Peserta Berebut Ruang dan Kursi, UMM Autism Summit 2024 Seru!
Peserta UMM Autism Summit (UAS) 2024 masih bertahan hingga sesi penutupan. Sekitar 600 peserta menyaksikan deklarasi naskah komitmen sebagai wujud tindak lanjut UAS 2024.
Tagar.co – Pintu sekat aula A lantai 9 Gedung Kuliah Bersama 4 dibuka. Tak disangka, 600 peserta hadir sepenuhnya, memenuhi ruang itu di sesi penutupan hari ketiga UMM Autism Summit (UAS) 2024.
Setelah anak-anak istimewa unjuk bakat di atas panggung, Ketua Panitia Dr. Zainul Anwar, M.Psi., Psikolog menyampaikan laporan kegiatan UAS 2024. Pria berbaju batik dan bercelana hitam itu memulai laporannya dengan pantun berikut.
Jalan-jalan ke kota malang
UMM Autism Summit bikin terkenang
Belajar pun jadi senang
Demi masa depan lebih demi gemilang
Gema “cakep” terdengar di penjuru aula. Para peserta semangat membalas pantun Zainul.
Dari podium di sisi kiri panggung, Zainul melaporkan, kegiatan ini diikuti sekitar 600 peserta dari berbagai kalangan. “Ada akademisi, praktisi, dokter, psikolog, orangtua, dan guru,” urai bapak berkacamata itu.
Termasuk narasumbernya, lanjut Zainul, ada 40 orang dari berbagai kalangan. Di antaranya ada dokter, psikolog, orangtua, peneliti, dan lainnya ikut meramaikan. Ia juga mengapresiasi anak-anak berkebutuhan khusus yang ikut meramaikan dengan unjuk bakat masing-masing di talent show.
Berdasarkan penilaiannya, expo therapy dan bazar pada rangkaian UAS 2024 ini cukup meriah. “Banyak cerita unik selama tiga hari kegiatan saya banyak terima WA,” ungkapnya.
Dari cerita itulah Zainul mengetahui banyak yang cukup terkesan. Ia lantas membacakan salah satu komentar peserta melalui WA, “Baru kali ini saya ikut workshop yang berebutan ruang dan kursi seperti mau tes CPNS.” Para peserta gerr-gerran mendengarnya.
Baca juga: Pentingnya Membentuk Relawan Sosial, Lima Perannya
Rebutan ruang dan kursi ini memang terjadi di hari pertama, Kamis (3/10/2024). Pasalnya, sejak awal panitia sudah menginformasikan melalui panduan kegiatan tertulis:
“Selama pelaksanaan kegiatan, peserta dapat memilih topik/kelas yang akan diikuti selama kelas belum penuh. Jika kelas sudah penuh, maka peserta dapat memilih kelas yang lain.”
Peserta mayoritas berlatar belakang guru pun berebut memasuki ruang workshop dengan tema yang relevan dengan dunia pendidikan. Ruang-ruang ada yang di lantai 4. Bahkan mereka rela mengantre lama berdiri di depan ruangan untuk bisa masuk di kelas yang mereka inginkan.
Zainul lanjut membacakan komentar dari para peserta, “Selama tiga hari ini tidak boring. Karena sejak pagi sampai sore biasanya hanya duduk di satu tempat. Ini kita berebut ruang dan tempat. Ini menarik, seru!”
Dari fenomena itu, Zainul mengucapkan, “Kami mewakili panitia memohon maaf sebesar-besarnya apabila selama kegiatan barangkali ada yang kurang berkenan. Sesungguhnya itu bukan disengaja tapi faktor keterbatasan kami.”
Naskah Komitmen
Sebagai bagian awal tindak lanjut rangkaian kegiatan selama tiga hari itu, pada Jumat (4/10/2024) malam, pihaknya undangan beberapa perwakilan dari perguruan tinggi yang sudah hadir.
“Kita sharing banyak. Membuahkan hasil berupa Naskah Komitmen UMM Autism Summit,” ungkapnya.
Berikut naskah yang ia bacakan:
Kami akademisi, Komnas dan praktisi autisme Indonesia selama tiga hari ini berada di Kampus 3 UMM melaksanakan beragam aktivitas mulai dari workshop, talkshow, seminar, pameran, dan demo terapi. Semua upaya memberi layanan putra putri Indonesia dengan autisme.
Kami memiliki niat dan sikap yang selaras tentang layanan autisme di Indonesia, bersepakat menyatakan:
Tulus ikhlas mengemban layanan autisme di Indonesia.
Secara bersama-sama mengembangkan layanan autisme yang berkualitas dan inklusif di Indonesia melalui identifikasi dalam pelayanan yang dan merumuskan strategi intervensi efektif dan terkini.
Mengembangkan program intervensi berbasis bukti yang melibatkan teknologi untuk mendukung individu dengan autisme.
Pembentukan jaringan nasional untuk berbagi sumber daya dan best practice dalam layanan autisme.
Memfasilitasi kolaborasi antar disiplin ilmu dan membentuk komunitas praktik untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kualitas layanan bagi individu dengan autisme.
Kami berkomitmen untuk terus memperbarui pemahaman terhadap autisme melalui kajian terhadap pengembangan terbaru dalam diagnosis dan karakteristik autisme.
Serta eksplorasi isu terkini seperti inklusi sosial dan dukungan keluarga.
Melakukan informasi secara berkala terhadap implementasi program yang telah dikembangkan Untuk memastikan efektivitasnya.
Kami berkomitmen menyebarluaskan hasil summit dalam bentuk publikasi ilmiah dan laporan yang bisa diakses masyakarat umum. (#)
Jurnalis Sayyidah Nuriyah Penyunting Mohammad Nurfatoni