FeatureUtama

Paus Fransiskus Beri Teladan Kesederhanaan Pemimpin

×

Paus Fransiskus Beri Teladan Kesederhanaan Pemimpin

Sebarkan artikel ini
Menggunakan Kijang Innova Zenix Hybrid warna putih Paus Fransiskus duduk di kursi penumpang bagian depan bersebelahan dengan sopir. Ini contoh sebuah kesederhanaan pemimpin.
Paus Fransiskus menyapa umat saat bersama rombongan melalui Jalan Sudirman menuju Kedutaan Besar Vatikan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024). Paus melakukan perjalanan apostolik di Indonesia hingga Jumat (6/9/3024). (Foto Kompas.id)

Menggunakan Kijang Innova Zenix Hybrid warna putih Paus Fransiskus duduk di kursi penumpang bagian depan bersebelahan dengan sopir. Penerbangan dari Roma pun pakai pesawat komersial. Ini contoh sebuah kesederhanaan pemimpin.

Tagar.co – Nuansa kesederhanaan diperlihatkan oleh Paus Fransiskus dalam kunjungannya di Indonesia.

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan itu  terbang dari Bandara Internasional Leonardo da Vinci, Fiumicino, Roma, Italia, Senin (2/9/2024) pukul 17.32 waktu Roma menggunakan pesawat Airbus A330-900 dengan nomor penerbangan AZ4000. 

Pesawat komersial dengan badan berwarna biru dan sayap berwarna putih yang dioperasikan oleh ITA Airways  itu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2-24) pukul 11.16 WIB.

Penerbangan total menempuh jarak sejauh 11.354 kilometer dengan waktu tempuh 13,15 jam dan melewati 11 negara. Yaitu Italia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, Bulgaria, Turki, Iran, Pakistan, India, dan Malaysia.

Baca berita terkait: Muhammadiyah Menyambut Baik Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Seperti dilaporkan Kompas, selama penerbangan berlangsung, Paus Fransiskus juga mengirim telegram kepada setiap kepala negara dari setiap negara yang wilayah udaranya dilintasi penerbangan ini.

Isi salam yang disampaikan pun sangat personal, dengan menyebut nama setiap kepala negara. Seperti saat melintasi ruang udara Turki, dalam telegram kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan, Paus menyampaikan, ia mengenang kembali pertemuan mereka dalam Konferensi Tingkat Tinggi G7 yang lalu.

”Saya menyampaikan salam hangat saya saat saya melintas di atas negara Anda dalam perjalanan apostolik ke Indonesia. Anda dan seluruh rakyat Turki ada dalam doa saya,” kata Paus dalam telegram tersebut.

Dari video yang diunggak akun YouTube Komsos KWI, terlihat turun dari pesawat, Paus Fransiskus memakai kursi roda. Dia kemudian menerima bunga dari dua anak-anak asal Indonesia. Kemudian dia menyalami Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, hingga Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Ignasius Jonan, yang menunggu di sisi pesawat. 

Paus Fransiskus kemudian naik mobil Kijang Innova Zenix Hybrid warna putih dengan plat nomor khusus SCV 1. Paus Fransiskus duduk di kursi penumpang depan dalam perjalanan menuju Nunsiatura Apostolik, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Beberapa saat dia tampak membuka kaca dan melambaikan tangan pada para penyambutnya di bandara.

Nunsiatura Apostolik adalah sebutan untuk Kedutaan Tahta Suci atau Kedutaan Besar Vatikan. Nunsiatura Apostolik untuk Indonesia disebut juga sebagai Kedutaan Besar Tahta Suci Vatikan

Memberi Kontras

Dengan menggunakan pesawat komersial, mobil Kijang Innova, dan tinggal di kedutaan besar, dan tidak tidur di hotel, Paus Fransiskus seolah ingin memberi teladan tentang pemimpin yang sederhana. 

Maka Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun memberi apresiasi. “Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang. Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global,” bunyi siaran pers PP Muhammadiyah, seperti dilansir Muhammadiyah.or.id, Selasa (3/9/2024).

Publik sekaligus bisa mengontraskan dengan gaya hidup pemimpin atau keluarga pemimpin di Indonesia. Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, misalnya baru saja membuat heboh karena pergi ke Amerika Serikat dengan menggunakan pesawat jet Gulfstream G650ER.

Menutip Tempo.co jika dikonversikan dengan kurs rupiah saat ini (Rp 15.636 per dolar AS), maka harga sewa jet pribadi yang digunakan Kaesang dan Erina mencapai Rp 265,8 juta hingga Rp 308,8 juta per jam.

Selain itu dia mempertontonkan kemewahan lain dengan membeli roti seharga Rp 400 ribu dan stroller seharga Rp 23 juta.

Paus Fransiskus ingin tampil seperti kebanyakan orang. Kijang Innova Zennit Hybrid misalnya, mengutip auto2000.co.id harga ‘hanya’ dibandrol mulai Rp. 477.600.000. 

Pakai Mobil seperti Umat

Mengutip Kompas, sejak ditahbiskan sebagai Paus ke-266 pada 2013, Paus Fransiskus berupaya membuat perubahan, termasuk soal kendaraan yang ditumpanginya saat berkunjung ke sebuah negara. 

Tahun 2015 saat berkunjung ke beberapa negara Afrika, Paus Fransiskus memilih mobil-mobil yang sederhana dan mungil. Ketika mengunjungi Uganda, ia memilih KIA Soul sebagai kendaraan utamanya. Sementara dalam lawatan di Kenya, ia menggunakan Honda Ballade, yang di Indonesia merupakan Honda City generasi ketiga.

Saat berkunjung ke Amerika Serikat tahun 2015, Paus Fransiskus juga memilih menggunakan mobil kecil, Fiat 500L, dibanding dengan Lincoln, yang pernah digunakan Paus Paulus VI tahun 1964. Fiat 500L yang ditumpangi Paus Fransiskus tampak mungil di antara iring-iringan kendaraan yang panjang dan penuh kendaraan-kendaraan besar.

Baca juga: Menggemparkan, Kisah Surat Pak AR pada Paus Yohannes Paulus II

Juru bicara Paus, Pastur Federico Lombardi, dalam sebuah wawancara di Vatikan, mengatakan, pilihan menggunakan mobil kecil adalah keputusan Paus. ”Ini keputusan Paus, menggunakan mobil kecil yang dikendarai oleh orang biasa, bahkan di sini, di Italia,” kata Lombardi.

Tak hanya mungil dan biasa dikendarai kelompok masyarakat menengah-bawah, Paus Fransiskus menolak kendaraan dengan pengamanan yang tinggi, seperti kaca antipeluru atau bodi lapis baja. Beberapa desain terakhir hanya menempatkan kaca biasa untuk menghindari terpaan angin yang kencang.

Dalam sebuah wawancara, Paus Fransiskus mengatakan, apa pun bisa terjadi, termasuk insiden yang pernah dialami Paus Yohanes Paulus II. Namun, hal itu tak membuat dia khawatir. ”Mari kita hadapi saja, di usia saya, saya tidak akan kehilangan banyak hal,” kata Paus Fransiskus.

Kesan sederhana dan ingin seperti kebanyakan orang ini juga memberi kesan positif bahwa Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, aman-aman saja bagi pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia itu. Maka Paus Fransiskus pun tak perlu menggunakan mobil antipeluru. (#)

Mohammad Nurfatoni, dari berbagai sumber