Membangun kesadaran pentingnya pola hidup sehat bisa dilakukan untuk mencegah Diabetes Melitus. Seperti yang dilakukan tim dari Ubaya yang mendapatkan dukungan dana dari DRTPM.
Tagar.co – Jalan di RT 03 RW 07 Kelurahan Kalirungkut, Surabaya, tampak ramai. Teriknya cuaca tak menghalangi semangat 60 warga dari berbagai usia, mulai dari remaja hingga lansia, berkumpul di sana, Ahad (7/9/2024).
Pagi itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Surabaya (Ubaya) melaksanakan pendampingan kepada masyarakat di RT 03/RW 07 Kelurahan Kalirungkut, Surabaya. Tim ini terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kadar gula darah. Kemudian diikuti penyuluhan pentingnya pola hidup sehat dalam mencegah Diabetes Melitus. Penyuluhan disampaikan oleh Monique dan Prof. Jatie.
Baca juga: Dukung Havelda Fitriana Berjuang Melawan Penyakit Meningitis
Prof. Jatie awalnya menjelaskan tentang penyebab dan gejala Diabetes Melitus. Termasuk faktor risiko berdasarkan model biopsikososial serta jenis-jenis pencegahan yang dapat dilakukan. Salah satunya, dengan meningkatkan pola hidup sehat.
Selain ada penyampaian materi, pendampingan itu juga diiringi dengan ice breaking, diskusi kelompok serta pre-test dan post-test. Dengan duduk di kursi plastik biru yang berjajar rapi, warga mengerjakan beberapa lembar tes.
Warga tampak antusias dalam mengikuti penyuluhan. Begitupun ketika tiba di sesi diskusi interaktif dengan tim pelaksana dan narasumber. Banyak warga yang aktif bertanya mengenai keluhan kesehatan dan kebiasaan konsumsi mereka. Seperti ungkapan salah satu warga, “Kalau tidak manis, tidak enak.”
Kemandirian Kesehatan
Menurut Ketua Pelaksana apt. Alfian Hendra K., M.Farm., pendampingan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pola hidup sehat dalam upaya pencegahan Diabetes Melitus. Program yang berfokus pada aspek Kemandirian Kesehatan ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Yakni dalam kerangka Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2024.
Tim pelaksana program ini kolaborasi antara Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi, Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan (Pusdakota), dan Pusat Informasi Obat dan Layanan Kefarmasian (PIOLK) Ubaya. Anggota tim terdiri dari Apt. Alfian Hendra K., M.Farm.; Apt. Bobby Presley, Ph.D.; Apt. Eko Setiawan, Ph.D.; Prof. Dr. Jatie K. Pudjibudojo, Psikolog; dan Dr. Monique Elizabeth Sukamto, Psikolog.
Baca juga: Bantu Prima Menyulam Harapan, Melawan Penyakit Langka Epidermolysis Bullosa
Kata Alfian, salah satu fokus utama program ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko Diabetes Melitus. “Dari hasil survei yang dilakukan sebelum kegiatan, terungkap banyak warga memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis serta tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama kadar gula darah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Alfian menegaskan, perlu upaya penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan untuk mengubah kebiasaan tersebut menuju pola hidup yang lebih sehat. Ia berharap, melalui kegiatan ini, warga yang mendapatkan pendampingan dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang Diabetes Melitus. Selain itu, mereka mengadopsi pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit serta faktor risiko Diabetes Melitus. (#)
Jurnalis Alfian Hendra Krisnawan Penyunting Sayyidah Nuriyah
