Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang yang berdiri tahun 1928 telah melahirkan tokoh-tokoh bangsa seperti Buya Hamka. Meski pesantren ini masih kokoh berdiri, tapi perlu pengembangan sarana dan prasarana melalui skema wakaf tunai.
Tagar.co – Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang berkembang pesat di Sumatera Barat.
Pesantren ini sekaligus sebagai bukti sejarah panjang yang melahirkan tokoh dan pemimpin bangsa di Indonesia. Perannya sangat penting dalam mencetak generasi Islam yang berintegritas dan memiliki kapasitas sehingga berkontribusi untuk pembangunan bangsa.
Pernyataan ini disampaikan Dr. Buya Amirsyah Tambunan, C.W.C., ketika ditanya awak media usai sebagai pembicara dalam acara bertema: Fundraising dan Pendayagunaannya di Pesantren Kauman Padang Panjang, Jumat (27/9/24).
Hadir dalam acara ini Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar Muhammad Najmi dan Sekretaris MPW PWM Sumbar Ir. Ilham. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang Panjang Musriadi Musanif berserta seluruh jajaran mudir beserta guru.
Buya Amisryah menilai Pesantren Kaumann Muhammadiyah Padang Panjang memiliki visi singkat padat makna yakni pusat keunggulan “tamadun” Islam. Dia menjelaskan, kata tamadun berasal dari bahasa Arab maddana, mudun, madain yang berarti peradaban, kebudayaan, kemajuan.
Dalam bahasa Inggris, istilah tamadun ialah culture and civilization. Dalam suatu komunitas yang memiliki kesamaan semangat dalam mengembangkan budaya bangsa.
Pengembangan Kauman
Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW)
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Amirsyah Tambunan memberikan ceramah tentang pentingnya gerakan fundrising dan pendayagunaannya. Salah satu bentuknya adalah wakaf produktif untuk pengembangan amal usaha Muhammadiyah (AUM).
Dalam kesempatan ini sang mudir, Dr. Derliana, M.A., mengatakan Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang memerlukan skema wakaf melalui uang untuk pengembangan sarana dan prasarana karena daya tampung saat ini terbatas.
Hal yang sama, katanya, dapat dikembangkan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) karena di kompleks Kauman terdapat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang merupakan pusat terpadu, termasuk hotel Muhammadiyah dan sejumlah pertokoan bagai dari AUM.
Baca juga: Wakaf Kini Tak Harus Berupa Tanah
Untuk itu pihaknya sepakat diadakan gerakan fundrising dalam bentuk wakaf untuk menjamin keberlangsungan pembiayaan Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang. Karena adalah satu keunikan wakaf sebagai dana abadi (endowment fund) agar aspek pembiayaan dapat kesinambungan pembangunan (sustainable development goals).
Buya Hamka Mudir Pertama
Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang yang berdiri 1928 telah melahirkan banyak tokoh seperti Buya Hamka mudir pertama; Nurhayati Muin, seorang tonggak penting dalam sejarah perkembangan pendidikan Islam di lingkungan Muhammadiyah Kauman.
Nama lain seperti Prof. Dr. Yunan Yusuf (1969), Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution; dan Dr. Sudirman Tamin (1974), dan lain-lain.
Kini Pesantren Kauman masih berdiri kokoh di Jln. R.I Dt. Sinaro Panjang No.28, Tanah Pak Lambik, Kecamatan, Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, 27111, Telepon (0752) 83421.
“Mari kita benarkan AUM di seluruh Nusantara melalui gerakan dana abadi pendidikan melalui gerakan WIS (wakaf, infak, sedekah) guna mendukung pengembangan AUM untuk umat dan bangsa,” Buya Amirsyah mengimbau. (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni