Tagar.co

Home ยป Sumatif Tengah Semester di MI Mutwo Terasa Indah dan Damai
Sumatit tengah semester di MI Mutwo terasa damai mengikuti suasana alam yang indah dan aktivitas penduduk Desa Campurejo nan dinamis.

Sumatif Tengah Semester di MI Mutwo Terasa Indah dan Damai

Sumatit tengah semester di MI Mutwo terasa damai mengikuti suasana alam yang indah dan aktivitas penduduk Desa Campurejo nan dinamis.
Seorang siswa MI Mutwo sedang mengikuti sumatif tengah semester (Tagar.co/Nurkhan)

Sumatit tengah semester di MI Mutwo terasa damai mengikuti suasana alam yang indah dan aktivitas penduduk Desa Campurejo nan dinamis.

Tagar.co – Udara pagi masih terasa sejuk. Matahari baru mulai terbit di cakrawala, memancarkan cahaya keemasan di atas permukaan air yang berkilauan, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Debur ombak terdengar lembut menghantam pantai, memberi irama alami yang menenangkan.

Dari kejauhan terlihat perahu para nelayan yang baru kembali dari laut dengan beberapa tangkapan ikan. Ada juga beberapa nelayan bersiap untuk berangkat berlayar.

Tak mau ketinggalan, burung-burung laut melayang rendah di atas air mencari makan, menambah kesan dinamis namun tetap dalam.

Perpaduan antara ketenangan alam dengan aktivitas manusia yang mulai bergerak itu menciptakan suasana yang tenang, indah, dan penuh harapan akan hari baru

Dalam suasana seperti itulah murid-murid MI Muhammadiyah 2 Campurejo (MI Mutwo), Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur mulai berdatangan. Mereka siap mengikuti sumatif tengah semester (STS) hari ketiga. Beberapa siswa tampak mengayuh sepeda dengan tas di punggungnya, melaju menuju madrasah, Kamis (3/10/2024).

Ada pula yang berjalan kaki dari rumah secara bersama-sama dengan didampingi oleh orang tua mereka. Ada juga yang diantar orang tuanya dengan mengendarai sepeda motor.

Seragam khas perguruan Muhammadiyah, Hizbul Wathan, membuat penampilan mereka berwibawa, mencerminkan semangat yang disiplin dan penuh tanggung jawab.

Warna cokelat muda dengan kerah dan kancing melambangkan ketenangan dan kebersamaan. Sementara bawahan biru yang memberikan kesan formal dan bersahaja.

Disambut Hangat Guru

Kehadiran anak-anak disambut hangat oleh dewan guru MI Mutwo di pintu masuk madrasah, setelah sepeda mereka terparkir dengan rapi yang dibantu Abdul Ghani. Dia adalah tenaga kependidikan madrasah bagian satpam.

Mereka memasuki pintu masuk madrasah dengan mengucapkan, “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

Guru-guru yang berjejer memanjang di samping pintu serentak menjawab “Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh‘”. Sambil tersenyum dewan guru menjawab dan menyambutnya disertai senyum keramahan sambil berjabat tangan.

Sebagaimana pembiasaan sehari-hari sebelum STS dan setelah meletakkan tas dan alat tulis lainnya di kelas, mereka mengambil air wudu dengan tertib, kemudian dilanjutkan salat Duha.

Baca juga: UMM Autism Summit 2024 Libatkan Banyak Pihak

Selesai mengambil air wudu, mereka masuk dan duduk di musala dengan berbaris rapi. Sambil membawa mikrofon saya mendampinginya murajaah surat surat pendek di Juz 30.

Beberapa untaian kalimat nasihat, saya sampaikan kepada anak-anak setelah murajaah untuk mengingatkan kembali agar tetap istikamah ibadah dan belajar.

“Anak-anakku sayang,” biasa saya memanggil mereka. “Anak-anak di rumah harus tetap ibadah secara rutin, jangan sampai meninggalkan sholat dan belajar lebih rajin, intinya anak-anak wajib mematuhi dan menjalankan tiga disiplin yaitu disiplin ibadah, disiplin belajar, dan disiplin akhlak.”

STS Berjalan Lancar

Pukul 07:00 WIB siswa kelas satu sampai kelas enam mulai mengerjakan soal yang dibagikan oleh pengawas di masing-masing ruang. Ada tujuh ruang sesuai dengan kelasnya, mulai kelas 1A, 1B, 2, 3, 4, 5, hingga kelas 6. Kegiatan berlangsung lancar.

Dengan tenang, anak-anak duduk di meja masing-masing sesuai nomor yang tertera di kartu ujian dan menempel di meja. Membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan doa belajar, satu persatu soal STS dikerjakan dengan tenang, konsentrasi dan disiplin oleh peserta didik.

Ratna Sri Handayani, Waka Kurikulum, menyampaikan bahwa STS adalah istilah untuk kegiatan asesmen sumatif pada Kurikulum Merdeka.

“Penilaian yang dilakukan di tengah periode semester untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan,” katanya.

Hasil asesmen sumatif, sambung Ratna, panggilan Ratna Sri Handayani. Hal tersebut digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman peserta didik, serta mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang dituju,” urainya. (#)

Jurnalis Nurkhan Penyunting Mohammad Nurfatoni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *