Panduan

25,22 Juta Penduduk Indonesia di Bawah Garis Kemiskinan

×

25,22 Juta Penduduk Indonesia di Bawah Garis Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
Sebanyak 25,22 juta orang atau 9,03 persen penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan yang angkanya dipatok sebesar Rp 582.932 per kapita per bulan.
Ilustrasi AI

Sebanyak 25,22 juta orang atau 9,03 persen penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan yang angkanya dipatok sebesar Rp 582.932 per kapita per bulan.

Tagar.co – Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis bulan Maret 2024 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 25,22 juta atau 9,03 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Dari jumlah tersebut sebanyak 11,64 juta atau 7,09 persen berada di perkotaan dan 13,58 juta atau 11,79 persen ada di perdesaan.

Baca juga: Kelas Menengah ‘Turun Kasta’

Bila dilihat per pulau, maka terbanyak berada di Jawa yakni 13, 24 juta; dengan rincian: 7,80 juta atau 7,22 persen di perkotaan dan 5,44 juta atau 11,32 persen di perdesaan.

Selanjutnya Sumatra 5,55 juta; dengan rincian 2,17 juta atau 7,68 persen di perkotaan dan 3,38 juta atau 10,06 persen.

Disusul Bali dan Nusa Tenggara 2,02 juta dengan rincian 0,62 juta atau 7,98 persen di perkotaan dan 1,40 juta atau 17,23 persen di perdesaan.

Lalu Sulawesi sebesar 1,96 juta; dengan rincian 0,51 juta atau 5,87 persen di perkotaan dan 1,4 juta atau 12,40 persen di perdesaan.

Di Maluku dan Papua jumlah penduduk miskin sebesar 1,51 juta; terdiri dari 0,10 juta atau 4,27 persen di perkotaan dan 1,35 juta atau 6,16 persen dan 1,35 juta atau 26,32 persen di perdesaan.

Terakhir di Kalimantan ada 0,94 juta penduduk miskin; terdiri dari 0,37 juta atau 4,27 persen ada di perkotaan dan 0,57 juta atau 6.61 persen di perdesaan.

Baca Juga:  Kurikulum Antre di SMP Miosi: Pelajaran Hidup bagi Gen Z dan Alpha

Jumlahnya Menurun

Menurut data BPS jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2024 itu mengalami penurunan, yakni sebanyak 0,68 juta atau 0,33 persen dibandingkan Maret 2023.

Dibanding Maret 2023, jumlah penduduk miskin di perkotaan menurun sebanyak 0,1 juta orang atau 0, 2 persen. Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebanyak 0,58 juta orang atau 0,43 persen.

Baca juga: Hanya 6,28 Persen Penduduk Indonesia yang Berpendidikan Tinggi

Menurut BPS pada Maret 2024, garis kemiskinan di Indonesia adalah sebesar Rp582.932 per kapita per bulan. 

Komposisinya adalah:

  • Garis kemiskinan makanan sebesar Rp433.906 (74,44 persen)
  • Garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp149.026 (25,56 persen)  

Pada Maret 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,78 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp2.786.415 per rumah tangga miskin per bulan.

Standar PBB

Penting untuk ditunggu data kemiskinan terbaru yang akan dikeluarkan BPS, pasalnya terjadi penuruan jumlah kelas menengah di Indonesia.

Menurut BPS pada 2019 jumlah kelas menengah Indonesia 53,33 juta dan pada tahun 2024 jumlah itu menurun menjadi ‘hanya’ 47,85 juta.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan garis kemiskinan dunia sebesar $2,15 per kapita per hari. Jika dikonversikan dalam kurs rupiah berarti Rp33.543 per kapita per hari (kurs 1 USD hari ini Rp15.601,3).

Baca Juga:  Sekolah Islam, antara yang Elite dan Ekonomi Sulit

Atau bila dikalikan 30 hari sama dengan Rp1.006.290 per kapita per bulan. Angka ini hampir dua kali lipat dari angka garis kemiskinan yang dipatok BPS sebesar Rp582.932 per kapita per bulan. 

Bila Indonesia mengikuti standar itu, maka persentase orang miskin Indonesia semakin besar. Apalagi kalau mengikuti standar garis kemiskinan Amerika Serikat sebesar $24,55 atau Rp383.301 per kapita per hari alias Rp11,499.030 per kapita per bulan. (#)

Mohammad Nurfatoni, dari berbagai sumber.