Tagar.co

Home » Santri Ponpes Salimul Ummah Menjual Singkong Hasil Panen Sendiri
Santri Ponpes Salimul Ummah memanfaatkan momentum pengajian Ahad pagi untuk belajar berbisnis. Mereka menjual singkong hasil panen di pondok mereka.

Santri Ponpes Salimul Ummah Menjual Singkong Hasil Panen Sendiri

Santri Ponpes Salimul Ummah memanfaatkan momentum pengajian Ahad pagi untuk belajar berbisnis. Mereka menjual singkong hasil panen di pondok mereka.
Santri Ponpes Salimul Ummah Magetan menjual singkong hasil panen. (Tagar.co/Samsul Hidayat)

Santri Ponpes Salimul Ummah memanfaatkan momentum pengajian Ahad pagi untuk belajar berbisnis. Mereka menjual singkong hasil panen di pondok mereka.

Tagar.co – Empat santri Pondok Pesantren Salimul Ummah Magetan menjual singkong hasil panen mereka di pengajian Ahad pagi (18/8/2024). Lokasinya di Panti Asuhan Muhammadiyah Jalan Salak, Magetan.

Para perempuan berkerudung hitam dan berbaju biru itu sabar menanti para pengunjung menghampiri stan mereka. Mereka tersenyum ramah setiap kali melayani calon pembeli.

Sementara singkong tertata rapi di dalam plastik. Di stan itu, singkong dihargai Rp 5.000,00 per bungkusnya. Di antara singkong-singkong tersebut, mereka menuliskan, “Singkong hasil panen Ponpes Salimul Ummah untuk Pengembangan Pondok.”

Menurut Akwam, S.Pd., Mudir Ponpes Salimul Ummah, Ponpes yang beralamat di Jalan Raya Magetan Panekan, Srogo, Magetan itu telah lama mengembangkan singkong. “Kami nandhur telo sudah lama sekali. Lokasi menanamnya di belakang pondok,” katanya saat ditemui di sela-sela pengajian Ahad pagi.

Baca juga: Upacara di Barat, Ada Hidangan Polo Pendem

Singkong yang sudah dipanen kemudian ditimbang. Para santri putra bekerja sama menimbang dan membungkusnya di halaman pondok.

“Kami melatih para santri bisnis, berwirausaha. Para santri membungkus sendiri. Ditimbang rata-rata per bungkus 1,5 kilogram ketela pohon,” terang Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren PDM Magetan itu.

Kini, kata Akwam, hasil panen ketela itu mereka jual kepada para jamaah. Pada pengajian ini, pihaknya menyiapkan 60 bungkus.

Penimbangan ketela pohon oleh Santri Ponpes Salimul Ummah. (Tagar.co/Samsul Hidayat)

Singkong Kaya Manfaat

Akwam pun mengungkap alasan Pondok Pesantren Salimul Ummah Magetan mengembangkan singkong sebagai bagian proses melatih kemandirian santrinya. Yakni besarnya manfaat yang terkandung pada tanaman itu.

“Ketela pohon atau singkong, Bahasa Jawanya telo, merupakan tanaman akar (umbi-umbian) yang banyak dikonsumsi di berbagai negara. Di Indonesia, ketela pohon merupakan sumber karbohidrat, menjadi makanan pokok yang cukup legendaris dan dikonsumsi hingga saat ini,” terangnya.

Kata dr. Fadhli Rizal Makarim, ketela pohon mengandung banyak nutrisi penting untuk mendukung kesehatan tubuh. Manfaat ketela pohon juga banyak. Seperti menurunkan tekanan darah, mengelola berat badan, dan mempercepat penyembuhan luka.

Ketela pohon kaya kalori dan mengandung banyak karbohidrat serta mineral. Selain itu, singkong merupakan sumber vitamin C, tiamin, riboflavin, dan niasin yang baik. Daun singkong dan akarnya bisa dimasak dan dikonsumsi, karena mengandung protein hingga 25 persen.

Baca juga: Bankziska Barat Bantu Modal Usaha Kalangan Marginal

Kuatkan Sistem Kepengurusan

Pondok Pesantren Salimul Ummah Magetan terus berproses guna meningkatkan kualitas pelayanan umat dan penguatan sistem kepengurusan. Secara struktur, pondok ini di bawah SMP dengan Kepala Sekolah Erwin.

Kepengurusan sudah pernah diajukan tetapi belum ada SKnya. Di tempat terpisah, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Magetan Wahid Mudzakir membenarkan hal itu.

“Sudah masuk ke kami berita acara kepengurusan Pondok Salimul Ummah. Sebagai Mudir Ustaz Akwam. Pak Amrozi Hamidi sebagai Sekretaris serta Pak Saryoto sebagai Bendahara,” ungkap Wahid.

“Berita acara kami terima dari Pak Suwarni, Wakil Ketua Bidang kepesantrenan,” lanjutnya saat dihubungi Kamis (22/8/2024) siang. (#)

Jurnalis Samsul Hidayat Penyunting Sayyidah Nuriyah

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *