Tagar.co

Home » Aplikasi Medsos yang Paling Banyak Dipakai di Indonesia Tahun 2024
Aplikasi medsos atau media sosial yang paling banyak dipakai di Indonesia tahun 2024 disurvei oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasilnya: Facebook masih merajai dan pengguna TikTok melonjak.

Aplikasi Medsos yang Paling Banyak Dipakai di Indonesia Tahun 2024

Aplikasi medsos atau media sosial yang paling banyak dipakai di Indonesia tahun 2024 disurvei oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasilnya: Facebook masih merajai dan pengguna TikTok melonjak.
Ilustrasi freepik.com premium

Aplikasi medsos atau media sosial yang paling banyak dipakai di Indonesia tahun 2024 disurvei oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasilnya: Facebook masih merajai dan pengguna TikTok melonjak.

Tagar.co – Facebook masih menjadi aplikasi media sosial (medsos) yang paling banyak digunakan di Indonesia. Berdasarkan Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024 yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Facebook menempati peringkat pertama dengan 64,35 persen pengguna.

Disusul YouTube 50,84 persen; TikTok 34,36 persen; Instagram 29,69 persen; X 1,06 persen; Linkedin 0,04 persen; dan aplikasi lainnya 1,75 persen. Sementara yang menjawab tidak tahu 2,6 persen.

Baca juga: Persentase Ponsel Aktif di Indonesia Lebih Tinggi daripada Dunia

Jika dibandingkan pada survei tahun 2023, persentase pengguna aplikasi TikTok ini mengalami peningkatan yang signifikan. Facebook juga mengalami kenaikan meski tidak sebanyak TikTok. Adapun persentase pengguna YouTubedan Instagram mengalami penurunan.

Pada tahun 2023 pemakai aplikasi medsos adalah: Facebook 60,24 persen; YouTube 65,14 persen; TikTok 26,8 persen; Instagram 30,51 persen; X 0,91 persen; Linkedin 0,06 persen; dan aplikasi lainnya 1,77 persen. Sementara yang menjawab tidak tahu 10,98 persen.

Medsos Berdasarkan Generas

Jika dilihat berdasarkan generasi, hasil survei menunjukkan 100 persen Generasi Pre Boomer (kelahiran <1945) adalah pemakai Facebook; disusul Generasi Milenial (kelahiran 1981-1996) 74.09 persen.

Generasi X (kelahiran 1965-1980) 66,30 persen; Generasi Baby Boomers (kelahiran 1946-1994) sebanyak 56,59; dan Generasi Z (kelahiran >2013) sebanyak 51,64 persen.

Adapun Gen Z terbanyak memakai Instagram yakni 51,90 persen. Disusul Gen Milenial 22,14 persen; Gen X 12,91 persen; Gen Baby Boomers 12,79 persen; dan Gen Pre Boomers 0,00 persen.

Sementara itu Gen X banyak memakai YouTube (62,91 persen); Generasi Baby Boomers 61,63 persen; Gen Milenial (53,42); Gen Z 38,63 persen; Gen Pre Boomer 0,00 persen.

Gen Pre Boomers 100 persen memakai TikTok, lalu Gen Zen 46,84 persen; disusul Gen Milenial  31,732 persen; Gen X 22,63 persen; Gen Baby Boomers 13,57 persen. 

Untuk X, Gen Z yang memakainya 1,98 persen; Gen Milenial 0,77 persen; Gen X 0,39. Adapuan Gen Baby Boomers dan Pre Boomer tidak ada yang menggunakan X.

Sementara Linkedin hanya digunakan oleh Gen Z dan Milenial, masing-masing dengan persentase 0,08 dan 0,03 persen.

Waktu Bermedsos

Hasil survei APJII juga menunjukkan jika responden mayoritas menggunakan waktu 1-2 jam sehari untuk bermedsos (36,54 persen). Selanjutnya 2-3 jam (23,03 persen); di bawah 1 jam (15,44 persen); lebih dari 4 jam (13,78 persen); dan 3-4 jam (11,22 persen).

APJII menyelenggarakan survei pada tanggal 18 Desember 2023 sampai dengan 19 Januari 2024. Jumlah respondennya sebanyak 8.720 orang (berusia minimal 13 tahun) yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka oleh enumerator terlatih. (#)

Mohammad Nurfatoni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *