Artificial Intelligence, Bikin Tugas Guru Makin Mudah
Artificial Intelligence bisa dimanfaatkan guru untuk menyusun desain pembelajaran dengan kilat. Syaratnya tidak boleh gaptek.
Tagar.co – Artificial Intelligence (AI) membuat yang rumit jadi mudah. Tinggal ketik kata kunci yang diinginkan, maka mesin Google akan memberimu narasi panjang untuk menyelesaikan tugas.
Di dunia pendidikan, guru bisa memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) ini untuk meningkatkan kualitas kerja. Misal membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Apalagi di saat Kurikulum Merdeka yang berbasis Capaian Pembelajaran yang sudah dirancang sampai enam fase berdasarkan tingkat belajar SD, SMP atau SMA.
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, penciptaan, dan pengenalan gambar.
Mesin canggih, seperti yang dimiliki Google, mengumpulkan data dalam jumlah besar dari beragam sumber, seperti sensor pintar, konten buatan manusia, alat pemantauan, dan log sistem.
Tujuan menggunakan AI untuk menciptakan sistem belajar mandiri dari data yang tersedia. Kemudian AI menerapkan pengetahuan tersebut untuk memecahkan masalah baru dengan cara layaknya yang dilakukan manusia. Misal, teknologi AI dapat merespons percakapan manusia secara bermakna, membuat gambar dan teks asli, dan membuat keputusan berdasarkan input data waktu nyata.
Baca Juga 50 Peringkat Teratas Daftar 500 Tokoh Islam Paling Berpengaruh di Dunia Tahun 2025
Teknologi kecerdasan buatan dengan banyak pilihan tools sangat membantu guru dalam mengajar. Hanya dengan pendekatan prompt atau yang dikenal dengan kata kunci yang mendetail dan memberikan sepenuhnya pada keajaiban AI.
Kini guru tidak lagi seperti dulu yang harus membuka banyak referensi dari buku, atau bahkan mengunduh file pdf dari internet atau Google. Belum lagi merancang tujuan belajar dari referensi -referensi tersebut.
Misalnya membuat Rancangan Pembelajaran, tidak lagi repot membuka dan mencari referensi, tapi akrabi bagaimana merancang dan membuat prompt. Setelah mendapat narasi jawaban, guru harus mengolahnya lagi agar tidak terjebak plagiasi.
Chat Box
Prompt menjadi word of the year atau kata yang sering dipakai dalam berapa tahun terakhir. Prompt itu mengacu pada susunan daftar ide artikel untuk sebuah tema ke sistem AI. Sekarang istilah tersebut berubah menjadi kata kerja dibandingkan kata benda seperti sebelumnya.
Bagaimana kita memberikan perintah ke perangkat AI melalui chat box (Chat dengan robot) dengan spesifik dan tidak bias, karena sekali kita bias dan tidak fokus makin kita menjauh dari tujuan akhir yang ingin kita capai.
Sebagai contoh, perhatikan prompt berikut. “Buatkan saya RPP tentang pembelajaran berdiferensiasi untuk pelajaran IPA, materi pernafasan”, maka mesin AI akan mencarinya dan menemukannya tapi bias. Bisa jadi akan dijawab dalam semua jenjang pelajar, mulai SD hingga SMA.
Baca juga Survei Terbaru: Indonesia Peringkat Kedua Negara Paling Bahagia di Dunia
Coba ganti dengan “Tolong buatkan saya RPP tentang Pembelajaran Berdiferensiasi Produk, untuk pelajaran IPA materi pernafasan pada sekolah dasar Fase C”, maka perangkat AI akan mengeluarkan hasilnya sekejap bahkan kurang dari satu menit.
Empat Langkah
Ada empat langkah guru dalam merancang dan mendesain pembelajarannya. Pertama, menentukan tujuan pembelajarannya berdasarkan Capaian Pembelajaran yang didapatkan dari edaran kurikulum Merdeka atau bisa didapatkan dari Platform Merdeka Mengajar. Coba klik https://guru.kemdikbud.go.id/
Kemudian dari hasil pencariannya maka guru membuka perangkat AI yang canggih bernama NotebookLM.
Dari sini kita memasukkan prompt tadi dan dengan ChatGPT 4.0 yang ada pada aplikasi Blackbox.ai, maka kita secara spesifik materi apa yang cocok diberikan ke siswa, semua itu guru dapat berkunjung di link berikut : https://www.blackbox.ai/ dan tentu link ini https://notebooklm.google/
Kedua, setelah menentukan tujuan pembelajaran, adalah membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dengan menggunakan aplikasi seperti magic school https://www.magicschool.ai/ yang dengan leluasa guru dapat membuat RPP dengan pendekatan bermacam model dan strategi.
Baca Juga Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025
Ketiga, membuat berbagai variasi assessment atau penilaian siswa, bisa dengan menggunakan soal pilihan ganda atau bahkan rubrik penilaian dan itu semua didapatkan di magic school dengan sub menu generator rubrik.
Keempat, membuat media belajar yang memikat siswa, bisa dari memberikan game dan lain lainnya. Di sini guru leluasa menggunakan aplikasi menarik seperti quizizz yang fenomenal atau educandy, https://www.educandy.com/ yang penulis temukan dari reels Instagram. (#)
Jurnalis Zaki Abdul Wahid Editor Sugeng Purwanto