Apa ciri-ciri ululalbab? Dari apa ululalbab mengambil hikmah? Bagaimana hikmah itu diambilnya?

Ilustrasi AI

Apa ciri-ciri ululalbab? Dari apa ululalbab mengambil hikmah? Bagaimana hikmah itu diambilnya?
Ilustrasi AI

Apa ciri-ciri ululalbab? Dari apa ululalbab mengambil hikmah? Bagaimana hikmah itu diambilnya?

Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM). 

Tagar.co – Berdasarkan atas ayat-ayat yang menjelaskan tentang ululabab, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri ululabab adalah sebagi berikut:

  • Berzikir dalam berbagi keadaan.
  • Berpikir (menggunakan pikiran untuk memahami ayat-ayat-Nya)
  • Memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian itu.
  • Menghubungkan apa yang diperintahkan Allah untuk dihubungkan.
  • Mempunyai rasa takut kepada Allah dan hari perhitungan nanti.
  • Sabar dalam mencari keridaan Allah.
  • Menegakkan salat.
  • Menginfakkan sebagian hartanya.
  • Menolak kejahatan dengan kebaikan.
  • Mau mendengarkan nasihat dan memilih masukan pemikiran yang terbaik.

Baca juga: Ululalbab, Tak Sekadar Ilmuwan

Memungut Hikmah’

Ululabab mampu mengambil pelajaran tidak hanya atas peristiwa-peristiwa alam, melainkan atas berbagai hal yang diketahuinya.

Berikut ini contoh-contoh objek kajian ululalbab dalam Al-Qur’an:

  1. Kisah Masa Lalu
    Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi ulu al bab. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman (Yusuf/12:111).
  2. Peristiwa Alam
    Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit maka diaturnya menjadi sumber-sumber mata air di bumi; kemudian ditumbuhkannya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikannya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi ulu al bab (Az-Zumar/39:21; peristiwa penciptaan alam terdapat dalam Ali Imran/3:190-195).
  3. Keberadaan Kitab Suci
    (Al-Qur’an) ini adalah penjelas yang sempurna bagi manusia dan supaya mereka diberi peringatan dengannya dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar ulu al bab mengambil pelajaran (Ibrahim/14:52; baca juga Shad/38:29).
  4. Keberadaan Ayat Maklumat dan Mutasyabihat
    … Di antara (isi Al-Qur’an) ada ayat-ayat maklumat (dipahami dengan jelas dan mudah) itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lain mutasyabihat (mengandung beberapa pengertian). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah SWT. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan ulu al bab (Ali Imran/3:7).

Mendekatkan pada Allah

Dari contoh-contoh objek telaahan ululabab di atas bisa dilihat bahwa bukan tingkat kesulitan materi telaahan yang menjadi penekanannya melainkan kesimpulan dari telaahan yang dilakukannya.

Hasil telaahan yang mampu lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt, seperti misalnya: “Ya Allah tidak Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka jauhkanlah kami dari api neraka”.

Baca juga: Ululalbab: Tersungkur di Bawah Telapak Kaki Tuhan

Atau “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau beri petunjuk hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami …”

Dengan demikian, mungkin saja dua orang melakukan penelaahan pada objek yang sama namun jika salah satu dari mereka tidak bisa lebih dekat kepada Allah Swt, maka penelaahan itu tidak memasukkannya kepada kategori ululalbab.

Sebaliknya, kita (yang tidak masuk kategori ahli), insyaallah, bisa masuk dalam kategori ululalbab jika perenungan-perenungan (tafakur) yang kita lakukan mampu mendekatkan diri kita kepada Allah Swt. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *