Smamsi Merayakan Hari Batik Nasional Penuh Gaya

0
Guru dan siswa Smamsi merayakan Hari Batik Nasional dengan penuh gaya, meskipun ada siswa yang harus meminjam baju batik untuk bisa memperingati hari spesial itu.

Sekelompok siswa Smamsi dengan penuh gaya mengenakan baju batik di Hari Nasional Batik 2 Oktober 2024 (Tagar.co/Chilmiyati)

Guru dan siswa Smamsi merayakan Hari Batik Nasional dengan penuh gaya, meskipun ada siswa yang harus meminjam baju batik untuk bisa memperingati hari spesial itu.
Sekelompok siswa Smamsi dengan penuh gaya mengenakan baju batik di Hari Nasional Batik 2 Oktober 2024 (Tagar.co/Chilmiyati)

Guru dan siswa Smamsi merayakan Hari Batik Nasional dengan penuh gaya, meskipun ada siswa yang harus meminjam baju batik untuk bisa memperingati hari spesial itu.

Tagar.co– Pagi itu, SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik, Jawa Timur, disulap menjadi catwalk batik, menyambut Hari Batik Nasional pada Rabu, 2 Oktober 2024. Wajah-wajah ceria siswa dan guru, semuanya berbalut batik yang penuh warna, menghiasi sekolah.

Para siswa, dengan semangat menggebu, memasuki gerbang sekolah di mana para guru, termasuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ahmad Zainudin, S.Pd., menyambut mereka dengan senyum lebar.

“Ini bukan sekadar berpakaian, ini adalah perayaan budaya,” ujar Zainudin, menjelaskan pentingnya acara ini untuk melestarikan batik.

Di halaman sekolah, suasana berbeda terasa. Tidak ada seragam putih-abu-abu hari itu, berganti dengan kain batik yang membuat para siswa terlihat lebih dewasa dan penuh gaya. Mereka tidak melewatkan kesempatan ini untuk berfoto, mengabadikan momen unik di mana sekolah terasa lebih berwarna.

“Meski harus pinjam atau beli, yang penting bisa ikut serta,” kata Mufahimah siswa Fase F2, menunjukkan semangat mereka untuk berpartisipasi. Kegiatan ini bukan hanya tentang mengenakan batik, tetapi juga tentang merasakan kebangsaan dan kecintaan pada budaya lokal.

Baca juga: Silaturahmi Wali Siswa Smamsi: Antara Antusiasme dan Ketegangan

Acara ini juga menjadi ajang edukasi, di mana siswa diajak untuk lebih memahami dan menghargai batik bukan hanya sebagai pakaian, tapi sebagai simbol identitas dan seni yang penuh makna. “Batik mengajarkan kesabaran dan ketekunan,” kata Zainudin.

Setelah salat Duha berjamaah, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto dan unggahan ke media sosial, menjadi cara modern untuk mempromosikan batik. “Dengan memposting batik di sosmed, kita ikut melestarikan warisan budaya,” kata Mufahimah sambil tersenyum.

Hari Batik Nasional di Smamsi bukan hanya perayaan, tapi juga sebuah gerakan untuk menjaga dan memperkuat identitas bangsa, menanamkan rasa bangga pada produk lokal, dan mengingatkan generasi muda akan pentingnya persatuan dalam keberagaman. (#)

Jurnalis Chilmiyati Penyunting Mohammad Nurfatoni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *