Mendiknas Kunjungi MUI, Bicarakan Masalah Ini
Mendiknas berdiskusi dengan pimpinan MUI soal peningkatan kualitas pendidikan. Ketua Umum MUI bersyukur presiden menunjuk menteri pendidikan dari Muhammadiyah.
Tagar.co – Mendiknas Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed berkunjung ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Ahad (4/11/2024).
Kunjungan Menteri Abdul Mu’ti itu usai menutup acara Rapat Kerja Nasional ke-2 Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah di Raya Menteng Jakarta Pusat.
Abdul Mu’ti diterima oleh Ketua Umum MUI KH Muhammad Anwar Iskandar didampingi Sekjen MUI Dr. Amirsyah Tambunan, dan Wakil Ketua Badan Arbitrase Syariah (Basyarnas) MUI Dr. Ihsan Tanjung.
Mendiknas Abdul Mu’ti mengatakan, kunjungan ini bagian dari silaturrahmi ke berbagai lembaga lintas agama untuk meminta masukan terkait peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Baca Juga Bank Indonesia Apresiasi Pengembangan Wakaf Muhammadiyah
Kiai Anwar menyampaikan syukur dan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto menunjuk Prof. Dr. Abdul Mu’ti sebagai menteri pendidikan dasar dan menengah berasal dari Muhammadiyah.
Dia berterima kasih atas kunjungan ini. ”Saya berharap dapat meningkatkan kerja sama bidang pendidikan di Indonesia yang dapat melahirkan tokoh bangsa,” katanya.
Dalam catatan sejarah perjuangan bangsa, sambung dia, sejumlah tokoh bangsa lahir dari lembaga pendidikan dan pondok pesantren yang dikelola organisasi kemasyarakatan seperti NU, Muhammadiyah dan lainnya yang berhimpun di MUI sejumlah 87 ormas.
Kiai Anwar Iskadar yang juga Wakil Ketua Rais Am PBNU ini menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai sejarah kejuangan bangsa kepada anak didik supaya memahami perjuangan para tokoh-tokoh Ormas.
Amirsyah Tambunan menambahkan dalam kunjungan ini bicara seputar peningkatan kualitas pendidikan agar mampu melahirkan tokoh-tokoh dan pahlawan bangsa seperti dari Jawa Tengah Pangeran Diponegoro, dari Sumatera Barat Imam Bonjol, dari Aceh Cut Nyak Din, Sisingamangaraja dari Sumatera Utara, dari NU KH Hasyim Ashari, dari Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.
Baca Juga Sekjen MUI: Memperkuat Bahasa Indonesia untuk Memajukan Peradaban Bangsa
”Ini harus menjadi bagian dari pengetahuan dasar dalam pendidikan nasional. Selama ini anak didik kita nyaris belum memahami secara utuh hakikat sejarah para pahlawan bangsa yang memiliki idealisme dan pengorbanan yang tinggi untuk mendukung kemerdekaan dan kedaulatan bangsa,” katanya.
Menurut dia, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Sebaliknya bangsa yang tidak bersyukur ketika melupakan jasa para pahlawan bangsa. (#)
Penyunting Sugeng Purwanto