Silatnas Elkisi berlangsung di Ponpes Islamic Center Elkisi di Jalan Trawas – Mojosari KM 08, Kemuning, Mojorejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Ahad (25/8/2024). Sekitar 5000 orang mengikuti acara tahunan itu.
Tagar.co – Ahad (25/8/2024) pagi sekitar 5.000 orang hadir di Pondok Pesantren (Ponpes) Islamic Center Elkisi di Jalan Trawas – Mojosari KM. 08, Kemuning, Mojorejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Mereka yang sedang mengikuti Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Tablig Akbar itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang berasal dari Fakfak Papua Barat, Lombok Nusa Tenggara Barat, Sambas Kalimantan Barat serta dari kota dan kabupaten di Jawa Timur. Seperti Banyuwangi, Magetan, Kediri, Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, atau Surabaya.
Baca juga: Makna Ayat Terakhir yang Diturunkan dalam Al-Quran
Mayoritas hadirin adalah wali santri atau mantan wali santri Elkisi. Beberapa lainnya adalah warga ormas Islam seperti Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, serta jemaah pengajian di berbagai daerah yang dibina oleh Pengasuh Ponpes Elkisi K.H. Dr. Fathur Rohman, M.Pd.I.
Hadir Ustaz Fadlan Garamatan
Tampak hadir Ustaz Fadlan Garamatan, Kapolsek Pungging AKP Didit Setiawan, H Muhtarom dari Ponpes Al Fattah, KH Ali Mansyur Kastam dari Ponpes Raudhatul Ilmiah Kertosono, Munif Hasan dari Ponpes An Nur Sidoarjo, dan Wahyu Sutaryono.
Pada kesempatan itu Fatkhur Rahman mengucapkan syukur kepada Allah karena bisa berkumpul kembali dalam acara ini. Dia juga berterima kasih pada Ustaz Fadlan Garamatan karena dengan rekomendasinya santri Elkisi bisa dikirim ke Fakak Papua Barat untuk berdakwah di sana.
Baca juga: Turba Zona 7, Pimpinan Muhammadiyah Diminta Kuatkan Loyalitas Kader
“Keluarga besar dari Lombok yang datang dari kemarin, hadir jemaah Blitar dengan membawa polo pendem. Dari Banyuwangi dari Subuh sudah hadir. Semoga sebagai saksi kelak di surga. Rombongan dari Penatarsewu Tanggulangin di sana saya dilahirkan sampai usia 15 tahun. Alhamdulillah hadir dengan selamat,” urainya, mengomentari beberapa anggota rombongan.
Kepada para kiai yang hadir dia juga menyebutkan peran mereka. H Muhtarom dari adalah gurunya sejak 1985, KH Ali Mansyur Kastam merupakan penasihatnya sebelum mendirikan Elkisi, serta Munif Hasan dari Ponpes An Nur Sidoarjo dan Wahyu Sutaryono yang menyemangati dia menyelesaikan S3 di Universitas Muhammadiyah Malang.
Kerja Sama dengan Al-Azhar Mesir
Ketika memberi sambutan, Kiai Fathur, sapaannya, memaparkan perkembangan Elkisi. “Alhamdulillah santri Elkisi banyak diterima di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia dan diterima jalur beasiswa di luar negeri seperti di Sudan dan Al-Azhar Kairo Mesir,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya MoU Elkisi dan Al-Azhar, maka dibangunlah Markaz Lughah, fasilitas baru untuk pencapaian belajar ke perguruan luar negeri khususnya di Timur Tengah. “Selanjutnya Elkisi ditunjuk Al-Azhar sebagai mahad cabangnya,” katanya.
Baca juga: K.H. Hasan Abdullah Sahal Tokoh Perbukuan IBF 2024
Ia juga memaparkan program Elkisi kepada masyarakat. Yakni setiap bulan memberikan 600 paket sembako. Selain itu ada program pendukung dai berupa wakaf Al-Quran.
Di akhir sambutannya ia memanggil perwakilan dari rombongan yang datang dari Lombok untuk menerima wakaf Al-Quran secara simbolik.
Jurnalis Kusmiani Penyunting Mohammad Nurfatoni