Telaah

Nazir, Bentuk-Bentuk Peringatan Allah

×

Nazir, Bentuk-Bentuk Peringatan Allah

Sebarkan artikel ini
Apa arti nazir? Bagaimana bentuk-bentuk nazir yang diberikan Allah? Hari-hari apa yang disebut Allah sebagai nazir?
Neraka sebagai salah satu bentuk nazir (Ilustrasi AI)

Apa arti nazir? Bagaimana bentuk-bentuk nazir yang diberikan Allah? Hari-hari apa yang disebut Allah sebagai nazir?

Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM). 

Tagar.coNazir berarti pemberi ancaman. Sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Furqan/25:56, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi ancaman.”

Kata nazir ditemui tidak kurang dari 43 kali, beberapa di antaranya dalam Al-Baqarah/2:119, Al-Isra’/17:105, dan Al-Maidah/5:19.

Baca juga: Mitsaqan Ghalizhan, Tiga Perjanjian yang Kokoh

Berikut ini merupakan ancaman-ancaman Allah yang diberitakan dalam Al-Qur’an:

a. Saqar
“Sesungguhnya saqar itu adalah bencana yang amat besar, sebagai ancaman bagi manusia.” (Al-Mudatsir/74:35-36). Allah memberi penjelasan tentang saqar, ‘Tahukah kamu apakah saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan (orang yang di dalamnya untuk tidak diazab). (Saqar) adalah pembakar kulit manusia. ” (Al-Mudatsir/74:27-29).

b. Neraka yang Menyala-nyala
“Maka, Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang-orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)” (Al-Lail/92:14-16).

c. Siksaan yang Pedih
“Segala puji baga Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan didalamnya; sebagai bimbingan yang Iurus, untuk memperingatkan akan adanya siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah…” (Al-Kahfi/18:1-2)

Baca Juga:  Syifa’, Al-Qur'an Merupakan Obat

d. Petir
“Jika mereka berpaling maka katakanlah, “Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum Aad dan Tsamud” (Fusilat/41:13). Ketika ayat ini turun, ia merupakan peringatan kepada kaum Qurays tentang peristiwa-peristiwa yang dialami kaum Aad dan Tsamud.

e. Siksaan yang Dekat
“Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, ‘Alangkah baiknya seandainya dahulu aku adalah tanah” (An-Naba’/78:40).

Baca jugaIstikamah, Ganjaran bagi yang Teguh Pendirian

f. Suatu Hari
Allah menyebut hari-hari yang diancamkan itu dengan berbagai nama dan berbagai gambaran, yang kesemuanya akan disampaikan di sini.

Yaumtalak (hari pertemuan) “… dia (Rasul) memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan, hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada satupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah) berfirman, ‘Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?’…” (Al-Mu’min/40:15-16).

Yaumukazifah (hari yang dekat) “Berilah mereka ancaman dengan hari yang dekat, ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai pemberi safaat yang diterima syafaatnya” (Al Mu’min/40:18).

Yaumulhasrah (hari penyesalan) “Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, ketika segala telah diputus dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak pula beriman” (Maryam/19:39).

Baca Juga:  Empat Sumpah Allah dalam Al-Buruj dan Kisah Ashabuluhdud

Yaumuya’tihimulazab (hari datangnya adzab) “Dan berilah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang adzab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim, “Ya tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rasul-Rasul…” (Ibrahim/14:44).

Yaumuljam’i (hari berkumpul) “… serta supaya kamu memberi peringatan tentang hari berkumpul yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka” (Asy-Syura/42: 7). (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni