Feature

Maramis Sambut Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal

×

Maramis Sambut Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal

Sebarkan artikel ini
Maramis menjadi bagian dari penyambutan pada Paus Fransiskus saat berkunjung ke Masjid Istiqlal. Sejumlah kegiatan dilakukan, mulai dări meresmikan Terowongan Silaturajmi hingga penandatanganan Deklarasi Istiqlal.
Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bertemu dengan umat lintas iman saat pertemuan tokoh agama di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Foto Indonesia Papal Visit Committee/Hendra A Setyawan via Kompas.id)

Maramis menjadi bagian dari penyambutan pada Paus Fransiskus saat berkunjung ke Masjid Istiqlal. Sejumlah kegiatan dilakukan, mulai dari meresmikan Terowongan Silaturahim hingga penandatanganan Deklarasi Istiqlal.

Tagar.co – Syair ila liqa’ sampai berjumpa lagi … ila liqaq sampai berjumpa lagi … terdengar dari kelompok maramis, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024) pukul 10.30 WIB. Lagu dengan iringan tabuhan rebana itu mengiring kepergian Paus Fransiskus usai mengikuti rangkaian acara di Masjid Istiqlal. 

Kelompok marawis ini yang juga menyambut saat Paus Fransiskus dan rombongan tiba di lingkungan Masjid Istiqlal pukul 09.15 WIB. Kelompok ini terdiri atas 12 anak laki-laki. Mereka menggunakan kemeja koko berwarna putih dengan lilitan sarung melingkar di lehernya.

“Selamat datang, selamat datang di Masjid Istiqlal, penuh damai, penuh kasih, penuh kasih sayang,” bunyi lirik yang mereka nyanyikan.

Sebuah tenda besar didirikan khusus di halaman Masjid Istiqlal untuk kegiatan ini. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang menjadi tuan rumah tampak mengenakan jubah dan tutup kepala berwarna putih. Dia tampak berpakaian serasi dengan jubah kebesaran yang dikenakan Paus Fransisikus.

Beberapa tokoh tampak hadir dalam kegiatan ini, mislanya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu, hadir. Juga terlihat Ketua Pimpinan Pusat M. Saad Ibrahim serta Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi dan Ulil Anshar Abdalla.

Tampak pula mantan Menteri Agama Quraish Shihab dan adiknya yang mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab; istri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriah dan putrinya Yenny Wahid; serta sejumlah tokoh.

Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menandatangani prasasti saat meninjau terowongan silaturahim dalam pertemuan tokoh agama di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Foto Indonesia Papal Visit Committee/Hendra A Setyawan)

Tandatangani Prasasti Terowongan Silaturahmi

Tiba di Istiqlal, Paus kemudian menandatangani prasasti Terowongan Silaturahim yang menyambungkan Masjid Istiqlal dengan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga. “Saya berdoa kepada Allah, sang pencipta segala sesuatu, agar Ia memberkati semua mereka yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan. Terima kasih,” ucap Sri Paus, didampingi Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Mengutip Kompas.id, Terowongan Silaturahim yang dibangun tahun 2023 punya panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter. Total luas terowongan area tunnel 136 meter persegi serta total luas shelter dan tunnel 226 meter persegi. Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral adalah 32 meter.

Baca Juga:  Mengekalkan Inspirasi dengan Menulis Profil Sekolah

Adapun jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal 16 meter.Arsitektur akses masuk terowongan dibangun dengan gaya modern. Desain eksterior menggunakan material transparan sehingga pemandangan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta tidak terhalang dari dalam terowongan.

Desain interior Terowongan Silaturahim menggunakan bahan marmer dan dilengkapi dengan railing stainless sebagai simbol jabat tangan. Terowongan ini juga dilengkapi lift difabel untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.

Yang juga menarik tempat parkir di bagian bawah digunakan bersama antara Istiqlal dan Katedral.

Paus Fransisku (kiri) dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar saat menandatangani Deklrasi Istiqlal (Photo by Tiziana FABI/AFP via Kompas.id)

Pidato Paus Fransiskus

“Selamat pagi, saya bahagia berada di sini, di masjid terbesar di Asia, bersama Anda semua. Saya menyapa Imam Besar dan berterima kasih atas sambutannya yang disampaikan kepada saya, yang mengingatkan kita bahwa tempat ibadah dan berdoa ini juga merupakan rumah besar untuk umat manusia, tempat setiap orang dapat masuk dan meluangkan waktu untuk diri mereka guna menciptakan ruang kerinduan akan Dia yang tak terbatas, yang dibawa oleh kita masing-masing dalam hati kita, dan untuk mencari perjumpaan dengan yang illahi, dan mengalami sukacita persahabatan dengan sesama,” ujar Paus dalam pidatonya di Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024), dikutip dari detik.com.

Paus Fransiskus kemudian mengenang sejarah pembangunan Masjid Istiqlal, yakni arsitek Istiqlal merupakan umat Kristiani. Menurut Paus Fransiskus, hal itu menunjukkan tingginya toleransi di Indonesia.

“Saya mengenang dengan senang hati bahwa masjid ini dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban, seorang Kristen yang menenangkan sayembara desain, ini membuktikan bahwa dalam sejarah bangsa ini dan dalam budaya yang berkembang di sini, masjid seperti tempat ibadah lainnya adalah ruang dialog, ruang untuk saling menghormati dan hidup bersama dengan damai di antara agama-agama dan berbagai kepekaan rohani yang berbeda,” katanya.

Paus Fransiskus mengatakan keberagaman di Indonesia adalah sebuah anugerah. Dia berharap Indonesia terus merawat keberagaman yang rukun seperti ini.

“Ini adalah sebuah anugerah besar dimana setiap hari Anda dipanggil untuk merawatnya, sehingga pengalaman keagamaan Anda dapat menjadi titik rujukan masyarakat yang damai dan bersaudara, dan tidak pernah menjadi alasan untuk menutup diri dan berseteru,” ucapnya.

Baca Juga:  Smamsi Merayakan Hari Batik Nasional Penuh Gaya

Kenalkan Masjid Istiqlal

Sebelumnya dalam pidatonya, Nasaruddin Umar memperkenalkan Masjid Istiqlal kepada Paus Fransiskus, Menueutnya masjid ini bukan hanya rumah ibadah untuk umat Islam tapi juga rumah untuk kemanusiaan. “Siapapun boleh masuk untuk mencari kebaikan untuk umat manusia. Sejak awal digunakan untuk melayani,” kata Nasaruddin di hadapan Paus Fransiskus. 

Nasaruddin juga mengatakan, Masjid Istiqlal juga memiliki fasilitas pembelajaran formal dari tingkat TK hingga SMP serta pendidikan ulama dari master hingga doktor yang bekerja sama dengan universitas negeri maupun luar negeri. 

“Semua bertujuan untuk menciptakan ulama yang moderat dan mendunia. Dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan seni. Bisa diakses semua warga masyarakat termasuk non muslim,” ujar dia, dikutip dari liputan6.com.

Selain itu, masjid ini juga digunakan untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia dengan dibangunnya terowongan toleransi. 

Pertemuan itu juga akan dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi yang meliputi dua poin penting, yakni isu dehumanisasi dan isu lingkungan.

Dokumen kemanusiaan yang akan ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal dipersiapkan oleh komunitas agama dari pihak Vatikan bersama dengan Konferensi Waligereja Indonesia dan Masjid Istiqlal. 

Selain kemanusiaan, kesepakatan juga menyangkut pentingnya menggunakan pendekatan keagamaan dalam rangka merawat dan memelihara lingkungan hidup. (#)

Mohammad Nurfatoni, dari berbagai sumber

Feature

Smamuga Tulangan juara II Futsal Sumpah Pemuda kategori putra se-Kabupaten Sidoarjo. Mereka mengalahkan SMKN 3 Buduran di semifinal. Sedang di final mereka harus mengakui keunggulan SMK Trisakti Tulangan