Agar Anak-Anak Putus Sekolah Kembali Belajar

0
Data anak putus sekolah di Kabupaten Brebes diungkap. Taman Baca Masyarakat maupun Perpustakaan Desa diajak berlatih mendampingi anak putus sekolah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di sana.

Adi Assegaf menjelaskan cara pendampingan anak putus sekolah. (Tagar.co/Putera)

Data anak putus sekolah di Kabupaten Brebes diungkap. Taman Baca Masyarakat maupun Perpustakaan Desa diajak berlatih mendampingi anak putus sekolah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di sana.
Adi Assegaf menjelaskan cara pendampingan anak putus sekolah. (Tagar.co/Putera)

Data anak putus sekolah di Kabupaten Brebes diungkap. Taman Baca Masyarakat maupun Perpustakaan Desa diajak berlatih mendampingi anak putus sekolah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di sana.

Tagar.coBanner putih terbentang di aula Dinas Arsip Dan Perpustakaan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di sana tertulis giat Senin (14/10/2024) pagi itu, “Pelatihan Pendampingan Anak Putus Sekolah”.

Meja panjang cukup untuk 3-4 orang pun terisi penuh. Pesertanya terdiri dari 21 ketua/perwakilan kepala Perpusdes dan 19 ketua/perwakilan Taman Baca Masyarakat (TBM) se-Kabupaten Brebes. Salah satu pesertanya perwakilan dari TBM Harun Ar Rasyid, Padakaton.

Akademisi yang juga tenaga ahli DPR RI Adi Assegaf, S.Kom., M.A.P. hadir sebagai pemateri. Adi, sapaan akrabnya, menegaskan, “Pendampingan anak putus sekolah penting dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Brebes.”

Selain itu, ia mengajak peserta memahami mengapa anak sampai mengalami tidak lanjut sekolah. Barulah Adi mengajarkan metode pendampingan, termasuk bagaimana pendekatan layanan kepada masyarakat, serta membangun kepercayaan dengan orangtua dan anak. Ia meyakini, peran masyarakat diperlukan dalam hal ini.

Baca Juga: Teologi Kasihan Modal Toleransi Beragama

Data anak putus sekolah di Kabupaten Brebes diungkap. Taman Baca Masyarakat maupun Perpustakaan Desa diajak berlatih mendampingi anak putus sekolah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di sana.
Adi Assegaf menjelaskan cara pendampingan anak putus sekolah. (Tagar.co/Putera)

Pendekatan Empatik

Di samping itu juga perlu dukungan dari pemerintah. “Kolaborasi dengan lembaga pendidikan setempat, Perpustakaan Desa, dan Taman Bacaan Masyarakat,” imbuh pria berbaju dinas hijau itu.

Dalam pelatihan tersebut, Adi menegaskan, “Pentingnya pendekatan yang empatik dan berkelanjutan dari pemerintah setempat dalam mewujudkan Gerakan Kembali Bersekolah (GKB), maka diperlukan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan pendampingan.”

Misal, bagaimana memberikan motivasi kepada anak-anak yang sekolahnya terputus agar kembali sekolah dan pelatihan soft skill bagi mereka.

Muhammad Abdul Fery, Pengurus Rumah Baca Harun Ar Rasyid, menyatakan senang bisa ikut acara ini dan mendapatkan ilmu baru yang sangat bermanfaat. “Terutama materi-materi tentang anak-anak putus sekolah di wilayah pemerintah Kabupaten Brebes,” ungkap dia.

Presiden Forum Pengusaha Muda Brebes (Forbes) ini berharap, Pemerintah Kabupaten Brebes selalu memperhatikan pendidikan agar bisa meningkatkan IPM Kabupaten yang lebih baik. Tak hanya itu, ia berharap bisa memberikan pendampingan kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan.  (#)

Jurnalis Putera Penyunting Sayyidah Nuriyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *