FeatureUtama

JK dan Din Syamsuddin Hadiri Pemakaman Ismail Haniyeh

×

JK dan Din Syamsuddin Hadiri Pemakaman Ismail Haniyeh

Sebarkan artikel ini
JK, Din Syamsuddin, dan beberapa tokoh Islam Indonesia ikut menghadiri pemakaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar. Kehadiran JK menanamkan harapan bagi Indonesia untuk menjadi penengah bagi konflik di dunia
Mantan Wapres Jusuf Kalla (kedua dari kiri) di Masjid Negara Qatar (Tagar.co/Istimewa)

JK, Din Syamsuddin, dan beberapa tokoh Islam Indonesia ikut menghadiri pemakaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar. Kehadiran JK menanamkan harapan bagi Indonesia untuk menjadi penengah bagi konflik di dunia.

Tagar.co – Mengenakan kemeja panjang berwarna putih dengan setelan celana dan peci berwarna hitam, JK tampak berada di saf (barisan) depan di Masjid Negara Qatar yang berlokasi di Distrik Jubailat, Doha.

Kompleks tempat ibadah seluas 175 ribu meter persegi itu disebut pula sebagai Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab. Nama itu merujuk pada seorang tokoh Islam kelahiran Najd (kini Arab Saudi) yang hidup pada abad ke-18 M. 

Di masjid terbesar di Qatar yang tampak megah dan mewah dengan nuansa warna keemasan, Jumat (2/8/2024) itu, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla alias JK menunaikan salat Jumat yang dilanjutkan dengan salat jenazah untuk Ismail Haniyeh.

Baca juga: Ismail Haniyeh Terus ‘Hidup’, Isyarat Surat Ali Imran yang Dia Baca

Tampak di sebelah kanannya, M. Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah 2005-2010 dan 2010-2015. Sama seperti JK, Din juga memakai kemeja panjang warna putih dengan celana dan peci hitam. Yang membedakan, Din menggunakan sal bertuliskan Save Palestine Save Al-Aqsa.

Mantan Menkumham Hamid Awaluddin dan mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Tamsil Linrung juga tampak di saf terdepan.

JK dan rombongan hadir ke Doha, Qatar, untuk menghadiri pemakaman Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, yang syahid karena serangan rudal Israel di penginapannya ketika berada di Teheran, Iran, guna menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, Rabu (31/7/2024). Ismail Haniyeh adalah pemimpin Hamas yang berdomisili di Qatar sejak tahun 2019.

Baca Juga:  Ka'bah dan Sejarah Haji

Baca jugaIsmail Haniyeh, Hamas Tak Pernah Mati walau Pemimpinnya Mati

Momentum Persatuan Rakyat Palestina

Usia salat jenazah, JK dan rombongan menghadiri pemakaman Ismail Haneyah di pemakaman keluarga Keamiran Qatar.

Dari tempat parkir kendaraan, JK dan rombongan berjalan ke pemakaman. Terik panas Kota Doha sangat menyengat. JK pun menggunakan sajadah sebagai payung. Lalu dua pengawalnya berinisiatif memegang ‘payung’ itu. Angin yang berembus kencang membuat sajadah itu berkibar seperti gelombang.

“Kita berharap peristiwa kematian tokoh Hamas ini menjadi momentum persatuan rakyat Palestina, khususnya persatuan antara Fatah dan Hamas. Persatuan keduanya merupakan syarat mutlak bagi kekuatan Palestina. Setelah itu baru diusahakan perdamaian antara Palestina dengan Israel,” tegas Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia dan Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu.

JK, salah satu dari sejumlah wakil beberapa negara Islam yang datang melayat ke Doha, berkesempatan berdoa di pusara Ismail Haniyeh.

Baca juga: Cita-Cita Menakjubkan, Lahirnya Pembebas Palestina

Blessing in Disguise

Sementara Din Syamsuddin menilai kematian Ismail Haniyeh merupakan semacam blessing in disguise (berkah tersembunyi) bagi upaya persatuan Hamas dan Fatah. Oleh karena itu, dia mengharapkan agar kematian Ismail Haniyeh tidak menjadi fitnah atau pertentangan dan perpecahan baik antara Hamas dan Fatah, maupun antara negara-negara Arab dan Iran, negara tempat Ismail Haniyeh wafat terbunuh.

Baca Juga:  Perdana, Muhammadiyah Art Exhibition Labuhan Dikerumuni Anak PAUD

“Kematian Ismail Haniyeh tetap akan memunculkan tokoh baru Hamas, dan perjuangan membebaskan diri dari penjajahan Zionis Israel tetap akan berlanjut,” tegas Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta itu.

Menurut Din Syamsuddin mantan Wapres Jusuf Kalla dapat dianggap mewakili bangsa Indonesia pada pemakaman ini sekaligus menanamkan harapan bagi Indonesia untuk menjadi penengah bagi konflik di dunia. 

“Memang Pak Jusuf Kalla merupakan sosok pencipta perdamaian dan rekonsiliasi baik pada tingkat nasional maupun internasional,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar.co, Jumat (2/8/2024) malam. (#)

Penulis Mohammad Nurfatoni