Apa arti kata alkausar? Bagaimana asbabunnuzul Surat Al-Kausar? Benarkah tuduhan Nabi Muhammad SAW terputus keturunannya? Bagaimana pendapat ulama mengenai kata alkausar ini? Alkausar bermakna kuantitas dan kualitas?
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Alkausar berarti kebajikan yang banyak. Kata alkausar berasal dari kata kasir yang digunakan untuk menunjukkan pada sesuatu yang punya kuantitas atau kualitas tinggi. Kata alkausar hanya disebut sekali dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat Al-Kausar/108:1. Al-Kausar sekaligus menjadi nama dari surat yang ke-108 ini. Namun ada juga yang memberi nama surat ini dengan surat An-Nahr.
Terdapat beragam riwayat yang menceritakan tentang asbabunnuzul surat ini. Salah satu di antaranya yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari As-Suddi. Ketika putra Rasulullah SAW (Al-Qasim) meninggal, Al-’Ashi bin Wail berkata bahwa Muhammad telah terputus keturunannya. Maka turunlah surat Al-Kautsar/108:3, Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah orang yang terputus.
Baca juga: Nafkah, Siapa Saja yang Wajib Dinafkahi Suami?
Riwayat yang senada dikatakan bahwa ’Uqbah bin Abi Mua’ith berkata, ’Tidak seorang anak laki-laki pun yang hidup bagi Nabi SAW, sehingga keturunannya terputus’. Ayat ini (Al-Kausar/108:3) turun sebagai bantahan terhadap ucapan itu (HR Ibn Jarir). (Lihat asbabunnuzul surat Al-Kausar, Qomaruddin Shaleh, dkk).
Para ulama memberikan beberapa pemahaman mengenai makna kata alkausar sebagaimana berikut ini:
Sungai di Surga
Anas bin Malik mengatakan bahwa kami berada di sekeliling Rasul. Tiba-tiba beliau terlena sebentar kemudian mengangkat kepala dan bersabda, ’Diturunkan kepadaku tadi satu surah.’ Lalu beliau membaca Surat Al-Kausar dan bersabda, ’Tahukah kalian apa Al-Kausar?’ Kami menjawab, ’Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’ Lalu beliau melanjutkan, ’Ia adalah sungai yang dijanjikan Tuhan kepadaku. Di sana terdapat banyak kebajikan. Ia adalah telaga yang banyak didatangi (untuk diminum) umatku pada Hari Kiamat.’ (HR Muslim).
Baca juga: Fahisyah, Perbuatan Keji yang Dikutuk di Al-Qur’an
Berdasar hadis ini mayoritas ulama mengatakan Surat Al-Kautsar diturunkan di Madinah, karena Anas bin Malik baru masuk Islam pada masa awal hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Keturunan Nabi Muhammad SAW
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa salah satu sebab turunnya (asbabunnuzul) ayat ini adalah adanya tuduhan dari kafir Qurays kepada Rasulullah SAW sebagai seseorang yang terputus keturunannya karena kematian putranya.
Ada ulama yang mengatakan bahwa tidak tepat jika Rasulullah dikatakan terputus keturunannya sebab ada keturunan Rasullah SAW yang berasal dari keturunan Fatimah (putri Rasulullah). Salah satu pertimbangan pendapat ini adalah pernyataan Abi Bakrah, ’Aku mendengar Nabi SAW yang ketika itu berada di atas mimbar dan Hasan berada di sampingnya, sekali memandang kepada hadirin dan sekali memandang kepada beliau, ’Anakku ini (sambil menunjuk kepada Hasan) adalah sayid, semoga Allah melakukan ishlah melalui (jasa)-nya antara dua kelompok kaum muslimin.’ (HR Bukhari)
Banyak dalam Kuantitas atau Kualitas
Pendapat ini berdasar pada pernyataan Ibnu Abbas, ketika disampaikan pendapat yang menyatakan bahwa alkausar adalah sungai di surga, dia menjawab, ’Itu sebagian dari alkausar yang dijanjikan Allah kepada Nabi-Nya’ (M. Qurays Syihab).
Artinya jika sungai di surga merupakan sebagian dari alkausar yang dijanjikan Allah kepada Nabi-Nya, berarti masih banyak lagi alkausar lainnya. Oleh sebab itu ada ulama yang mengartikan alkausar dikembalikan kepada makna harfiah kata ini yaitu banyak. Banyak dalam hal kualitas ataupun kuantitas.
Baca juga: Ikhtilaf, Melihat Perbedaan Pendapat para Sahabat Nabi
Walaupun kata alkausar pada konteks Surat Al-Kausar ditujukan kepada Rasulullah SAW (karena menggunakan kata ganti ka/kamu), namun tidak berlebihan kiranya jika kita juga berharap untuk memperolehnya.
Apalagi jika dikaitkan dengan makna alkausar yang dapat bermakna sangat luas sesuai dengan makna harfiah kata. Semoga kita juga memperoleh alkausar—dapat minum telaga di surga, mempunyai keturunan saleh/salehah, dan karunia Allah lainnya! Amin. (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni