Tagar.co

Home » Dua Hari Merayakan Kemerdekaan, Teringat Duka di Palestina
Dua hari SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan merayakan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI. Beragam kegiatan digelar, dari upacara hingga berbagai lomba. Dalam kemeriaan itu, mereka masih ingat duka rakyat Palestina yang belum merdeka dari penjajahan Israel.

Dua Hari Merayakan Kemerdekaan, Teringat Duka di Palestina

Dua hari SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan merayakan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI. Beragam kegiatan digelar, dari upacara hingga berbagai lomba. Dalam kemeriaan itu, mereka masih ingat duka rakyat Palestina yang belum merdeka dari penjajahan Israel.
Ingat Palestina (Tagar.co/Julia Cinta Az Zahra)

Dua hari SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan merayakan HUT Ke-79 RI. Beragam kegiatan digelar. Dalam kemeriahan itu, mereka ingat duka rakyat Palestina yang belum merdeka dari penjajahan Israel.

Tagar.co – Pagi itu, Kamis (15/8/2024) suasana di SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan, Jawa Timur, berbeda dari hari-hari biasanya. Hiasan merah-putih tampak menguasai setiap sudut sekolah. 

Tepat pukul 07.00 WIB, bel berbunyi yang menandakan dimulainya jam sekolah. Hari itu para siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat (Muhiba) melakukan presensi di lorong gerbang sekolah. Pada hari-hari biasa presensi dilakukan di kelas masing-masing. Sementara jam pelajaran digunakan untuk kegiatan Semarak Muhiba Merdeka (Semuka) II.

Seluruh siswa berkumpul dan berbaris di lapangan untuk melaksanakan apel pembukaan. Tepat pukul 07.15 apel yang dipimpin oleh Anggota Bidang Perkaderan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Muhiba, Ahmad Zariz Zani dimulai. 

Apel dibina oleh Isa Anshory, S.Pd, Waka Sarana Prasarana SMA Muhiba; protokol apel Della Indri Ariani Apel; pembacaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh Izzatun Niswah; pembacaan Janji Pelajar oleh Najwa Danisa Taulia; pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran oleh Lefhia Ayu Adinda; menyanyikan Mars Muhammadiyah dan Mars IPM dengan dirijen Mazroatul Ma’rufah; serta pembacaan doa oleh Hanna Nur Safitri. 

Baca juga: PCIM Arab Saudi ke SMA Muhiba, Berbagai Pertanyaan Dilontarkan Siswa

Adapun Ketua Umum PR IPM SMA Muhiba, Takashi Nurdii Al-Mu’tasyimbillah, bertugas menyampaikan sambutan. “Indonesia sudah merdeka tapi belum sepenuhnya merdeka seperti kutipan pidato Bung Karno, ‘Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.’ Maka, saya berharap teman-teman bisa memahami pidato Bung Karno itu,” pesannya.

Ketua Panitia Semuka II Muhammad Wildan Fabian juga memberikan sambutan. “Kita rayakan hari ulang tahun ke-79 Indonesia ini dengan berbagai perlombaan. Namun, perlombaan ini bukan sekadar bersenang-senang. Akan tetapi kita harus mengambil pelajarannya, bahwasanya untuk mencapai tujuan kita harus membutuhkan perjuangan. Semoga Semuka II ini bisa berjalan lancar dan meningkatkan rasa nasionalisme serta patriotisme untuk kita semua,” ujarnya. 

Apel pembukaan Semuka II. Dua hari merayakan kemerdekaan (Tagar.co/Julia Cinta Az Zahra)

Naik Becak

Kegiatan Semuka II dibuka oleh Kepala SMA Muhiba Agus Al Cusairi, S.Pd. Yang unik, dia dijemput dari lorong menuju lapangan oleh Ahmad Fuzan Alva Rizki Bachtiar dengan menggunakan becak berhias merah putih. 

“Dorr… dorr… dorr …,’ tiba-tiba suara tembakan terdengar di tengah apel pembukaan. Suara yang berasal dari lantai tiga itu menandai dimulainya pertunjukan siswa dan panitia yang menampilkan drama kolosal peristiwa perobekan bendera Belanda berwarna merah putih biru. 

Baca juga: Kemerdekaan, Menyisakan Palestina

Pada akhir drama tersebut Agus Al Cusairi merobek warna biru bendera, dan berkata, “Wahai kamu penjajah pergilah, sekarang kami merdeka, merdeka, merdeka.” Sorak dan tepukan seluruh yang berada di tempat dibarengi dengan suara petasan menyambut teriakan ‘merdeka!’ darinya. 

Setelah itu dia menyampaikan sambutan. “Mari kita mengenang para pahlawan. Semoga kita juga bisa menjadi pahlawan-pahlawan pendidikan bangsa,” pesannya.
 
Tepat pada pukul 07.45 acara pembukaan selesai. Para siswa segera mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan. Pada hari Kamis itu terdapat tiga macam perlombaan, yakni lomba pagulingka (paku, guling, dan karung), voli air, dan rangking 1. 

Jalan sehat. Dua hari merayakan kemerdekaan (Tagar.co/Julia Cinta Az Zahra)

Hari Kedua

Jum’at (16/8/24) pagi siswa berbondong-bondong untuk check-in di depan lorong. Mereka sudah mengenakan dress code sesuai kelas masing-masing. Sementara dewan guru dan karyawan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. 

Adapun panitia, yang laki-laki mengenakan atasan batik dan bawahan hitam, sedangkan yang perempuan mengenakan bawahan rok batik dan atasan dan hijab hitam. Mereka JUGA mengenakan jas kuning khas IPM serta lanyard dan ID card yang menggantung di leher. 

Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB. Kegiatan dimulai dengan jalan sehat mengelilingi beberapa ruas jalan di Kota Babat dan Kembali ke sekolah pukul 08.15 WIB. Ada jeda 10 menit untuk istirahat sambil menunggu lomba Muhiba Fashion Show. 

Baca juga: Upacara di Barat, Ada Hidangan Polo Pendem

Master of ceremony (MC) Julia Cinta Az Zahra dan Muhammad Izzul Muslimin memimpin acara undian. Keduanya meminta Isa Anshory mengambil lima kupon untuk dibacakan nama-nama yangberuntung. Namun hanya dua kupon yang berhasil ‘menemukan’ pemiliknya. 

Pukul 08.30 lomba Muhiba Fashion Show dimulai yang dipandu Sasmitha Ali Suryani, Sekretaris Semuka II, dan Muhammad Wildan Fabian, Ketua Panitia Semuka. Keduanya memakai busana adat Nusa Tenggara Timur. Muhiba Fashion Show menampilkan kelas per kelas dan ditutup penampilan guru dan karyawan SMA Muhiba.

Drama treatikal puisi “Peta Perjuangan”. Dua hari merayakan kemerdekaan (Tagar.co/Julia Cinta Az Zahra)

Teringat Palestina

Pukul 09.50 MC memandu lomba pentas seni. Penampilan pertama dari kelas X-2 disusul kelas XII-4. Lalu penampilan ketiga adalah drama treatikal puisi “Peta Perjuangan” karya Bambang Sadono yang dimainkan oleh anggota PR IPM SMA Muhiba. 

Selanjutnya adalah penampilan setiap kelas. Salah satu yang spesial adalah penampilan kelas XI-2, drama menuntut kemerdekaan Palestina. Peneonton merasakan haru biru suasana. Mereka teringat perjuangan rakyat Palestina yang berusaha merdeka dari penjejahan Israel. 

Baca juga: Kebahagiaan Kepala Mimsagum Mendengar Dua Regu Siswanya Juara Gerak Jalan

Lomba pentas seni dengan juri Guru Bahasa Indonesia Mustofa Effendi, S.Pd dan guru PKWU Reni Indah Lestari, S.Pd ini selesai pukul 11.30 WIB. Kemudian seluruh yang berada di sekolah melakukan salat Jumat terlebih dahulu sebelum acara giveaway, undian, dan awarding

Pukul 12.20 WIB MC memulai lagi acara dengan give away. “Bagi lima orang yang mau maju ke depan, akan mendapat doorprize dengan menjawab pertanyaan,” kata Izzul. Tak perlu waktu lama, lima siswa sudah majuu ke depan.

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah apa kepanjangan dari Semuka. Kelima siswa itu mampu menjawab pertanyaan tersebut. Masing-masing siswa mendapat tiga buah hadiah. 

Setelah give away, MC kembali membacakan undian. Dan Minkahtul Adinta, salah satu anggota Dewan Amaliyah (DA) SMA Muhiba mendapatkan doorprize utama sebuah almari. Sementara Intan April. juga salah satu anggota DA SMA Muhiba, mendapatkan kipas angin. 

Kegiatan ini ditutup dengan awarding perlombaan yang telah dilaksanakan selama dua hari. 

  • Lomba Pagulinka: Juara 1 Kelas XI-2 dan Juara 2 Kelas XI-3
  • Lomba Voli Air: Juara 1 Kelas XII-1 dan Juara 2 Kelas XI-2
  • Lomba Ranking 1: Juara 1 Kelas XI-1 dan Juara 2 Kelas XI-2
  • Lomba Muhiba Fashion Style: Juara 1 Kelas XII-1 dan Juara 2 Kelas XII-2
  • Lomba Pentas Seni: Juara 1 Kelas XII-2 dan Juara 2 Kelas X-3

Jurnalis Julia Cinta Az-Zahra Penyunting Mohammad Nurfatoni

Related Posts

1 thought on “Dua Hari Merayakan Kemerdekaan, Teringat Duka di Palestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *