Telaah

Tata Cara Berwudu sesuai Al-Quran dan As-Sunah

×

Tata Cara Berwudu sesuai Al-Quran dan As-Sunah

Sebarkan artikel ini
Tata Cara Berwudu sesuai Al-Quran dan As-Sunah
Ilustrasi freepik.com premium

Apakah wudu itu? Bagaimana tata cara berwudu yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunah? Apa implikasi wudu dalam kehidupan? 

Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM). 

Tagar.co – Wudu berasal dari kata wada’ yang berarti indah. Secara istilah wudu berarti membasuh bagian-bagian tubuh tertentu sebelum melakukan salat. Kata wudu tidak didapatkan dalam Al-Qur’an, tetapi penjelasan tentang tata cara wudu bisa ditemukan dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah Saw. 

Tata Cara Wudu dalam Al-Qur’an

Allah Swt berfirman “Hai orang-orang yang beriman, jika kalian hendak melakukan salat, maka basuhlah mukamu, dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan(basuh) kakimu sampai dengan dua mata kaki.” (Al-Maidah/5:6). 

Tata Cara Wudu dalam Hadis 

“Kalau aku tidak khawatir akan menyusahkan umatku niscaya aku perintahkan kepada mereka untuk bersiwak(menggosok gigi) pada tiap wudu.” (.HR. Malik, Ahmad, dan Nasai). 

“Wudulah kalian dengan membaca bismillah.” (H.R. Nasa’i). 

Humran menceritakan: ‘Sungguh Usman telah meminta air wudu, maka dicucinya kedua telapak tangannya tiga kali. Kemudian berkumur dan menghisap air lalu menyemburkannya. Kemudian membasuh mukanya tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kanan sampai sikunya tiga kali dan yang kiri seperti demikian pula, kemudian mengusap kepalanya, kemudian membasuh kakinya yang kanan sampai mata kaki sampai tiga kali dan yang kiri seperti itu pula. Lalu berkata: “Aku melihat Rasulullah Saw wudu’ seperti wuduku ini” (H.R. Bukhari dan Muslim). 

Baca Juga:  Istikzan, Syariat Meminta Izin

Baca juga: Firaun, Simbol Penguasa Sewenang-wenang

“Sempurnakanlah wudu, sela-selailah di antara jari-jari, dan sempurnakanlah dalam mengisap air kecuali kamu sedang puasa.” (Riwayat Abu Daud, Nasa’i, Tirmizi, dan Ibnu Majah). 

Rasulullah Saw, mensela-selai janggutnya dalam wudu. (H.R. Tirrnizi). 

Berkata ‘Aisyah: ‘Adalah Rasulullah Saw suka mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, bersisir, bersuci, dan dalam segala hal.”’ (H.R. Bukhari dan Muslim). 

“Tidak ada seorang pun dari kalian yang berwudu dengan sempurna lalu mengucap; ‘Asyhadualla ilahaillaallah wandahulasyarikalahu, waasyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu‘, melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan, yang dapat dimasuki darimana saja dia suka.” (Riwayat Muslim, Ahmad, dan Abu Daud). 

Urutan Wudu

  • Bersiwak (menggosok gigi) sebelum berwudu. 
  • Berniat dengan ikhlas karena Allah dan membaca bismillah. 
  • Membasuh tapak tangan (tiga kali). 
  • Berkumur-kumur, menghisap air dalam hidung kemudian menyemburkannya (tiga kali). 
  • Membasuh muka, sudut-sudut mata (tiga kali) dan mensela-selai janggutnya (bagi yang berjenggot). 
  • Membasuh tangan sampai siku dan menyela-nyelai jemarinya (tiga kali). 
  • Membasuh kepala; mulai dari kepala bagian depan kebagian belakang diteruskan ketelinga (satu kali). 
  • Membasuh kaki sampai dengan mata kaki dan menyela-nyelai jemarinya (tiga kali). 
  • Membaca syahadat sebagaimana tersebut di atas. 

Walaupun wudu merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum salat untuk membersihkan fisiknya, tetapi semoga sekaligus bisa membersihkan apa yang akan dihasilkan atau dilakukan anggota tubuh yang dibersihkan itu. Sehingga dengan wudu (insyaallah) tidak akan keluar dari kepalanya ide korupsi, kolusi, dan ide-ide menyesatkan lainnya. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni