Terinspirasi permainan tradisional Jepang, Othello, yang mengasah konsentrasi dan strategi, dua siswa SD Mugeb meraih harapan 3. Mereka sukses bersaing dengan finalis lain se-Kabupaten Gresik.
Tagar.co – Di sebuah sudut kelas IV di SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, dua anak bernama M. Kasyiful Hikmah dan M. Nakhla Fikri—yang biasa dipanggil Asfi dan Fikri—menemukan inspirasi dari permainan Othello. Permainan papan klasik Jepang ini, yang dikenal mengasah pikiran dan strategi, menjadi titik awal perjalanan mereka menuju prestasi yang tidak terduga.
Hari itu, Kamis, 12 September 2024, Aula Ainul Yaqin Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik berubah menjadi medan pertempuran intelektual bagi para finalis Lomba Cipta Alat Peraga (LCAP) dalam even Gebyar Literasi Ilmiah dan Sastra (GLIS) 2024.
Baca juga: Ciptakan Pairing Number Factors, Siswa SD Mugeb Jadi Finalis GLIS
Di antara suasana yang tegang, Asfi dan Fikri membawa sesuatu yang unik: sebuah alat peraga edukatif yang mereka beri nama Pairing Number Factors (PNF).
Bayangkan sebuah papan Othello, tapi bukan untuk bermain melainkan untuk belajar perkalian dengan cara yang menyenangkan. Alat ini, yang mereka rancang dengan penuh semangat, adalah fusi cerdas antara tradisi dan pendidikan, menjadikan pelajaran matematika yang sering kali ditakuti menjadi sebuah petualangan.
Raih Harapan
Saat tiba giliran mereka, tanpa rasa takut, Asfi dan Fikri mempresentasikan PNF di hadapan juri. Ruangan yang tadinya tegang, tiba-tiba dipenuhi dengan rasa penasaran dan kekaguman. Nurul Wafiyah, M.Pd., salah satu juri dan Wakil Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Gresik, tak bisa menyembunyikan kekagumannya, “Keren sekali permainannya!” pujinya.
Meski bersaing dengan sepuluh finalis lain dari seluruh Kabupten Gresik, semangat dan inovasi dari duo siswa ini berbuah manis. Nama mereka disebut dalam pengumuman pemenang, meraih harapan 3. Senyum merekah di wajah kedua anak itu saat namanya dipanggil ke atas panggung. “Kami sangat senang, apalagi ketika nama tim kami dipanggil ke atas panggung, woaaaah akhirnya tembus juara,” ungkap Asfi, dengan mata berbinar-binar.
Baca juga: Nulips, Gim Karya Siswa SDMM yang Menang di Ajang Bergengsi LCAP
Di balik kesuksesan mereka, ada sosok inspiratif, Ustadzah Lala, atau Lailatul Mabadi Chaira, S.Pd., yang mendampingi mereka dari awal hingga akhir. Fikri, dengan semangat, berharap PNF bisa diproduksi massal, membawa kegembiraan belajar ke lebih banyak kelas.
Dan dengan semangat yang masih menyala, mereka menatap ke masa depan, “Kami juga semakin termotivasi untuk menciptakan alat peraga lainnya dan siap berpartisipasi lagi di GLIS tahun depan,” tambah Fikri, penuh keyakinan.
Kisah Asfi dan Fikri bukan hanya tentang sebuah kemenangan di sebuah lomba, tetapi sebuah pengingat bahwa dari hal sederhana seperti sebuah permainan, bisa tercipta sesuatu yang besar dan bermanfaat. Mereka membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi tidak mengenal usia. Dan bahwa pendidikan, dengan sedikit kreativitas, bisa menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. (#)
Jurnalis Lailatul Mabadi Chaira Penyunting Sayyidah Nuriyah