Feature

Bela Negara Tak Selalu Angkat Senjata, Danramil Beri Motivasi di Smamsi 

×

Bela Negara Tak Selalu Angkat Senjata, Danramil Beri Motivasi di Smamsi 

Sebarkan artikel ini
Bela negara tak selalu berkonotasi perang. Komandan Koramil 0817/12 Sidayu Lettu Inf Arif Hadiono di Smamsi mengatakan, bela negara bisa dalam bentuk kegiatan sehari-hari kalian
Komandan Koramil 0817/12 Sidayu Lettu Inf Arif Hadiono di Smamsi (Tagar.co/Chilmiyat)

Bela negara tak selalu berkonotasi perang. Komandan Koramil 0817/12 Sidayu Lettu Inf Arif Hadiono di Smamsi mengatakan, bela negara bisa dalam bentuk kegiatan sehari-hari kalian.

Tagar.co – Di bawah sinar matahari yang terik pada pagi hari di Gresik, Jawa Timur, suasana di Aula KH Ahmad Dahlan SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) penuh dengan semangat dan kehangatan. Hari itu, tanggal 3 September 2024, bukan hanya tentang pelajaran biasa, ini adalah bagian dari perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia.

Lettu Inf Arif Hadiono, Komandan Koramil 0817/12 Sidayu, hadir dengan seragam hijau lorengnya, menjadi tamu spesial yang diundang untuk berbagi pengetahuan tentang “Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan”. Meskipun cuaca panas, semangat para siswa tetap membara. Mereka duduk lesehan di lantai aula, laki-laki di barisan depan diikuti oleh barisan siswi, sembari para guru menjaga dari belakang.

Ketua Ismuba, Ahmad Yani, M.Pd., memandu acara dengan penuh semangat. Para siswa, dengan penuh perhatian, mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Danramil Sidayu itu.

Bela Negara: Lebih dari Sekadar Senjata

Arif Hadiono memulai dengan menjelaskan konsep “Bela Negara” yang tidak selalu berarti mengangkat senjata. “Bela negara bisa dalam bentuk kegiatan sehari-hari kalian,” katanya. “Misalnya, menjadi juara dalam lomba, beribadah, belajar dengan rajin, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari narkoba, dan menghargai produk-produk lokal.” 

Baca berita terkait: Indahnya Kebersamaan: Guru dan Siswa Smamsi Bersantap Bersama

Baca Juga:  Peserta FASI XII, dari Aceh hingga Papua Berbiaya Mandiri

Ia menambahkan, “Jangan lupa untuk bangga dan cinta produk Indonesia. Kalian harus menjadi teladan di sekolah, melestarikan budaya kita, dan tidak mudah terpengaruh budaya asing.”

Wawasan Kebangsaan: Persatuan dalam Keberagaman

Mengenai wawasan kebangsaan, Danramil Arif Hadiono menjelaskan bahwa ini adalah cara pandang yang menyatukan Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah. “Kalian adalah generasi emas,” pesannya penuh semangat. “Kalian harus siap dengan semangat belajar dan tidak bermalas-malasan. Indonesia harus mampu bersaing di kancah internasional.”

Para siswa terlihat sangat antusias, bertanya sana-sini, sehingga waktu yang telah ditentukan melewatkan batas. Setiap pertanyaan dan jawaban membawa mereka lebih dekat dengan pemahaman tentang negara mereka, membangkitkan rasa cinta Tanah Air dan semangat untuk melestarikan budaya lokal.

Acara ini tidak hanya merupakan penutupan peringatan HUT RI, tetapi juga menjadi titik awal bagi para siswa untuk memahami dan menghargai peran mereka dalam membela dan memajukan negara. 

Dengan semangat yang dinyalakan oleh Danramil Sidayu, para siswa Smamsi siap melangkah ke masa depan, membawa serta wawasan kebangsaan dan semangat bela negara dalam hati mereka. 

Acara diakhiri dengan tasyakuran yang meriah. (#)

Jurnalis Chilmiyati Penyunting Mohammad Nurfatoni