitu 3.541.231 dibanding 2.766.149.
Bila dirata-rata maka gaji atau upah buruh per bulan adalah Rp 3.270.000. (#)
Mohammad Nurfatoni, diolah dari Badan Pusat Statistik