Kisah nyata perselingkuhan yang diangkat di film lagi ngetren. Dengan duduk dua jam, penonton diajak memasuki ‘dunia nyata’ sekaligus bisa mencoba seberapa deras air mata kita. Seperti Ipar Adalah Maut.
Tagar.co – Kalau ingin melihat masalah, terutama masalah rumah tangga, kita cukup menyaksikannya di gedung bioskop. Mengapa demikian?
Lagi-lagi masalah perselingkuhan marak menjadi item penting dalam alur cerita yang disajikan melalui layar lebar. Tema ini kayaknya lagi ngetren atau viral untuk dijadikan menu utama insan perfilman.
Selain bisa meraup untung dari rating jumlah penonton, film yang mengangkat masalah ini bisa menjadi magnet tersendiri bagi muda mudi dan juga emak-emak.
Baca juga: Film Ipar Adalah Maut Terinspirasi Hadis Nabi?
Mereka berbondong-bondong masuk gedung bioskop untuk melihat masalah perselingkuhan yang marak terjadi di lingkungan kita. Dengan duduk manis selama dua jam, penonton bisa melihat tangis-tangisan tokoh protagonis atau malah tersulut emosi dari karakter tokoh antagonisnya.
Mereka berpandangan ceritanya dirasa relate dengan kehidupan banyak orang sehingga mampu membuat terenyuh, berempati, sedih, bahkan naik tensi emosinya.
Setelah menyaksikan masalah di gedung bioskop, acap kali mereka memberikan argumen singkat tentang film tersebut. Ada yang mengatakan, “Kok ya bisa-bisanya istri setia diselingkuhi.” Atau, “Suami tak tahu diuntung.”
Kisah perselingkuhan yang diabadikan dalam film, kadang kala merupakan kisah nyata. Dengan bumbu manis tanpa menghilangkan roh cerita inti, cerita dibuat sedramatis mungkin. Bagaimana kisah itu mampu menguras air mata penonton.
Melihat animo penonton yang luar biasa terkait dengan film yang mengangkat dari kisah nyata tentang perselingkuhan, kayaknya karakter penonton kita bisa dikatakan demen (suka) dengan permasalahan, terutama masalah keluarga.
Baca juga: Dilan 1983 Wo Ai Ni: Romantisme, Persahabatan, dan Cinta Monyet
Kita bisa cermati beberapa film bertema perselingkuhan yang diangkat dari kisah nyata. Pertama Ipar Adalah Maut (2024). Film ini tengah menjadi perhatian penggemar film Tanah Air. Rilis pada 13 Juni 2024, film ini diangkat dari kisah nyata.
Sesuai judul, ceritanya menyoroti perselingkuhan yang menerpa rumah tangga seorang perempuan bernama Nisa. Kebahagiaan keluarga kecilnya rusak setelah kedatangan sang adik, Rani. Dia dititipkan untuk tinggal seatap dengan dirinya dan sang suami yang bernama Aris.
Sebelum dibuat film, kisah perselingkuhan yang diangkat tersebut sempat viral di media sosial pada Februari 2023. Adapun story teller yang kali pertama membagikannya adalah Eliza Sifaa.
Film berdurasi 2 jam 11 menit itu digarap oleh sutradara Hanung Bramantyo dan dibintangi Michelle Ziudith, Deva Mahenra, dan Davina Karamoy.
Hati Sahita
Kedua, Hati Suhita (2023). Film ini merupakan hasil adaptasi dari novel populer karya Khilma Anis. Ceritanya disebut terinspirasi dari kisah nyata seorang pengasuh pondok asal Jawa Timur yang merupakan sahabat dekat penulis.
Film ini rilis pada 25 Mei 2023 dan disutradarai oleh Archie Hekagery. Adapun deretan pemerannya seperti Nadya Arina, Omar Daniel hingga Anggika Bolsterli. Hati Suhita mengikuti kisah cinta gadis Muslimah bernama Alina Suhita dan anak kepala pesantren bernama Birru. Singkatnya, mereka dijodohkan dengan paksa oleh orang tuanya tanpa cinta.
Baca juga: Film Inside Out 2 Ajak Penonton Rasakan Ledakan Emosi Remaja
Pada satu sisi, Suhita tetap mengikuti perintah orang tuanya dan belajar mencintai sang suami. Namun, sebaliknya Birru tidak memberikan nafkah batin kepada istrinya. Dia bahkan berselingkuh dengan mantan kekasihnya dan secara blak-blakan meminta Suhita agar segera bercerai dengannya.
Ketiga, Layangan Putus the Movie (2023). Layangan Putus the Movie merupakan hasil adaptasi novel yang terinspirasi dari kisah nyata karya Mommy ASF. Film ini dibintangi Reza Rahadian, Anya Geraldine, dan Raihaanun.
Kisahnya mengikuti single mother bernama Kinan yang memilih untuk hidup mandiri setelah berpisah dari suaminya. Suatu hari, Kinan diganggu oleh mantan suami yang meminta untuk kembali rujuk, padahal telah menikah dengan selingkuhannya.
Bagaimana? Kayaknya gedung bioskop cocok sebagai tempat untuk mengaduk-aduk emosi masalah perselingkuhan. (#)
Jurnalis Ichwan Arif Penyunting Mohammad Nurfatoni