Apa yang dimaksud nifak akidah? Apa pula makna nifak amali? Bagaimana karakter orang munafik?
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Abdul Majid Az-Zindani (Al Iman, Makkatul Mukarramah) mengkategorikan nifak (orangnya disebut munafik) menjadi dua, yaitu: nifak akidah dan nifak amali.
Baca juga: Munafik, Memesona di Balik Misi Amar Mungkar Nahi Makruf
Nifak akidah ini identik dengan kekafiran, pelakunya menampakkan perilaku keislaman untuk menutupi kekafirannya.
Sementara nifak amali, pelakunya tidak dinilai sebagai orang kafir. Contoh nifak amali ini jika dipercaya khianat, berbicara dusta, dan jika berjanji tidak ditepati.
Karakter Munafik
1. Membuat Kerusakan
“Dan bila dikatakan kepada mereka (munafik), ‘janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi’ mereka menjawab, ‘sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’. Ketahuilah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar” (Al-Baqarah/2:11-12).
2. Jika Bertemu Orang Beriman Mengaku Beriman
“Dan jika mereka berjumpa dengan orang beriman, mereka mengatakan; ‘Kami telah beriman’. Dan jika mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, ‘sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok” (Al-Baqarah/2:14).
3. Menghalangi Tegaknya Hukum Allah
‘Jika dikatakan kepada mereka, ‘Marilah kamu tunduk kepada hukum yang telah Allah turunkan dan kepada hukum Rasul’, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi manusia dengan sekuat-kuatnya dari mendekati kamu” (An-Nisa’/4:61).
4. Memurtadkan Orang Mukmin
“Mereka (orang munafik) ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama dengan mereka. Maka janganlah kamu jadikan diantara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka hijrah pada jalan Allah…” (An-Nisa’/4:89).
5. Menjadikan Orang Kafir sebagai Wali
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang kafir sebagai wali dengan meninggalkan orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan disisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya kekuatan kepunyaan Allah” (An-Nisa’/4:138-139).
6. Amar Mungkar Nahi Makruf
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat mungkar dan mencegah orang berbuat ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah pun melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang fasik.” (At-Taubah/ 9:67).
7. Izin Tidak Ikut Perang tanpa Alasan yang Syar’i
“Dan ketika segolongan dari mereka berkata, ‘Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu’ Dan sebagian dari kamu meminta izin kepada nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata, ‘Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka’. Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanyalah hendak lari.” (Al-Ahzab/33:13).
8. Pendusta
“Apabila orang-orang munafik itu datang kepadamu, mereka berkata, ‘Kami mengakui bahwa kamu benar-benar Rasul Allah’. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasulnya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar pendusta. Mereka itu menjadikan sumpah mereka menjadi perisai, lalu mereka menghalangi manusia dari jalan Allah…” (Al-Munafikun/63:1-2).
Jenis nifak akidah memang lebih berat dari pada nifak amali, namun kedua jenis nifak ini siap untuk menghantarkan pelakunya ke dalam neraka. Na’uzubillahi min zalika! (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni