Iran Serang Israel, Ini Data Kekuatan Militer Kedua Negara
Iran serang Israel dengan meluncurkan ratusan rudal balistik. Akankah serangan itu mengundang balasan? Bagaimana kekuatan militer kedua negara?
Tagar.co – Iran menyerang Israel pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat dengan meluncurkan ratusan rudal balistik.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan serangan tersebut adalah pembalasan atas pembunuhan para pemimpin milisi pro Teheran seperti pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang tewas imbas gempuran Israel di Lebanon pada akhir pekan lalu.
“Setelah masa menahan diri, Iran telah menargetkan jantung wilayah yang diduduki dengan puluhan rudal menyusul mati syahidnya (pemimpin Hamas) Ismail Haniyeh, meningkatnya serangan rezim Zionis di Lebanon dan Gaza, mati syahidnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Komandan Garda Abbas Nilforoushan,” bunyi pernyataan TV Pemerintah Iran, seperti dilansir Al Jazeera.
Iran juga menuturkan serangan rudal tersebut bentuk pembelaan terhadap Israel yang terus melancarkan agresi ke Jalur Gaza Palestina dan kini mulai meluas ke Lebanon.
IRGC mengeklaim 90 persen rudal yang ditembakkan tepat sasaran. Teheran juga memamerkan bahwa pasukannya menggunakan rudal hipersonik Fattah buatan lokal untuk pertama kalinya dalam serangan ke Israel ini.
Militer Iran mengatakan rudal tersebut dapat melaju hingga 15 kali kecepatan suara. Selain itu, rudal itu juga mampu menargetkan sistem pertahanan musuh.
IRGC memaparkan rentetan rudal balistik itu menargetkan pangkalan udara dan radar militer Israel, termasuk sejumlah aparat keamanan yang merencanakan pembunuhan Haniyeh dan Nasrallah.
Sementara itu militer Israel mencatat Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel. Sirene berbunyi di seluruh Israel. Ledakan juga terdengar hingga wilayah pendudukan Israel, Yerusalem, Tepi Barat, serta lembah Sungai Yordan.
Warga Israel berbondong-bondong masuk ke tempat perlindungan bom, dan para reporter di televisi nasional berbaring di tanah saat siaran langsung.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan sebuah rudal Iran meledak kurang dari satu kilometer dari barat laut markas intelijen Israel, Mossad, di kawasan Glilot, pinggiran ibu kota Tel Aviv.
Itu sekaligus menjadi bukti Kubah besi atau Iron Dome yang dikenal dengan sistem pertahanan udara canggih, paling diandalkan rezim zionis Israel untuk menangkal rudal yang mengancamnya tak mampu bekerja maksimal menangkal serangan ratusan rudal balistik yang ditembakkan dari Iran.
Israel Akan Balas
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa serangan ini adalah hak pertahanan diri yang sah, sejalan dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia menegaskan serangan ini merupakan tanggapan tegas atas agresi yang dilakukan oleh Israel.
“Biarkan Netanyahu tahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi kami akan berdiri teguh melawan ancaman apapun. Ini hanya sebagian kecil dari kekuatan kami. Jangan coba-coba memulai konflik dengan Iran,” kata Pezeshkian dalam pernyataan yang diunggah di X.
Ia menambahkan tindakan tersebut dilakukan untuk mempertahankan kepentingan dan warga negara Iran.
Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengeluarkan pernyataan serupa, menyebut serangan rudal tersebut sebagai “tindakan legal, rasional, dan sah” sebagai respons terhadap tindakan teroris yang dilakukan oleh Israel.
Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa musuh bebuyutannya, Iran, akan membayar mahal atas serangan ratusan rudal yang menargetkan negaranya pada Selasa malam.
“Iran melakukan kesalahan besar malam ini dan mereka akan membayar harganya,” ujar Netanyahu di awal pertemuan politik-keamanan Israel di Tel Aviv.
Kekuatan Militer Iran dan Israel
Bagaimanakah jika perang ini berlangsung? Berikut data kekuatan militer kedua negara yang dikutip dari Global Statistics via World of Statistics
Mohammad Nurfatoni, dari berbagai sumber