Fauzan Jaga Tradisi Rektor UMM Jadi Anggota Kabinet?
Fauzan, termasuk satu dari seratusan tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto dalam proses seleksi kabinet. Fauzan akan menjaga tradisi (mantan) Rektor UMM jadi menteri?
Tagar.co – Wajah pria bertubuh tinggi besar itu tampak sumringah. Kemeja batik bercorak coklat tua yang dikenakannya membuat penampilannya semakin berwibawa.
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2016-2020 dan 2020-2024 Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., itu layak berbahagia. Pasalnya dia termasuk satu dari 100 lebih tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Saat masa kampanye, Fauzan menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Nasional Kampanye (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo menjelaskan pemanggilan sejumlah tokoh ini merupakan bagian dari seleksi yang sudah dilakukan sejak lama. Ia mengaku telah mempelajari dan memantau nama-nama yang berpotensi bergabung dalam kabinetnya.
“Hari ini hanya untuk mengonfirmasi apakah mereka bersedia membantu di bidang yang saya tawarkan,” ungkapnya.
Baca juga: 100 Lebih Tokoh Telah Dipanggil Prabowo Subianto, Ini Daftarnya
Dua hari Prabowo telah memanggil 108 tokoh. Pada Senin (14/10/2024) dia telah memanggil 49 tokoh sebagai calon menteri.
Sedangkan pada Selasa (15/10/2024) sebanyak 59 tokoh dia panggil yang kabarnya akan diproyeksikan sebagai menteri atau wakil menteri dan kepala badan.
Tradisi Kabinet
Bila Fauzan akhirnya benar-benar menjadi anggota kabinet Prabowo Subianto, artinya dia berhasil menjaga tradisi (mantan) Rektor UMM di kabinet.
Tradisi itu dimulai dari Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar (wafat 7 September 2020), Rektor UMM tahun 1983-2000. Dia pernah ditunjuk menjadi Menteri Agama pada 23 Mei 1998–20 Oktober 1999 di masa Presiden B.J. Habibie.
Pada pemerintahan Presiden Megawati Sukarnoputri tahun 10 Agustus 2001–2004 Oktober 2004, Abdul Malik Fadjar dipercaya sebagai Menteri Pendidikan Nasional.
Pada masa Megawati pula, Malik pernah ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat ad interim pada masa 22 April 2004–20 Oktober 2004.
Baca juga: Abdul Mu’ti Diminta Prabowo Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Tradisi itu dilanjutkan oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Rektor UMM tahun 2000–2016. Pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Muhadjir dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional pada 27 Juli 2016–20 Oktober 2019. Dia menggantikan Anies Baswedan yang di-resuffle.
Pada masa pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Muhadjir Effendy diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, sejak 23 Oktober 2019 dan akan berakhir pada 20 Oktober 2024.
Sebelumnya dia juga pernah menjadi Menteri Sosial ad interim pada 6 Desember 2020–23 Desember 2020 dan 6 September 2024–11 September 2024.
Muhadjir juga pernah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga pada masa 13 Maret 2023–3 April 2023. (#)
Mohammad Nurfatoni, dari berbagai sumber