Ihsan, apa maknanya? Bagaimana dan kepada siapa kita berbuat ihsan? Bagaimanan kisah ihsan sang penggembala kambing? Apa ganjaran bagi orang yang berbuat ihsan?
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Menurut bahasa ihsan bentukan dari bahasa ahsana-yuhsinu-ihsanun yang berarti berbuat baik. Kata ihsan disebut sebanyak 12 kali dalam Al-Qur’an, beberapa di antaranya: Al-Baqarah/2:83; An-Nisa’/4:52; At-Taubah/9:100; An-Nahl/16:90; dan lain-lain.
Secara istilah, ihsan—seperti dijelaskan Rasulullah Saw di hadapan para sahabat dan malaikat Jibril, dalam hadis riwayat Muslim—adalah engkau mengabdi kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya dan jika tidak bisa melihat-Nya, maka sadarilah bahwa Allah melihatmu. (H.R. Muslim)
Al-Qur’an menyingkap secara eksplisit kepada siapa saja kita harus ber-ihsan. “Janganlah kamu mengabdi kepada selain Allah, ber-ihsan-lah kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak yatim dan orang-orang miskin.” (Al-Baqarah/2:83, baca juga An-Nisa/4:35, Al-Isra’/17:23 dan Al-Ahqaf/45:15). “Berbuat ihsanlah sebagaimana Allah berbuat ihsan kepadamu.” (Al-Qashas/28:88).
Baca juga: Sabar dalam Suka dan Duka
Rasulullah Saw mempertegas: “Bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat ihsan atas setiap sesuatu, jika kamu membunuh, perbaikilah cara membunuhmu, jika kamu menyembelih, perbaikilah cara menyembelihnya. Harus kamu pertajam pisaumu supaya senang sembelihanmu (binatang yang disembelih). (H.R. Muslim)
Keistimewaan mereka yang muhsin (ber-ihsan) adalah: Allah mencintai mereka (Al- Imran/3:13, 148; Al-Maidah/5:13, 93); Allah akan menambah pemberianNya (Al-Baqarah/2:58), Allah akan memberi petunjuk (Al-An’am/6:84); rahmat Allah dekat dengan mereka (Al-A’raf/7:56).
Diampuni kesalahan mereka (Al-A’raf/7:161); Allah tidak menyia-nyiakan pahala mereka (At-Taubah/9:120; Yusuf/12:90); berita gembira untuk mereka (Al-Hajj/22:37; Al-Ahqaf/46:12); mendapat hikmah dan ilmu (Al-Qashash/28:14); kesalahan atas mereka (Ash-Shaffat/37:80); dan mereka mendapatkan apa yang diinginkan di sisi Allah (39:34).
Muhsin
Orang yang berbuat ihsan disebut muhsin. Seorang yang muhsin berarti dia berbuat baik/lebih baik, seolah-olah Allah melihatnya atau dia merasa dalam pengawasan Allah.
Perilaku ihsan ini telah diperagakan seorang penggembala kambing di hadapan khalifah Umar. Ketika khalifah ingin membeli kambingnya, penggembala menjelaskan bahwa kambing yang ada adalah milik majikannya. Kemudian khalifah menyatakan bahwa kambing itu bisa diberitakan hilang atau dimakan serigala kepada majikannya. Jawaban Sang penggembala lalu, “di manakah Allah”?
Baca juga: Jihad yang Relevan setelah Perang Melawan Penjajah
Saat ini ihsan masih dan sangat dibutuhkan agar setiap orang memberikan, karya terbaiknya. Bukan karena takut atasan atau seniornya, melainkan karena kesadaran ilahiah bahwa Allah senantiasa memonitor setiap gerak langkah kita.
Kesadaran seperti ini akan menjadikan seseorang konsisten menghasilkan karya terbaiknya. Allah menciptakan hidup dan mati untuk menguji siapa di antara kita yang lebih baik amalnya (Al-Mulk/67:2). Sangat sulit memang untuk menjadi muhsin, tetapi itu sepadan dengan keistimewaan yang diberikan Allah. Dan bukankah kita menginginkannya? (*)
Penyunting Mohammad Nurfatoni