Muhammadiyah Organisasi Nonprofit Terkaya di Dunia

0
Muhammadiyah saat ini punya aset 400 triliun rupiah atau setara dengan 27 miliar dolar AS. Sehingga ormas yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan ini bisa disebut sebagai salah satu organisasi non-profit terbesar di dunia. 

Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim (Tagar.co/Istimewa)

Muhammadiyah saat ini punya aset 400 triliun rupiah atau setara dengan 27 miliar dolar AS. Sehingga ormas yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan ini bisa disebut sebagai salah satu organisasi non-profit terbesar di dunia. 
Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim (Tagar.co/Istimewa)

Muhammadiyah saat ini punya aset 400 triliun rupiah atau setara dengan 27 miliar dolar AS. Sehingga ormas yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan ini bisa disebut sebagai salah satu organisasi nonprofit terbesar di dunia. 

Tagar.co – Dalam suasana akrab di Kota Yogyakarta yang penuh sejarah, Ghufron Mustaqim, Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) berbagi sebuah narasi yang mengubah persepsi banyak orang. 

Di tengah-tengah Kopi Darat Nasional Pengusaha yang berlangsung dari tanggal 21 sampai 22 September 2024 di SM Tower Malioboro, ia mengungkapkan sebuah fakta mengejutkan tentang Muhammadiyah.

“Berdasarkan data dari CNBC, aset Muhammadiyah saat ini mencapai 400 triliun rupiah, atau setara dengan 27 miliar dolar AS,” kata Wakil Ketua Lembaga Pembinaan UMKM Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.  

Baca juga: Serikat Usaha Muhammadiyah Terbuka untuk Anggota Umum

Para hadirin, terdiri dari hampir 200 pengusaha dari berbagai penjuru Indonesia, mendengarkan dengan penuh perhatian. Ghufron melanjutkan, berdasarkan data yang saya miliki dari LQ45 atau perusahan-perusahaan terbesar di Indonesia yang masuk di bursa saham, rasio market cap dan banyaknya aset, dimana variannya agak banyak, mulai 1-60. Nilai ini untuk mengestimasikan nilai Muhammadiyah apabila Muhammadiyah divaluasi seperti perusahaan.

“Saya ambil yang konservatif saja, karena variaannya tadi banyak, 1-60 multiplayernya. Saya hanya ambil 10 kali multiplayer. Dengan sekali multiplayer, total aset Muhammadiyah yang sebanyak USD 27 billion tersebut itu akan berakhir dengan hitungan market cap Muhammadiyah senilai USD 270 billion,” paparnya.

Cerita ini bukan hanya tentang angka-angka besar; ini adalah tentang sebuah gerakan yang dimulai dari akar rumput, yang kini menjadi salah satu organisasi nonprofit terbesar di dunia. 

Ghufron menjelaskan, “Bayangkan, market cap Muhammadiyah setara dengan gabungan dari 12 perusahaan terbesar di Indonesia. Dari BCA, BRI, Bank Mandiri, Telkom, Astra, BNI, Unilever, Indofood Alfamart, hingga BSI Syariah. Semuanya jika digabung, baru sebanding dengan Muhammadiyah.”

Naga Terbesar

Ia kemudian tersenyum, “Kalau ada yang bilang ‘9 naga’ menguasai ekonomi Indonesia, maka naga terbesar itu adalah kita, Muhammadiyah.”

Ghufron lalu membandingkan Muhammadiyah dengan raksasa korporasi global. Bahkan, sekalipun dibandingkan dengan perusahaan multinasional Muhammadiyah ternyata lebih kaya dari mereka yang hadir di puluhan bahkan ratusan negara di dunia. Seperti Chevron, Nestle, Toyota, Shell, Alibaba, dan sebagainya.

“Saya menyampaikan ini agar kita bersyukur sekaligus percaya diri. Jangan sampai kader maupun pengusaha-pengusaha Muhammadiyah itu punya mental inferiority complex. Karena Muhammadiyah yang kita miliki bersama, kalau diukur dengan ukuran materi, adalah naga terbesar di Indonesia,” tegasnya.

Baca jugaKopdar Pengusaha Sumu Akan Luncurkan Ojek Online Zendo

Dirinya menyebut, inilah Muhammadiyah yang kita miliki. Muhammadiyah yang kita besarkan. “Oleh karena itu teman-teman, dari hitungan ini, yang insyaallah akurat, kita harus semakin percaya diri bahwa Muhammadiyah tidak hanya berkarya di level Indonesia tapi harus berkarya di level global,” tandas Ghufron Mustaqim.

Dengan suasana penuh inspirasi, acara ini bukan hanya sebuah pertemuan pengusaha, tetapi sebuah perayaan dari sebuah gerakan yang telah menjadi simbol dari kekuatan dan kebesaran, bergerak dari lokal menuju global, menyentuh kehidupan dengan nilai dan kekayaan yang jauh melampaui materi. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *