Empat Bekal dari Nabi bagi para Pendakwah
Bagaimana Rasulullah Saw menyampaikan dakwah? Apa saja yang harus diteladani dari Rasulullah Saw bagi seorang pendakwah?
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Rasulullah Saw telah memberikan contoh bagaimana menjadi dai. Bagaimana ketika berada di tengah-tengah umat.
Berikut ini beberapa penjelasan Rasulullah Saw tentang seorang Muslim yang juga adalah seorang dai:
1. Terselamat Orang Lain dari Lisan dan Tangannya
“Muslim adalah orang yang selamat dari lisannya dan tangannya, dan muhajir adalah orang yang berhijrah (meninggalkan) apa-apa yang dilarang oleh Allah.” (H.R. Bukhari).
Hadis ini memberi penjelasan agar seorang Muslim tidak menyakiti manusia dengan lisan dan tangannya. Secara psikologis orang sudah pernah dilukai hatinya, maka sulit bagi dia menerima perkataan/ajakan orang yang melukainya.
Baca juga: 8 Karakter Munafik
Terlukanya hati manusia bisa melalui ucapan dan bisa juga melalui perbuatan. Oleh sebab itu menjadi bimbingan bagi dai; walaupun dia mau menyampaikan kebenaran, namun seharusnya dia memahami prinsip-prinsip dakwah.
2. Menyelematkan
Abdullah bin umar meriwayatkan, “Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, ’Islam yang manakah yang paling baik?’ Nabi menjawab, ’(Hendaknya) engkau memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal.’” (H.R. Bukhari).
Hadis ini memberi dorongan agar seorang Muslim memberikan manfaat baik melalui perbuatan maupun kata-katanya.
Jika ada orang yang kelaparan, lalu Anda datang mengajari mereka tentang kebaikan dan ada orang lain mendatangi si kelaparan dengan makanan, maka dapat diduga bahwa si kelaparan akan lebih mendengar suara pembawa makanan daripada penyeru kebaikan.
Sebenarnya Islam sudah mengajarkan agar kita menebar keselamatan, namun yang melakukan ajaran ini justru orang yang akidahnya berbeda dengan kita.
3. Ikhlas Pijakannya
Diriwayatkan dari Abdullah bin salam Rasulullah Saw bersabda, ’Wahai manusia, hendaklah kalian memberi makan, sebarkan salam dan salatlah di malam hari sedangkan manusia dalam keadaan tidur, maka kamu akan masuk surga dengan selamat.’ (H.R.Tirmidzi).
Mengadu dan meminta kepada Allah merupakan bekal utama seorang dai, pembekalan pendekatan malam hari ini telah dilakukan Rasulullah kepada generasi sahabat pada tahun-tahun awal dakwah Rasulullah saw.
4. Akhlakul Karimah
Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw, kemudian bertanya, ’Wahai Rasulullah, apakah agama Islam itu?’ Nabi berkata, ’Khusnul khuluk (akhlal yang baik)’ kemudian datang dari sebelah kiri dan bertanya, ’Apakah agama itu?’ Nabi menjawab, ’Khusnul khuluq’. Kemudian dia datang dari arah belakang dan bertanya, ’Wahai rasulullah, apakah agama itu?’
Maka Rasulullah saw melihat orang itu dan berkata, ’Apakah kamu tidak mengerti, agama adalah hendaknya kamu jangan marah.’ (H.R. Al-Maruzi). Hadis ini mengajarkan kepada kita agar selalu berakhlak yang baik.
Dari gambaran di atas dapat dilihat bahwa keberadaan umat seharusnya merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu, ketidakhadirannya akan menyebabkan masyarakat mencarinya.
Namun bagaimana dengan kondisi ummat Islam saat ini? Jika kehadiran kita tidak diharapkan oleh umat, mari kita retrospeksi! (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni