Sirkus Pernikahan: Kisah Akrobatik Rumah Tangga Agus Mulyadi-Kalis Mardiasih
Buku Sirkus Pernikahan adalah karya Agus Mulyadi yang menceritakan kisah rumah tangganya bersama Kalis Mardiasih. Ditulis dengan gaya receh tapi mengena, kritis tapi juga jenaka.
Tagar.co – Sirkus Pernikahan merupakan kumpulan kisah rumah tangga yang ditulis Agus Mulyadi (blogger, redaktur mojok.co, influencer) sebagai kado ulang tahunnya pada 3 Agustus 2024 lalu.
Di dalam buku tersebut, ia kisahkan perjalanan rumah tangganya bersama Kalis Mardiasih (influencer, penulis, aktivis NU, pejuang kesetaraan) yang penuh dengan aksi-aksi akrobat. Ada unik, kritis, humoris, dan banyak kocaknya.
Dia merasa, segala ketakutan dalam hidup bisa teratasi dengan keberhasilannya menikah dengan Kalis Mardiasih. Perempuan cerdas yang menurutnya sangat berpotensi untuk menafkahi dirinya, bukan sebaliknya.
Baca juga: K.H. Hasan Abdullah Sahal Tokoh Perbukuan IBF 2024
Buku ini berisi lima bagian. Bagian pertama berisi kisah awal-awal pernikahan mereka. Bab kedua adalah perjalanan satu tahun pernikahan. Berlanjut dua tahun pernikahan, tiga tahun pernikahan, dan empat tahun pernikahan.
Tema-tema receh tapi berisi ditulis Agus dengan sangat mengalir dan menghibur. Menurutnya, menikah itu walaupun membahagiakan, tapi juga mengurangi ruang gerak kehidupan. Hal itu memang menjadi konsekuensi yang harus ditanggung atas imbalan kebahagiaan yang sudah didapat.
Pernikahan ibarat Ruang Sirkus
Dipilihnya judul Sirkus Pernikahan, menurutnya karena sirkus adalah arena tempat banyak pertunjukan tidak lazim yang bisa ditampilkan dan menjadi hiburan.
Di sana ada pemain akrobat yang melenting dari satu tiang ke tiang yang lain. Ada badut yang menampilkan aksi lempar bola sambil sesekali membuat penonton tertawa. Juga ada singa yang berlenggak-lenggok dan melompat ke dalam lingkaran mengikuti perintah sang pawang. Masih banyak lagi yang lainnya.
“Saya pikir, pernikahan pun sejatinya adalah ruang sirkus. Dalam pernikahan, kita menjalani hidup yang penuh akrobat. Kita dipaksa menjadi badut yang harus senantiasa bahagia, lalu kita bisa berubah dari singa yang ganas dan kejam di alam liar, menjadi singa yang manis dan patuh pada sang pawang di bawah tenda,” tulisnya.
Baca juga: Buku Kehidupan Mengajariku, Quotes Lugas dan Berani Pimpinan Gontor
Kata Agus, kisah-kisah di buku ini ditulis semata untuk menunjukkan bahwa institusi pernikahan sejatinya tak selalu menyeramkan, tapi juga tak selalu menyenangkan.
Melalui buku setebal 194 halaman ini, Agus ingin menunjukkan bahwa di arena sirkus bernama pernikahan, dia rela hidup dengan penuh akrobat. Adakalanya luruh di hadapan istri, adakalanya dia juga ‘mengibuli’.
Salah satu contoh kekonyolan dan kejenakaan Agus ada di halaman 44 yang berisi percakapannya dengan Kalis.
“Mas, mau sore aku tuku celana olahraga agak banyak di Shopee,”
“Oh, oke… “
“Mas ora nesu?”
“Lha ngopo ndadak nesu? Wong yo duit duitmu. Lagian wingi aku yo bar check out ketipung dangdut,”
“Apaaaaaaa?”
Dengan beragam kekonyolan, buku Sirkus Pernikahan karya Agus Mulyadi ini kiranya patut jadi pilihan bacaan. Berisi kumpulan kisah rumah tangga yang receh namun menghibur dan tentunya membuat kita tersenyum. Selamat membaca! (#)
Jurnalis Nely Izzatul Penyunting Mohammad Nurfatoni