Telaah

Yaumulakhir, Empat Fase Terjadinya Hari Kiamat

×

Yaumulakhir, Empat Fase Terjadinya Hari Kiamat

Sebarkan artikel ini
Apakah Yaumulakhir? Apa nama-nama lain Yaumulakhir? Bilakah terjadinya? Bagaimana proses kedatangan Hari akhir? Bagaimana manusia pada hari itu?
Ilustrasi freepik.com premium

Apakah Yaumulakhir? Apa nama-nama lain Yaumulakhir? Bilakah terjadinya? Bagaimana proses kedatangan Hari akhir? Bagaimana manusia pada hari itu?

Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).

Tagar.co – Yaumulakhir berarti hari yang kemudian. Maksudnya hari penghabisan dari penghabisan dari hari-hari dunia. Iman kepada Yaumulakhir merupakan salah satu rukun dari enam rukun iman. Selengkapnya adalah: iman kepada Allah, Malaikat, para Rasul, Kitab-Kitab Allah, Hari Akhir, dan takdir (HR Muslim).

Dalam Al-Qur’an, iman kepada Yaumulakhir banyak ditulis setelah iman kepada Allah, beberapa di antaranya Al-Baqarah/2:8, 52, 126, 177, 232, 254. Hal ini mengisyaratkan tentang pentingnya iman kepada Yaumulakhir

Baca juga: Takwa, Meniti Jalan Beronak

Nama-nama lain dari Yaumulakhir, sesuai dengan apa yang terjadi saat itu adalah: Yaulqiyamah (Hari Kebangkitan) Al-Baqarah/2:85; Yaumulhaq (Hari yang Pasti Terjadi) An-Naba’/78:39; Yaumulazim (Hari Agung) Yunus/10:15; Yaumulkabir (hari yang besar) Hud/11: 3; Yaumulbats (Hari Bangkit dari Kubur) Al-Muminun/23:100; Yaumulhisab (Hari Perhitungan Amal) Ibrahim/14:41; Yaumulkhurj (Hari Keluar dari Kubur); dan sebagainya.

Orang-orang kafir ada yang meragukan datangnya Hari Kebangkitan ini, mereka berkata: “Apakah jika kami telah mati menjadi tanah dan tulang belulang, benarkah akan dibangkitkan kembali?” (Al-Waqi’ah/56:47-48). 

Fase-Fase Yaumulakhir

Terjadinya Yaumulakhir diawali dengan ditiupnya sangkakala oleh Malaikat Israfil (An-Naml/27:87), kemudian bumi berguncang mengeluarkan segala isinya (Al-Zalzalah/99:1-20; gunung-gunung pecah, beterbangan dan menjadi pasir (Al-Haqqah/69:14). Langit pun terbelah, hancur seperti luluhan perak (Al-Maarij/70:80). Matahari digulung, bintang berjatuhan (At-Takwir/81:1-2). Inilah fase kahancuran alam semesta dan seisinya. 

Baca Juga:  Empat Sumpah Allah dalam Al-Buruj dan Kisah Ashabuluhdud

Fase berikutnya adalah dibangkitkannya kembali manusia yang pernah dilahirkan (Yasin/ 36:52-53), mereka tinggal di dunia dan langit yang lain (Ibrahim/14:48). Allah menegaskan bahwa orang yang terdahulu dan yang kemudian benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu (Al-Waqi’ah/56:49-50). 

Selanjutnya, dilakukan perhitungan amal perbuatan manusia ketika di dunia. Semua perbuatan akan diperlihatkan kembali, sehingga dicantara manusia ada yang tercengang dan berkata: “Aduh celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya …” (Al-Kahfi/18:49) 

Tak Ada yang Tahu Kapan Terjadinya

Fase terakhir adalah fase pembalasan terhadap amal yang telah diperbuat manusia di dunia. Mereka yang baik akan mendapatkan surga—tempat yang kenikmatannya luar biasa dan mereka yang berbuat jelek akan menjadi penghuni neraka—tempat yang penuh siksaan. Pada saat itu penyesalan sudah tidak berguna dan Allah tidak menganiaya seorang jua pun. 

Bisa jadi Hari Kiamat itu sudah dekat (Al-Ahzab/33:63), tetapi tidak ada seorang pun yang tahu pasti kapan terjadinya kecuali Allah Swt. (Al-A’raf/7:187, dan Lukman/31:34).

Rasulullah Saw pernah menjelaskan tanda-tanda kedatangannya: jika seorang budak perempuan melahirkan majikannya dan orang yang tidak beralas kaki bertelanjang, fakir saling bersaing meninggikan bangunan (HR Muslim). 

Hari Akhir pasti akan terjadi. Sebagai Mukmin kita yakin dan sadar akan kedatangannya. Marilah segera kembali ke jalan Allah sebelum datang hari, yang saat itu penyesalan sudah tidak berarti lagi! (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni