Selamatkan Tanah Subur Nganjuk dari Jerat Industri

0
Tanah subur Nganjuk menghasilkan berbagai produk pertanian. Sayangnya, kesuburan tanai itu mulai terancam dengan kehadiran industri.

Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk (Tagar.co/Istimewa)

Tanah subur Nganjuk menghasilkan berbagai produk pertanian. Sayangnya, kesuburan tanai itu mulai terancam dengan kehadiran industri.
Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk (Tagar.co/Istimewa)

Tanah subur Nganjuk menghasilkan berbagai produk pertanian. Sayang, kesuburan tanah itu mulai terancam dengan kehadiran industri.

Opini oleh Sujarwa, putra daerah Nganjuk

Tagar.co – Kabupaten Nganjuk, wilayah peninggalan Empu Sendok ini, dikenal sebagai wilayah yang sangat subur. Mulai dari padi, sayuran, kedelai, hingga jagung, semua tumbuh subur dan memberikan hasil panen yang luar biasa. 

Salah satu contohnya adalah Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, yang tanahnya begitu produktif. Namun, sayangnya, potensi pertanian ini mulai terancam oleh pembangunan industri yang merangsek. Walaupun baru satu industri peternakan yang masuk di desa ini, tapi itu sudah menjadi kekawatiran dan ancaman bagi industri pertanian.

Tak bisa dipungkiri, tanah yang subur ini lebih cocok untuk ditanami daripada didirikan gedung-gedung industri. Bayangkan, lahan pertanian di wilayah utara yang penuh dengan tanaman, kini harus disulap menjadi tempat pabrik. Dampaknya jelas: rusaknya ekosistem pertanian dan hilangnya potensi besar dari sektor pertanian.

Baca juga: Miskin di Negeri Kaya, Quo Vadis SMK?

Ironisnya, tanah subur yang menjadi kebanggaan masyarakat malah dijual untuk kepentingan industri. Kita seharusnya bertanya, apakah ini satu-satunya jalan dan cara untuk memajukan daerah? apakah ini yang di namakan modernisasi kehidupan ?

Padahal, jika bupati mau mengatur sistem pemasaran pertanian yang lebih baik, mulai dari hulu ke hilir, yang bisa jauh lebih menguntungkan bagi para petani . Kita bisa meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat APBD. Pertanyaan selanjutnya mengapa justru industri yang dipilih?

Jelang Pilkada

Apakah, keputusan ini semata-mata hanya memenuhi kepentingan politik dan uang?

Seharusnya, pemimpin daerah bisa berpikir lebih panjang untuk masa depan pertanian, bukan hanya mengambil jalan pragmatis yang cepat tapi merugikan.

Menjelang terlaksananya pilkada di Kabupaten Nganjuk dengan tiga calon pilihan partai politik ini, mari kita merenung. Bagaimana jika kita bisa menciptakan pemilu yang lebih murah dan transparan, sehingga pemimpin terpilih benar-benar berfokus pada pembangunan berkelanjutan, bukan mengorbankan lahan subur demi kepentingan sesaat?

Baca juga: Legenda Putri Sedudo dan Makna Kemerdekaan

Masyarakat Nganjuk, pilihlah calon yang memiliki program yang tetap mempertahankan pertanian dan berjanji mengatur pemasaran hasil pertanian dari hulu ke hilir dengan menguntungkan petani dan meningkatkan APBD pemerintah. Jika poin ini tidak masuk dalam kontrak politik, maka lima tahun ke depan akibat buruk yang akan ditanggung masyarakat awam.

Saatnya kita jaga tanah Nganjuk tetap subur dan produktif untuk pertanian yang mengagumkan bagi generasi mendatang! (#)

Peyunting Mohammad Nurfatoni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *