Bagi-Bagi Kursi Komisaris untuk Tim Sukses

1
Gerbong Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo-Gibran dipastikan segera mengisi job-job pemerintahan, badan-badan negara, hingga BUMN.

Bagi-bagi kursi komisaris untuk tim sukses (Ilustrasi freepik.om premium)

Gerbong Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo-Gibran dipastikan segera mengisi job-job pemerintahan, badan-badan negara, hingga BUMN.
Bagi-bagi kursi komisaris untuk tim sukses (Ilustrasi freepik.com premium)

Bagi-bagi kursi. Gerbong Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo-Gibran dipastikan segera mengisi job-job pemerintahan, badan-badan negara, hingga BUMN. Masuknya kader partai dan tim sukses bagian balas jasa.

Tagar.co – Gagalnya wakil ormas Muhammadiyah menduduki kursi komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) tidak mengejutkan. Mencermati sikap Muhammadiyah yang konsisten netral dalam setiap perhelatan politik menjadikannya tidak dimasukkan ke dalam gerbong tim sukses kemenangan parpol maupun pasangan calon.

Namun kegagalan wakil ormas Muhammadiyah menduduki kursi komisaris BSI terasa ada pelanggaran etika bagi yang peka, bisa merasa.

Pelanggaran etika oleh negara selaku pemilik BUMN kepada Muhammadiyah yang sebelumnya dikabarkan mendapat tawaran kemudian dibatalkan tanpa komunikasi yang ahsan (baik).

Keberadaan ormas berbeda dengan parpol. Ormas dibentuk dan bekerja untuk memberdayakan masyarakat melalui beragam wasilah keagamaan, pendidikan, pelatihan, kesehatan, keterampilan, dan lain-lain. Sedangkan partai politik dibentuk dan bekerja untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin politik, wakil rakyat, presiden, menteri, gubernur, wali kota, bupati, bahkan kepala desa.

Jika ada kader ormas menduduki jabatan politik, bisa karena dianggap memiliki kapasitas dalam memimpin dan memajukan bidang tertentu, atau pemerintah butuh legitimasi, pengakuan serta dukungan ormas dalam menjalankan pemerintahan.

Mendirikan partai atau sekadar jadi anggota partai serta tim sukses calon presiden (capres) dan calon walik presiden (cawapres) selain demi meraih kursi wakil rakyat atau kursi kabinet, juga bisa untuk mengincar posisi lain. Jadi komisaris BUMN dan pemimpin badan-badan negara yang sudah ada atau “dadakan” jadi harapan anggota-anggota parpol relawan dan tim sukses.

Gerbong Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo-Gibran dipastikan segera mengisi job-job pemerintahan, badan-badan negara, hingga BUMN.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tidak mendapat kursi DPR RI walau sebiji pun, ternyata mendapat berkah kursi komisaris BUMN. Grace Natalie dan Tsamara Amany masing-masing mendapat kursi komisaris BUMN pertambangan dan perkebunan. Kader Partai Gerindra Felicitas Tallulembang mendapat rezeki sebagai komisaris independen BSI. 

Masuknya kader-kader partai dan tim sukses di pemerintahan, badan-badan negara juga BUMN bagian dari balas jasa atau balas budi. Khalayak umum sudah mafhum bahwa BUMN sebagai salah satu alat negara untuk memutar roda ekonomi perlu diawaki orang-orang yang sevisi, sejalan dengan pemerintahan.

Siapa pun yang menjadi pemimpin dan apa pun gaya dalam menjalankan pemerintahan, badan-badan serta BUMN, masyarakat berharap pemegang amanah serius dan sukses mengemban tugas. Kesuksesan pemerintahan akan tampak dan berasa dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Murah sandang pangan, mudah akses pendidikan, kesehatan hingga pekerjaan sebagai ukuran kualitatif yang akan dirasakan masyarakat.

Sedangkan ukuran kuantitatifnya bisa diukur dengan perolehan laba BUMN, setoran pajak dan dividen ke kas negara, pertumbuhan ekonomi, rasio kesenjangan kaya-miskin, turunnya angka pengangguran usia produktif dan bermacam indikator lainnya yang tercatat, terukur dalam angka-angka. (#)

Penulis Prima Mari Kristanto Penyunting Mohammad Nurfatoni

One thought on “Bagi-Bagi Kursi Komisaris untuk Tim Sukses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *