Tagar.co

Home » Pembacaan Puisi Palestina Melelehkan Air Mata
Pembacaan puisi Palestina oleh Kepala SD Muwri bikin suasana haru. Air mata pun meleleh tak terbendung.

Pembacaan Puisi Palestina Melelehkan Air Mata

Pembacaan puisi Palestina oleh Kepala SD Muwri bikin suasana haru. Air mata pun meleleh tak terbendung.
Kholiq Idris, S.Pd. membawakan puisi untuk Gaza. (Tagar.co/Ayu Intan Sari)

Pembacaan puisi tentang Palestina oleh Kepala SD Muwri Kholiq Idris membuat haru suasana. Air mata pengunjung pun mengalir tak terbendung.

Tagar.co — Suara riuh anak-anak terdengar usai mereka berdoa pagi di kelas yang berada di lantai atas pojok utara gedung baru SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik, Jawa Timur.

Mereka antusias menyiapkan peralatan dan atribut untuk penampilan pada acara Class Meet Art and Literature Fest. Inilah ajang untuk menyalurkan bakat dan kreativitas yang mempertemukan siswa tiap jenjang kelas.

Ajang tersebut bukan hanya untuk seluruh siswa tetapi juga guru, karyawan sekolah, wali kelas. Bahkan wali siswa pun ikut unjuk keolehan.

Bertempat di halaman sekolah dengan semangat religious and inspiring school itu, dengan latar belakang banner yang bertuliskan Class Meet Art and Literature Fest, hadir penonton berseragam Hizbul Wathan (HW) mulai dari kelas I sampai V.

Baca juga: Unik, Kajian Ayah di Warung Kopi

Penampilan diawali dengan pembacaan puisi oleh Kepala Sekolah SD Muwri, Kholiq Idris, S.Pd. Ia membawakan puisi berjudul Gaza Menangis di antara Tawamu dengan penuh penghayatan.

Sesekali ia berhenti karena menahan tangis. Tak lupa, atribut syal bertuliskan  dan bergambar bendera Palestina terkalung di leher pria berkemeja batik itu. Pembacaan puisinya berhasil membuat suasana haru, penonton pun larut dalam suasana sedih.

Tari Wonderland 2 yang dibawakan kelas VI Bilal Bin Rabbah. (Tagar.co/Ayu Intan Sari)

Puisi untuk Gaza

Inilah puisi karya Kholiq Idris berjudul Gaza Menangis di antara Tawamu.

Di antara tawa, Gaza terpuruk
Langitnya kelam, ditelan debu perang
Anak-anak menangis di balik reruntuhan
Mencari pelangi di langit yang muram
Di mana cahaya saat malam datang
Ketika bintang tak lagi berani memandang?
Gaza merintih dalam diam tak terdengar
Jeritan sunyi dari hati yang tertindas
Tiap batu jalan menjadi saksi bisu
Bahwa kedamaian di sini adalah semu
Tawa di luar sana terasa pilu
Sementara Gaza terkungkung dalam ragu.
Angin membawa kabar duka ke penjuru dunia
Namun langkah tak juga datang untuk menolong
Di mana harapan saat cinta terpendam
Di balik tembok-tembok yang tinggi menantang
Gaza menangis, meski tak terlihat, 
Di setiap senyap malam yang pekat.
Langkah-langkah kecil yang tak terhitung lagi,
Menginjak tanah yang telah basah oleh air mata,
Namun tawa di luar sana begitu nyaring, 
Seakan lupa bahwa di sini ada luka yang menganga. 
Dalam setiap senyuman yang menyelimuti dunia, 
Gaza terus menangis, tak pernah berhenti.
Adakah tangan yang akan terulur ke sana, 
Menyeka air mata yang mengalir tak terbendung? 
Adakah hati yang peduli dalam kesunyian ini, 
Mengisi Gaza dengan cinta yang tak pernah pudar? 
Saat dunia sibuk dengan tawanya, 
Gaza menanti, dalam hening yang panjang.
Malam akan berakhir, dan fajar akan datang, 
Namun di Gaza, waktu seakan terhenti, 
Di antara tangis dan doa yang terus melangit, 
Semoga damai akhirnya menyentuh bumi ini. 
Gaza menangis, tapi tak akan selamanya, 
Karena harapan tetap menyala dalam jiwa.

Penampilan Siswa

Kali ini bertepatan dengan penampilan siswa kelas VI Salman Al Farizi dan Bilal bin Rabbah, (Sabtu 21/9/2024). Sebelum para siswa tampil, wali kelas masing-masing, Ayu Intan Sari SPd dan Ema Rahmawati SPd, membawakan lagu Bendera yang dipopulerkan Band Coklat.

Kelas Bilal tampil memukau dengan Tari Kreasi Nusantara, senam Irama, tari Maumere, lagu Tetap Dalam Jiwa, dan lagu Duka. Adapun penampilan dari kelas Salman adalah Lagu Atouna Tufuli, lagu Takkan Berpaling Darimu, tari Domba Kuring, tari Anoman Obong, dan tari Wonderland 2. Tepuk tangan bergemuruh kala wali siswa turut menampilkan Prau layar dan tari Nusantara mix modern dance.

Ustazah Ayu, panggilan akrab Ayu Intan Sari, S.Pd., menyampaikan, “Dengan kegiatan ini siswa-siswi diharapkan menjadi lebih percaya diri, berani tampil dan bakatnya bisa tersalurkan juga.” (#)

Jurnalis Kusmiani Penyunting Sayyidah Nuriyah

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *